Teknologi Premium dengan Cara Sederhana

Kamis, 26 Maret 2015 - 09:43 WIB
Teknologi Premium dengan...
Teknologi Premium dengan Cara Sederhana
A A A
TEKNOLOGI sudah semakin canggih saat ini. Teknologi ini membuat keamanan mobil semakin baik karena bisa membaca beberapa gangguan yang terjadi di sekitar mobil.

Biasanya untuk membuat ADAS, beberapa produsen menggunakan dua teknik untuk membuatnya. Pertama menggunakan radar seperti yang dilakukan Mercedes-Benz SClass terbaru. Kedua menggunakan cara pemasangan kamera di bagian mobil. Umumnya kedua cara ini biasa ditemukan di mobil-mobil papan atas. Lalu, bagaimana jika Anda menginginkan mobil yang Anda punya memiliki kemampuan tersebut?

Penggunaan teknik kedua, yakni menggunakan kamera sebenarnya bisa saja Anda lakukan. Inilah yang dilakukan PT Bina Putera Sejati (BPS) dengan produk ADAS andalan mereka, Mobileye.

PT BPS mengundang KORAN SINDO untuk mencoba langsung Mobileye ketika pameran INAPA digelar di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Barat, beberapa waktu lalu. “Mobileye dibuat dengan menggunakan kamera. Jadi kamera secara terus-menerus memonitor kondisi di depan kendaraan,” ujar Krido Sadmoko, Senior Manager PT BPS.

Dari kamera ini bisa beroperasi 6 fitur keselamatan, seperti pedestrian collision warning (PCW), lane departure warning (LDW), headway monitoring warning (HMW), inteligent high beam control (IHC), dan speed limit indication (SLI). Saat mencoba Mobileye, PT BPS menyediakan satu unit Suzuki Ertiga yang sudah dipasang dengan Mobileye.

Tiada ada yang berbeda dari mobil ini kecuali pemasangan kamera yang berdekatan dengan spion dalam, serta pemasangan satu unit control Mobileye yang berbentuk bundar. Ujian pertama, mendeteksi adanya bahaya orang menyeberang atau lewat. Indikator akan mengeluarkan bunyi saat jarak orang dengan mobil 1,6 meter.

Artinya, pengemudi harus waspada. Ketika keluar dari area JIExpo, berkali-kali Mobileye menampilkan logo orang berwarna merah. Begitu keluar dari area JIExpo, fungsi lane departure warning dicoba. Saat mobil berjalan di atas 30 kpj, lalu pindah jalur tanpa memberi aba-aba lampu sein, peringatan langsung aktif, sekaligus menyalakan indikator kecil dengan logo garisgaris (pertanda marka jalan).

“Jika melewati marka jalan di bagian kiri, maka yang muncul garis-garis di bagian kiri serta bunyi. Begitu juga sebaliknya,” sebut Krido. Begitu juga dengan indikasi batas kecepatan. Saat ada rambu batas kecepatan, sistem akan membaca kecepatan kita. Paling penting adalah deteksi bahaya mobil di depan. Saat mobil kita berjarak 2,7 detik dari objek di depan, indikator akan menyala dan memberi peringatan gambar mobil.

Selama pengujian, tanda bahaya yang dibuat berbunyi memang sedikit mengganggu. Namun, menurut Krido, volumenya bisa dikecilkan, bahkan dibuat bisu. Jarak untuk peringatan juga bisa disetel, berapa meter sesuai kehendak pengguna.

Teknik penggunaan kamera yang dilakukan Mobileye memang sangat sederhana. Meskipun sederhana, cara ini terbukti ampuh untuk mendapatkan teknologi keamanan yang biasanya dimiliki mobil-mobil premium.

Wahyu sibarani
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2082 seconds (0.1#10.140)