Era baru Handbags
A
A
A
Musim baru menunjukkan beberapa letupan esensi gaya handbags yang berbeda daripada sebelumnya. Dari beberapa label, seperti Loewe, Altuzarra, dan Charlotte Olimpia, tampilan handbags semakin mencerminkan sotisfikasi gaya.
Koleksi tas kreasi desainer Jonathan Anderson dari label Loewe untuk musim autumn/winter 2015 mungkin sangat terinspirasi oleh nuansa 1980-an, tapi hasilnya begitu chic dan menawan.
JW Anderson mendesain tas yang hebat. Memang sejak awal menjadi diretur kreatif Loewe, Anderson berkomitmen untuk menciptakan tren. Lihat saja desain tas Amazona klasik berbentuk persegi panjang dan tali Flamenco yang sempat dihadirkan. Dalam dua musim singkat, Anderson mampu menunjukkan daya kreatifnya. Termasuk Loewe Anderson Puzzle Bag yang bisa dipakai multigaya.
Bahkan, kreativitas ini bisa dikatakan lebih inovatif dari Givenchy yang berbentuk Antigona dan Trapeze, serta beberapa tas yang ada di label Celine. Anderson dapat dikatakan sebagai seorang desainer muda. Koleksinya bukan kreasi yang sangat dipoles. Itu karena sang desainer tidak malu-malu menempatkan tas sebagai pusat perhatian.
Selain dia ingin membuat pemakai tasnya bersenang-senang dengan itu. “Tas dan pakaian harus tampil menawan secara bersama-sama. Keduanya harus bekerja sama atau mungkin bertentangan dalam cara yang cerdas,” sebut Anderson seperti dikutip dari Telegraph.co.uk . Altuzarra untuk musim terbaru dengan debut koleksi tas ikut tampil tak kalah bagus.
Dua gaya tas, misalnya berupa tas sadel bulat dilengkapi tali kepang rumit. Sementara, satunya memiliki aksen jumbai tergantung di bawah. Beberapa tas juga tampil unik dalam hal bentuk dan mungkin tak ditemui di merek lain. “Bisa dibilang desain ini pun belum ada di pasaran sehingga dapat dikatakan bukan prestasi kecil bagi Altuzarra bisa menciptakan esensi baru ,” tulis Nicole Phelps dari Style.com.
Altuzarra ikut ambil andil mengarahkan tren dengan desain yang eksklusif. Tas dari Altuzarra kali ini diperkirakan punya metafora yang baik untuk bisnisnya. Sejak awal, dia menjadi desain yang telah diketahui siapa wanita pemakainya. Sebagai koleksi yang lulus dalam percaturan tampilan di atas catwalk, Altuzarra untuk busananya pun ikut mempresentasikan kiasan pakaian pria daripada musim terakhirnya.
Ditambah kesan tahun 1970 dan 1980-an yang diperbarui. Sementara itu, meskipun Milan dikenal sebagai pusatnya aksesori mewah dari semua desainer besar Italia, beberapa desainer Italia mengambil kembali sebagai pemimpin. Di antaranya desainer baru Paula Cademartori yang membuat tas unik hingga menjadi musthave item di pekan mode.
Tercakup dalam patch , tombol seperti permen, kombinasi warna pintar, dan Cademartori DNA berupa detail gesper, mereka langsung membuat pakaian terasa istimewa.
Dyah ayu pamela
Koleksi tas kreasi desainer Jonathan Anderson dari label Loewe untuk musim autumn/winter 2015 mungkin sangat terinspirasi oleh nuansa 1980-an, tapi hasilnya begitu chic dan menawan.
JW Anderson mendesain tas yang hebat. Memang sejak awal menjadi diretur kreatif Loewe, Anderson berkomitmen untuk menciptakan tren. Lihat saja desain tas Amazona klasik berbentuk persegi panjang dan tali Flamenco yang sempat dihadirkan. Dalam dua musim singkat, Anderson mampu menunjukkan daya kreatifnya. Termasuk Loewe Anderson Puzzle Bag yang bisa dipakai multigaya.
Bahkan, kreativitas ini bisa dikatakan lebih inovatif dari Givenchy yang berbentuk Antigona dan Trapeze, serta beberapa tas yang ada di label Celine. Anderson dapat dikatakan sebagai seorang desainer muda. Koleksinya bukan kreasi yang sangat dipoles. Itu karena sang desainer tidak malu-malu menempatkan tas sebagai pusat perhatian.
Selain dia ingin membuat pemakai tasnya bersenang-senang dengan itu. “Tas dan pakaian harus tampil menawan secara bersama-sama. Keduanya harus bekerja sama atau mungkin bertentangan dalam cara yang cerdas,” sebut Anderson seperti dikutip dari Telegraph.co.uk . Altuzarra untuk musim terbaru dengan debut koleksi tas ikut tampil tak kalah bagus.
Dua gaya tas, misalnya berupa tas sadel bulat dilengkapi tali kepang rumit. Sementara, satunya memiliki aksen jumbai tergantung di bawah. Beberapa tas juga tampil unik dalam hal bentuk dan mungkin tak ditemui di merek lain. “Bisa dibilang desain ini pun belum ada di pasaran sehingga dapat dikatakan bukan prestasi kecil bagi Altuzarra bisa menciptakan esensi baru ,” tulis Nicole Phelps dari Style.com.
Altuzarra ikut ambil andil mengarahkan tren dengan desain yang eksklusif. Tas dari Altuzarra kali ini diperkirakan punya metafora yang baik untuk bisnisnya. Sejak awal, dia menjadi desain yang telah diketahui siapa wanita pemakainya. Sebagai koleksi yang lulus dalam percaturan tampilan di atas catwalk, Altuzarra untuk busananya pun ikut mempresentasikan kiasan pakaian pria daripada musim terakhirnya.
Ditambah kesan tahun 1970 dan 1980-an yang diperbarui. Sementara itu, meskipun Milan dikenal sebagai pusatnya aksesori mewah dari semua desainer besar Italia, beberapa desainer Italia mengambil kembali sebagai pemimpin. Di antaranya desainer baru Paula Cademartori yang membuat tas unik hingga menjadi musthave item di pekan mode.
Tercakup dalam patch , tombol seperti permen, kombinasi warna pintar, dan Cademartori DNA berupa detail gesper, mereka langsung membuat pakaian terasa istimewa.
Dyah ayu pamela
(bbg)