Teknik Baru Membentuk Tubuh
A
A
A
MENDAPATKAN tubuh yang ideal bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya dengan metode penghancuran lemak terbaru, yaitu dengan cara injeksi peluruhan lemak bernama Aqualyx.
“Aqualyx adalah peluruhan lemak dengan injeksi. Aqualyx biasa disebut lunchtime liposuction karena prosedurnya yang sangat singkat,” tutur Beauty Editor Hannah Beelthite, dilansir dailymail.co.uk. Aqualyx berasal dari cairan formula yang mengandung polymer jenis deoxycholate yang berfungsi mengikat dinding-dinding sel pada jaringan lemak.
Cairan polymer tersebut kemudian memecah dan melepaskan sel lemak lalu diluruhkan dan dikeluarkan dari tubuh melalui air seni atau keringat dalam jangka tiga minggu. Belinda Puaar, wanita karier asal Inggris, sudah rutin melakukan perawatan tubuh menggunakan Aqualyx.
Meskipun hasil dari Aqualix adalah permanen, Puaar tetap mengimbangi metode peluruhan lemak tersebut dengan diet sehat dan olahraga teratur agar hasilnya maksimal. Setelah diluncurkan di Italia pada 2009, Aqualyx telah digunakan di lebih dari 49 negara dan sudah terjual lebih dari dua juta botol.
Aqualyx sangat diminati oleh wanita yang sudah cukup tua karena diklaim bebas risiko dibandingkan operasi sedot lemak. “Aqualyx berbeda dengan teknik sedot lemak yang membutuhkan tabung untuk dimasukkan di bawah kulit. Metode peluruhan lemak ini tidak membutuhkan down time ataupun perban,” tutur dokter Vincent Wong, seorang praktisi dan pelatih Aqualyx terkemuka.
Dokter Vincent Wong menjelaskan, metode peluruhan lemak ini dapat menghancurkan sel lemak secara menyeluruh sehingga tidak bisa terbentuk lagi. Suntikan bisa diterapkan pada paha, perut, lutut, dagu, bokong, punggung bahkan leher. Satu kali penyuntikan membutuhkan biaya sebesar 250 poundsterling.
“Selama proses penyuntikan Aqualyx, saya mendapatkan sekitar enam suntikan di bagian tubuh yang lemaknya membandel. Proses penyuntikan hanya berlangsung kurang dari 1 jam,” tutur Belinda. Setelah proses penyuntikan Aqualyx, Belinda disarankan menggunakan pakaian yang longgar selama beberapa hari, hal tersebut dilakukan agar polymer terserap sempurna dalam jaringan lemak.
Setelah proses penyuntikan biasanya pasien akan mengalami bengkak dan sedikit memar di area yang diberi suntikan selama 48 jam. Menurut dokter Vincent Wong, ini adalah hal yang normal karena dinding sel lemak mulai dipecah, tubuh pasien akan secara otomatis mengirimkan sel darah putih untuk mulai membersihkan sisa-sisa sel lemak yang telah dihancurkan.
Namun, perlu diingat bahwa Aqualyx bukanlah metode untuk menurunkan berat badan. “Aqualyx digunakan untuk membentuk kontur tubuh dan merampingkan bagian yang terdapat lemak membandel,” tutur dokter Vincent Wong.
Sementara itu, dokter Arun Ghosh dari Spire Liverpool Hospital mengatakan bahwa metode ini berpotensi untuk menyerap asam lemak ke dalam aliran darah. Ini akan menyebabkan kadar kolesterol meningkat dan dapat menyebabkan diabetes. Namun, hal tersebut dibantah oleh Juru Bicara Aqualyx John Curran.
Dia menjelaskan bahwa dari penelitian yang dilakukan, Aqualyx membuktikan bahwa tidak ada kenaikan yang signifikan dalam kolesterol serta kadar gula dalam darah setelah penyuntikan. Selain itu, Aqualyx juga sama sekali tidak terkait dengan proses penyakit diabetes.
John Curran menyarankan agar Aqualyx digunakan sesuai dengan prosedur dan takaran yang disesuaikan dengan kondisi tubuh pasien. “Calon pasien yang ingin melakukan prosedur ini juga harus berkonsultasi dulu dengan dokter ahli,” tutur John Curran.
Dwi nur ratnaningsih
“Aqualyx adalah peluruhan lemak dengan injeksi. Aqualyx biasa disebut lunchtime liposuction karena prosedurnya yang sangat singkat,” tutur Beauty Editor Hannah Beelthite, dilansir dailymail.co.uk. Aqualyx berasal dari cairan formula yang mengandung polymer jenis deoxycholate yang berfungsi mengikat dinding-dinding sel pada jaringan lemak.
Cairan polymer tersebut kemudian memecah dan melepaskan sel lemak lalu diluruhkan dan dikeluarkan dari tubuh melalui air seni atau keringat dalam jangka tiga minggu. Belinda Puaar, wanita karier asal Inggris, sudah rutin melakukan perawatan tubuh menggunakan Aqualyx.
Meskipun hasil dari Aqualix adalah permanen, Puaar tetap mengimbangi metode peluruhan lemak tersebut dengan diet sehat dan olahraga teratur agar hasilnya maksimal. Setelah diluncurkan di Italia pada 2009, Aqualyx telah digunakan di lebih dari 49 negara dan sudah terjual lebih dari dua juta botol.
Aqualyx sangat diminati oleh wanita yang sudah cukup tua karena diklaim bebas risiko dibandingkan operasi sedot lemak. “Aqualyx berbeda dengan teknik sedot lemak yang membutuhkan tabung untuk dimasukkan di bawah kulit. Metode peluruhan lemak ini tidak membutuhkan down time ataupun perban,” tutur dokter Vincent Wong, seorang praktisi dan pelatih Aqualyx terkemuka.
Dokter Vincent Wong menjelaskan, metode peluruhan lemak ini dapat menghancurkan sel lemak secara menyeluruh sehingga tidak bisa terbentuk lagi. Suntikan bisa diterapkan pada paha, perut, lutut, dagu, bokong, punggung bahkan leher. Satu kali penyuntikan membutuhkan biaya sebesar 250 poundsterling.
“Selama proses penyuntikan Aqualyx, saya mendapatkan sekitar enam suntikan di bagian tubuh yang lemaknya membandel. Proses penyuntikan hanya berlangsung kurang dari 1 jam,” tutur Belinda. Setelah proses penyuntikan Aqualyx, Belinda disarankan menggunakan pakaian yang longgar selama beberapa hari, hal tersebut dilakukan agar polymer terserap sempurna dalam jaringan lemak.
Setelah proses penyuntikan biasanya pasien akan mengalami bengkak dan sedikit memar di area yang diberi suntikan selama 48 jam. Menurut dokter Vincent Wong, ini adalah hal yang normal karena dinding sel lemak mulai dipecah, tubuh pasien akan secara otomatis mengirimkan sel darah putih untuk mulai membersihkan sisa-sisa sel lemak yang telah dihancurkan.
Namun, perlu diingat bahwa Aqualyx bukanlah metode untuk menurunkan berat badan. “Aqualyx digunakan untuk membentuk kontur tubuh dan merampingkan bagian yang terdapat lemak membandel,” tutur dokter Vincent Wong.
Sementara itu, dokter Arun Ghosh dari Spire Liverpool Hospital mengatakan bahwa metode ini berpotensi untuk menyerap asam lemak ke dalam aliran darah. Ini akan menyebabkan kadar kolesterol meningkat dan dapat menyebabkan diabetes. Namun, hal tersebut dibantah oleh Juru Bicara Aqualyx John Curran.
Dia menjelaskan bahwa dari penelitian yang dilakukan, Aqualyx membuktikan bahwa tidak ada kenaikan yang signifikan dalam kolesterol serta kadar gula dalam darah setelah penyuntikan. Selain itu, Aqualyx juga sama sekali tidak terkait dengan proses penyakit diabetes.
John Curran menyarankan agar Aqualyx digunakan sesuai dengan prosedur dan takaran yang disesuaikan dengan kondisi tubuh pasien. “Calon pasien yang ingin melakukan prosedur ini juga harus berkonsultasi dulu dengan dokter ahli,” tutur John Curran.
Dwi nur ratnaningsih
(ftr)