Menpar : Obyek Wisata Harus Sempurnakan Pelayanan
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pariwisata RI Arief Yahya mengingatkan, agar obyek wisata nasional terus berbenah, menyempurnakan fasilitas publik, sekaligus mengedukasi warganya untuk menjaga alam dan tradisi budayanya.
Mengenai keluhan soal kebersihan, kerapian, sampah, toilet umum, transportasi, hotel, restoran, dan keamanan, harus direspons dengan positif. "Ini pekerjaan rumah kita, mari kita songsong target 12 juta wisman bersama-sama di semua lini," kata Arief Yahya dalam pernyataan pers, di Jakarta, Rabu (25/3/2015).
Ia mengatakan, kerjasama antarkabupaten-kota, provinsi dan pemerintah pusat harus diperkuat, koordinasi antarinstansi harus dipercepat, agar semua faktor penghambat orang berkunjung ke Indonesia bisa diminimalisasi.
Arief mengumpamakan, ibarat mengundang orang bertamu, maka rumah, perabotan, pekarangan, jalan masuk, makanan dan minuman, harus dipersiapkan dengan baik. Tamu pun akan semakin nyaman, betah tinggal lebih lama, dan rindu untuk datang kembali, bahkan mengajak handai tolan dan sanak saudaranya.
"Jika internal kita terus membaik, maka tugas eksternal untuk mempromosikan objek-objek pariwisata itu semakin efektif. Saat promosi di ITB (International Tourism Bourse) Berlin, Jerman, booth Wonderful Indonesia banyak pujian, banyak pengunjung, atraktif dan unik. Di atas desain kapal Phinisi itu, saya menerima banyak tamu dari perusahaan travel dan media yang ingin mengeksplore wisata Indonesia lebih dalam,” kata mantan CEO PT Telkom Indonesia itu.
Dia mengatakan, stand Indonesia memang memikat, meski tidak seluas Thailand yang tiga sampai empat kalinya Indonesia. Juga tidak sebesar booth Malaysia, yang posisinya berhadap-hadapan.
Akan tetapi atraksi di setiap sudut cukup memikat, dari kopi khas Indonesia, spa dan pelataran panggung yang di desain kepulauan Nusantara, tempat pentas aneka tari daerah yang mengundang kerumunan.
"Kita masuk 5 besar Best Exhibitors Awards dari CBS untuk kategori Asia, Australia dan Oceania. Penghargaan yang sudah 15 tahun menilai pernampilan peserta pameran, bekerjasama Messe Berlin dengan Compass Marketing Research dan Cologne Business School," jelas Arief Yahya.
Booth Indonesia peringkat 5 besar dari 944 negara yang berada di kategori ini. Jumlah total exhibitors ada 11.000 stand di ITB Berlin 2015 itu. Poin yang dinilai adalah kualitas informasi yang diberikan, layanan informasi, otentitas, kreativitas dan penggunaan special effects seperti multimedia dan latar panggung.
"Kita mengungguli Mongolia, yang tahun ini menjadi Official Partner Country, yang menjadi pementas opening ceremony," katanya.
Adapun urutan lengkap penerima award adalah: Korea, India, Maldives, Sri Lanka, Indonesia, Mongolia, Thailand, Kazakhstan, Filipina, Bangkok Metropolitan Administration.
Penghargaan lain, Indonesia juga kita menempati urutan pertama Outstanding Booth versi ITB Berlin News, yang dinilai desain kapal Phinisi, perahu khas Makassar yang sudah menantang laut menerjang badai ke seluruh penjuru dunia.
"Saat pameran di luar negeri, kami ngotot dengan segala kreasi, untuk membuka pasar baru dan tetap eksis me-remind pasar lama. Kami jalani strategi promosi melalui konsep integrated marketing communication, baik melalui conventional marcom maupun digital marcom. Karena itu, butuh keserasian, keseimbangan, menjadi pengundang yang baik, sekaligus tuan rumah yang baik,” pungkasnya.
Mengenai keluhan soal kebersihan, kerapian, sampah, toilet umum, transportasi, hotel, restoran, dan keamanan, harus direspons dengan positif. "Ini pekerjaan rumah kita, mari kita songsong target 12 juta wisman bersama-sama di semua lini," kata Arief Yahya dalam pernyataan pers, di Jakarta, Rabu (25/3/2015).
Ia mengatakan, kerjasama antarkabupaten-kota, provinsi dan pemerintah pusat harus diperkuat, koordinasi antarinstansi harus dipercepat, agar semua faktor penghambat orang berkunjung ke Indonesia bisa diminimalisasi.
Arief mengumpamakan, ibarat mengundang orang bertamu, maka rumah, perabotan, pekarangan, jalan masuk, makanan dan minuman, harus dipersiapkan dengan baik. Tamu pun akan semakin nyaman, betah tinggal lebih lama, dan rindu untuk datang kembali, bahkan mengajak handai tolan dan sanak saudaranya.
"Jika internal kita terus membaik, maka tugas eksternal untuk mempromosikan objek-objek pariwisata itu semakin efektif. Saat promosi di ITB (International Tourism Bourse) Berlin, Jerman, booth Wonderful Indonesia banyak pujian, banyak pengunjung, atraktif dan unik. Di atas desain kapal Phinisi itu, saya menerima banyak tamu dari perusahaan travel dan media yang ingin mengeksplore wisata Indonesia lebih dalam,” kata mantan CEO PT Telkom Indonesia itu.
Dia mengatakan, stand Indonesia memang memikat, meski tidak seluas Thailand yang tiga sampai empat kalinya Indonesia. Juga tidak sebesar booth Malaysia, yang posisinya berhadap-hadapan.
Akan tetapi atraksi di setiap sudut cukup memikat, dari kopi khas Indonesia, spa dan pelataran panggung yang di desain kepulauan Nusantara, tempat pentas aneka tari daerah yang mengundang kerumunan.
"Kita masuk 5 besar Best Exhibitors Awards dari CBS untuk kategori Asia, Australia dan Oceania. Penghargaan yang sudah 15 tahun menilai pernampilan peserta pameran, bekerjasama Messe Berlin dengan Compass Marketing Research dan Cologne Business School," jelas Arief Yahya.
Booth Indonesia peringkat 5 besar dari 944 negara yang berada di kategori ini. Jumlah total exhibitors ada 11.000 stand di ITB Berlin 2015 itu. Poin yang dinilai adalah kualitas informasi yang diberikan, layanan informasi, otentitas, kreativitas dan penggunaan special effects seperti multimedia dan latar panggung.
"Kita mengungguli Mongolia, yang tahun ini menjadi Official Partner Country, yang menjadi pementas opening ceremony," katanya.
Adapun urutan lengkap penerima award adalah: Korea, India, Maldives, Sri Lanka, Indonesia, Mongolia, Thailand, Kazakhstan, Filipina, Bangkok Metropolitan Administration.
Penghargaan lain, Indonesia juga kita menempati urutan pertama Outstanding Booth versi ITB Berlin News, yang dinilai desain kapal Phinisi, perahu khas Makassar yang sudah menantang laut menerjang badai ke seluruh penjuru dunia.
"Saat pameran di luar negeri, kami ngotot dengan segala kreasi, untuk membuka pasar baru dan tetap eksis me-remind pasar lama. Kami jalani strategi promosi melalui konsep integrated marketing communication, baik melalui conventional marcom maupun digital marcom. Karena itu, butuh keserasian, keseimbangan, menjadi pengundang yang baik, sekaligus tuan rumah yang baik,” pungkasnya.
(nfl)