Pentingnya Asupan Harian Omega 3 pada Anak
A
A
A
JAKARTA - Mengetahui pentingnya asupan harian omega 3 pada anak, Unilever Indonesia bersama dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Ratna Djuwita, MPH untuk melakukan sebuah riset.
Penelitian ini merupakan penelitian pertama dan satu-satunya di Indonesia yang membahas mengenai asupan Omega 3 dan 6 pada anak sekolah. Penelitian ini merupakan analisa terhadap Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2010 dengan sampel lebih dari 43.000 anak dan makanan yang diambil dari 13 propinsi di Indonesia.
Dari riset tersebut, diketahui bahwa nilai tengah asupan lemak tak jenuh ganda (PUFA) pada anak Indonesia adalah sebesar 4,05% energi. Angka ini hanya mencapai 68% dari rekomendasi WHO. Di dalam PUFA tersebut terdapat dua lemak tak jenuh ganda yang bermanfaat baik untuk tubuh, Omega 3 dan Omega 6.
Di Indonesia nilai tengah asupan Omega 3 ALA anak-anak hanya mencapai 39% dari angka rekomendasi badan kesehatan dunia (WHO). Sementara itu, nilai tengah asupan Omega 6 LA pada anak Indonesia adalah sebesar 3,36% energi. Angka ini sudah mencapai rekomendasi WHO. Namun, meskipun demikian, konsumsi Omega 6 LA masih belum merata di seluruh Indonesia.
"Dapat disimpulkan bahwa mayoritas anak Indonesia masih perlu mendapatkan tambahan asupan lemak tak jenuh ganda, khususnya Omega 3 ALA setiap harinya. Sebagai rekomendasi dari penelitian ini, masyarakat Indonesia memerlukan sebuah prakarsa kesehatan masyarakat yang memperhatikan kuantitas dan kualitas lemak agar sesuai dengan anjuran," papar Prof. Dr. dr. Ratna Djuwita, MPH saat media gathering simposium ilmiah PDGKI-Unilever, di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (25/3/2015).
Lebih lanjut dr. Ratna menjelaskan, bahwa masyarakat perlu mengenal lebih banyak sumber makanan yang mengandung Omega 3 ALA dan Omega 6 LA serta mendapatkan edukasi untuk mengkonsumsi kedua jenis lemak esensial tersebut.
Secara umum, makan dengan kandungan Omega 3 dan Omega 6 yang cukup tinggi seperti ikan salmon, minyak kanola dan alpukat kerap kali tidak dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat atau jarang dikonsumsi.
Penelitian ini merupakan penelitian pertama dan satu-satunya di Indonesia yang membahas mengenai asupan Omega 3 dan 6 pada anak sekolah. Penelitian ini merupakan analisa terhadap Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2010 dengan sampel lebih dari 43.000 anak dan makanan yang diambil dari 13 propinsi di Indonesia.
Dari riset tersebut, diketahui bahwa nilai tengah asupan lemak tak jenuh ganda (PUFA) pada anak Indonesia adalah sebesar 4,05% energi. Angka ini hanya mencapai 68% dari rekomendasi WHO. Di dalam PUFA tersebut terdapat dua lemak tak jenuh ganda yang bermanfaat baik untuk tubuh, Omega 3 dan Omega 6.
Di Indonesia nilai tengah asupan Omega 3 ALA anak-anak hanya mencapai 39% dari angka rekomendasi badan kesehatan dunia (WHO). Sementara itu, nilai tengah asupan Omega 6 LA pada anak Indonesia adalah sebesar 3,36% energi. Angka ini sudah mencapai rekomendasi WHO. Namun, meskipun demikian, konsumsi Omega 6 LA masih belum merata di seluruh Indonesia.
"Dapat disimpulkan bahwa mayoritas anak Indonesia masih perlu mendapatkan tambahan asupan lemak tak jenuh ganda, khususnya Omega 3 ALA setiap harinya. Sebagai rekomendasi dari penelitian ini, masyarakat Indonesia memerlukan sebuah prakarsa kesehatan masyarakat yang memperhatikan kuantitas dan kualitas lemak agar sesuai dengan anjuran," papar Prof. Dr. dr. Ratna Djuwita, MPH saat media gathering simposium ilmiah PDGKI-Unilever, di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (25/3/2015).
Lebih lanjut dr. Ratna menjelaskan, bahwa masyarakat perlu mengenal lebih banyak sumber makanan yang mengandung Omega 3 ALA dan Omega 6 LA serta mendapatkan edukasi untuk mengkonsumsi kedua jenis lemak esensial tersebut.
Secara umum, makan dengan kandungan Omega 3 dan Omega 6 yang cukup tinggi seperti ikan salmon, minyak kanola dan alpukat kerap kali tidak dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat atau jarang dikonsumsi.
(nfl)