Fokus Siapkan Album Internasional
A
A
A
LAMA tak muncul, Agnez Mo tampil dengan gaya beda. Wajahnya terlihat ceria dan energik. Rambutnya dibiarkan panjang terurai dan busana yang dikenakan terlihat semiformal dengan baju putihhitam yang dikombinasikan celana panjang bahan berwarna hitam.
Dalam wawancara khusus, Agnez yang menjadi brand ambassador Johnnie Walker ini menceritakan pengalamannya yang sudah lama tidak menyapa NIC (NezindaClub), sebutan fans Agnez. Sejak memutuskan untuk menetap di Los Angeles, Amerika Serikat, kabar terakhir, dia fokus menyelesaikan album internasional.
Kerja kerasnya merampungkan album terbaru ini diharapkan mengulang sukses single internasional pertamanya berjudul Coke Bottle bersama rapper kenamaan Amerika, Timbaland. Kali ini album berbahasa Inggris itu masuk proses mixing .
Dalam waktu dekat, pelantun tembang Karena Ku Sanggup dan Paralyzed ini siap memperkenalkannya kepada dunia. Berikut petikan wawancara dengan Agnez di Hotel Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta, belum lama ini:
Setelah sukses melebarkan sayap dan menetap di Amerika Serikat, bagaimana Anda melihat persaingan di dunia Internasional?
Begini, saat saya bilang mau go international , itu bukan karena pengin ngalahin semua orang yang ada di kancah musik internasional. Tapi yang saya tekankan adalah, I wanna be the best that I can be. Itu sebenarnya motonya, dan memang internasional itu kan istilahnya top level -nya. Jadi, kenapa saya enggak. Istilahnya gini , moto mimpi setinggi langit itu kan datangnya dari Indonesia, iya kan?
Istilahnya, bermimpi sampai setinggi langit, gantungkan citacitamu setinggi langit. Jadi, kenapa gua sebagai Indonesian citizen , kenapa gua enggak actually apply that modal in my own life , gitu kan? Ini kayak sekolah saja sih, belajar untuk menjadi lebih baik, dan agar saya bisa dipercaya sama label saya, terus Timbaland juga percayain saya dan dia juga jadi executive producer saya.
Terus sudah gitu, sekarang manajer saya kan manajernya Justin Timberlake juga, Johnny Wright. Jadi, untuk punya orang-orang yang di level itu percaya terhadap saya, buat saya itu suatu tanggung jawab. Jadi bukan buat gua sombong-sombongan, tapi justru ini suatu tanggung jawab bahwa oke, I better do the best that I can be, I better, you know, get my act right .
Usaha apa yang sudah Anda lakukan untuk bisa sampai go international seperti sekarang?
Wah kalau itu rahasia perusahaan, ha-ha-ha. Tapi kalau kata Johhnie Walker, dan kata saya juga, keep walking, dream believe and make it happen.
Apa yang membuat kamu sampai ingin go international ?
Sebenarnya kan itu tujuannya, dalam hidup kita kan sebenarnya kayak sekolah. Kita dari TK, enggak gara-gara lulus TK, terus kita jadi enggak mau belajar di SD gitu kan? Begitu lulus SD kan enggak stop di situ saja, ada SMP, habis itu ada SMA, habis itu kuliah, S-1, S-2, S-3, iya kan? Ada tahapannya, dan sama seperti saya, melihat karier saya sendiri, ya I have to keep walking.
Caranya dengan saya punya mimpi. Saya percaya mimpi saya itu bisa jadi kenyataan, dan saya benar-benar jalani. Ini sebenarnya kalau buat saya, the nature of human being, berjalan, kita kan memang nature -nya jalan, kita enggak duduk saja. Jadi, dalam karier saya sebenarnya analoginya sama, seperti itu. Saya ingin maju, terus mencari puncak terbaru.
Jarang keliatan di Indonesia, apa kesibukan Anda sekarang?
Saya lagi preproduction juga, dan memang kebanyakan saya lagi banyak di LA (Los Angeles), fokus buat album. Saya di sini (Jakarta) paling cuma dua minggu, terus sudah gitu saya harus balik lagi ke sana. Jadi, banyak preproduction- nya karena memang semuanya lagi berjalan, prosesnya lagi berjalan, makin lama makin dekat sama time-limit-nya, makin harus lebih banyak di sana.
Apa suka dukanya kerja sama dengan musisi luar negeri?
Karena saya orangnya optimistik kali ya, kalau mau ngomong masalah capek, di sana waktu kerjanya, apa segala macam capek, ya di mana-mana kerja ya capek, kalau lu ya enggak pengin capek, ya tidur saja di rumah, enggak usah kerja. Jadi, sebenarnya dukanya itu lebih ke, bukan karena saya di sana, tapi ya karena thatthats the risk, thats the risk, thats part of trying to reach your dreams. Mau di manapun kamu berada, mau di Indonesia, mau di Zimbabwe, mau di Afrika, mau di Amerika, pada saat kamu berjalan, to work something, itu pasti susah, kalau kamu mendaki gunung, capek kan, ya paling itunya saja sih.
Kapan masuk studio rekamannya?
Untungnya saya di studio sudah kelar, sekarang lagi tahap mixing-nya. Prosesnya sudah lama, sudah sekitar dua tahunan. Sampai dua tahun ini aku terus proses ini (album).
Ada kerja sama dengan musisi luar lagi?
Ada deh, ha-ha-ha, tapi kan sudah ada beberapa yang ada di Instagram aku.
Label dan produsernya masih sama?
Labelnya masih sama, kalau produsernya banyak, ada The Interns, ada Jim Beam, ada Timbaland, jadi ada banyak sih.
Berapa lagu?
Saya kalau rekaman di sana, totalnya hampir sekitar 40-an lagu, tapi habis itu sudah di-minimize jadi yang diambil, yang kuat itu sekitar 8-12 lagu. Lagunya Inggris semua, genrenya ya saya, pop urban.
Apa kegiatan dan rencana Anda ke depan, khususnya di Indonesia?
Kalau untuk sekarang sih pasti ada, ya kayak sekarang saya di Indonesia. Saya show juga, saya wawancara ini juga, syuting iklan, ya seperti biasanya saja. Apalagi sekarang saya juga sedang memproduseri beberapa proyek lain, artis-artis Indonesia, termasuk salah satunya keponakan saya.
Bagaimana awalnya Anda terpilih menjadi brand ambassador Johnnie Walker?
Kalau masalah persis pemilihannya, kayaknya musti tanya langsung sama pihak Johnnie Walker kali ya, tapi kenapa yang dipilih saya sih, yang pasti pada saat manajemen saya mendapat tawaran ini pun kami sempat mikir dulu ya. Istilahnya kami musti mikir juga. Apalagi menjadi ambassador itu kan bukan sekadar syuting iklan, terus facenya ditaruh di brand-nya, and then thatand then thats it, kan enggak.
Ambassador harus something, yang saya percaya juga, dan memang yang pada akhirnya membuat saya dan manajemen saya memutuskan untuk,you know what, I think I wanna join this movement. Itu karena pesannya bahwa kampanye ini tentang keep walking, yang sebenarnya sangat berjalan beriringan dengan moto saya, dream,believe and make it happen. Dan selama itu adalaha good cost dan sesuai dengan prinsip saya, kenapa saya enggak support?
Ada pesan untuk musisi di Indonesia yang ingin go international ?
Sebenarnya sih mungkin kalau aku lebih gini , keinginan kamu untuk belajar untuk jadi lebih baik, harus lebih besar dari keinginan kamu pengin jadi ngetop . Karena itu yang selalu ditanamkan sama orang tua saya, terutama sama ibu saya.
Fatturahman hakim
Dalam wawancara khusus, Agnez yang menjadi brand ambassador Johnnie Walker ini menceritakan pengalamannya yang sudah lama tidak menyapa NIC (NezindaClub), sebutan fans Agnez. Sejak memutuskan untuk menetap di Los Angeles, Amerika Serikat, kabar terakhir, dia fokus menyelesaikan album internasional.
Kerja kerasnya merampungkan album terbaru ini diharapkan mengulang sukses single internasional pertamanya berjudul Coke Bottle bersama rapper kenamaan Amerika, Timbaland. Kali ini album berbahasa Inggris itu masuk proses mixing .
Dalam waktu dekat, pelantun tembang Karena Ku Sanggup dan Paralyzed ini siap memperkenalkannya kepada dunia. Berikut petikan wawancara dengan Agnez di Hotel Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta, belum lama ini:
Setelah sukses melebarkan sayap dan menetap di Amerika Serikat, bagaimana Anda melihat persaingan di dunia Internasional?
Begini, saat saya bilang mau go international , itu bukan karena pengin ngalahin semua orang yang ada di kancah musik internasional. Tapi yang saya tekankan adalah, I wanna be the best that I can be. Itu sebenarnya motonya, dan memang internasional itu kan istilahnya top level -nya. Jadi, kenapa saya enggak. Istilahnya gini , moto mimpi setinggi langit itu kan datangnya dari Indonesia, iya kan?
Istilahnya, bermimpi sampai setinggi langit, gantungkan citacitamu setinggi langit. Jadi, kenapa gua sebagai Indonesian citizen , kenapa gua enggak actually apply that modal in my own life , gitu kan? Ini kayak sekolah saja sih, belajar untuk menjadi lebih baik, dan agar saya bisa dipercaya sama label saya, terus Timbaland juga percayain saya dan dia juga jadi executive producer saya.
Terus sudah gitu, sekarang manajer saya kan manajernya Justin Timberlake juga, Johnny Wright. Jadi, untuk punya orang-orang yang di level itu percaya terhadap saya, buat saya itu suatu tanggung jawab. Jadi bukan buat gua sombong-sombongan, tapi justru ini suatu tanggung jawab bahwa oke, I better do the best that I can be, I better, you know, get my act right .
Usaha apa yang sudah Anda lakukan untuk bisa sampai go international seperti sekarang?
Wah kalau itu rahasia perusahaan, ha-ha-ha. Tapi kalau kata Johhnie Walker, dan kata saya juga, keep walking, dream believe and make it happen.
Apa yang membuat kamu sampai ingin go international ?
Sebenarnya kan itu tujuannya, dalam hidup kita kan sebenarnya kayak sekolah. Kita dari TK, enggak gara-gara lulus TK, terus kita jadi enggak mau belajar di SD gitu kan? Begitu lulus SD kan enggak stop di situ saja, ada SMP, habis itu ada SMA, habis itu kuliah, S-1, S-2, S-3, iya kan? Ada tahapannya, dan sama seperti saya, melihat karier saya sendiri, ya I have to keep walking.
Caranya dengan saya punya mimpi. Saya percaya mimpi saya itu bisa jadi kenyataan, dan saya benar-benar jalani. Ini sebenarnya kalau buat saya, the nature of human being, berjalan, kita kan memang nature -nya jalan, kita enggak duduk saja. Jadi, dalam karier saya sebenarnya analoginya sama, seperti itu. Saya ingin maju, terus mencari puncak terbaru.
Jarang keliatan di Indonesia, apa kesibukan Anda sekarang?
Saya lagi preproduction juga, dan memang kebanyakan saya lagi banyak di LA (Los Angeles), fokus buat album. Saya di sini (Jakarta) paling cuma dua minggu, terus sudah gitu saya harus balik lagi ke sana. Jadi, banyak preproduction- nya karena memang semuanya lagi berjalan, prosesnya lagi berjalan, makin lama makin dekat sama time-limit-nya, makin harus lebih banyak di sana.
Apa suka dukanya kerja sama dengan musisi luar negeri?
Karena saya orangnya optimistik kali ya, kalau mau ngomong masalah capek, di sana waktu kerjanya, apa segala macam capek, ya di mana-mana kerja ya capek, kalau lu ya enggak pengin capek, ya tidur saja di rumah, enggak usah kerja. Jadi, sebenarnya dukanya itu lebih ke, bukan karena saya di sana, tapi ya karena thatthats the risk, thats the risk, thats part of trying to reach your dreams. Mau di manapun kamu berada, mau di Indonesia, mau di Zimbabwe, mau di Afrika, mau di Amerika, pada saat kamu berjalan, to work something, itu pasti susah, kalau kamu mendaki gunung, capek kan, ya paling itunya saja sih.
Kapan masuk studio rekamannya?
Untungnya saya di studio sudah kelar, sekarang lagi tahap mixing-nya. Prosesnya sudah lama, sudah sekitar dua tahunan. Sampai dua tahun ini aku terus proses ini (album).
Ada kerja sama dengan musisi luar lagi?
Ada deh, ha-ha-ha, tapi kan sudah ada beberapa yang ada di Instagram aku.
Label dan produsernya masih sama?
Labelnya masih sama, kalau produsernya banyak, ada The Interns, ada Jim Beam, ada Timbaland, jadi ada banyak sih.
Berapa lagu?
Saya kalau rekaman di sana, totalnya hampir sekitar 40-an lagu, tapi habis itu sudah di-minimize jadi yang diambil, yang kuat itu sekitar 8-12 lagu. Lagunya Inggris semua, genrenya ya saya, pop urban.
Apa kegiatan dan rencana Anda ke depan, khususnya di Indonesia?
Kalau untuk sekarang sih pasti ada, ya kayak sekarang saya di Indonesia. Saya show juga, saya wawancara ini juga, syuting iklan, ya seperti biasanya saja. Apalagi sekarang saya juga sedang memproduseri beberapa proyek lain, artis-artis Indonesia, termasuk salah satunya keponakan saya.
Bagaimana awalnya Anda terpilih menjadi brand ambassador Johnnie Walker?
Kalau masalah persis pemilihannya, kayaknya musti tanya langsung sama pihak Johnnie Walker kali ya, tapi kenapa yang dipilih saya sih, yang pasti pada saat manajemen saya mendapat tawaran ini pun kami sempat mikir dulu ya. Istilahnya kami musti mikir juga. Apalagi menjadi ambassador itu kan bukan sekadar syuting iklan, terus facenya ditaruh di brand-nya, and then thatand then thats it, kan enggak.
Ambassador harus something, yang saya percaya juga, dan memang yang pada akhirnya membuat saya dan manajemen saya memutuskan untuk,you know what, I think I wanna join this movement. Itu karena pesannya bahwa kampanye ini tentang keep walking, yang sebenarnya sangat berjalan beriringan dengan moto saya, dream,believe and make it happen. Dan selama itu adalaha good cost dan sesuai dengan prinsip saya, kenapa saya enggak support?
Ada pesan untuk musisi di Indonesia yang ingin go international ?
Sebenarnya sih mungkin kalau aku lebih gini , keinginan kamu untuk belajar untuk jadi lebih baik, harus lebih besar dari keinginan kamu pengin jadi ngetop . Karena itu yang selalu ditanamkan sama orang tua saya, terutama sama ibu saya.
Fatturahman hakim
(ftr)