Tak Pede, Tohpati Akhirnya Rilis Album Guitar Fantasy
A
A
A
TOHPATI menjadi pemain gitar yang akhirnya sukses mewujudkan mimpi merilis album gitar tunggal pertamanya bertajuk “Guitar Fantasy”.
Kata “akhirnya” diperlukan karena proyek ini merupakan cita-cita lama musisi yang telah bermusik selama 30 tahun. Pasalnya, selama ini dia tidak percaya diri untuk menunjukkan musikalitasnya. Sebagai musisi perfeksionis, Tohpati mengaku bermain solo gitar mempunyai beban mental tersendiri.
Hal itu berbeda dengan bermain dalam band, baik itu format duo, trio, maupun kuartet karena beban bermusik akan ditanggung bersama. “Kalau bermain trio, kami di-back up pemain lain, jadi kalau kepeleset sedikit, orang mungkin tidak sadar. Kalau bermain sendiri, salah sedikit akan kelihatan. Jadi bermain gitar tunggal itu jauh lebih susah. Tapi, mungkin karena ini yang pertama juga buat aku,” kata Tohpati saat jumpa pers launching album “Guitar Fantasy” di Foodism Cafe, Jakarta, akhir pekan lalu.
Dijelaskannya, bermain gitar tunggal, seorang pemain gitar dituntut menyuguhkan kemampuannya lewat sepuluh jari. Dia bertanggung jawab pada melodi, harmoni, tempo, voicing , dan juga berimprovisasi dalam kendali permainan jari-jarinya sendiri. Terlepas itu semua, Tohpati mampu memperlihatkan kemampuan bermain gitar di album kedelapan ini.
Didistribusikan Demajors, album “Guitar Fantasy” menyuguhkan 10 lagu, yaitu Guitar Fantasy, Panah Asmara, Middle East, Sky Blues, Super Nice Things, Layang-Layang, Peace, My Dream, Yang Dinanti, dan Saturday. “Ini bukan album jazz, blues, pop, atau apa. Ini pure album solo gitar,” kata Tohpati.
Thomasmanggalla
Kata “akhirnya” diperlukan karena proyek ini merupakan cita-cita lama musisi yang telah bermusik selama 30 tahun. Pasalnya, selama ini dia tidak percaya diri untuk menunjukkan musikalitasnya. Sebagai musisi perfeksionis, Tohpati mengaku bermain solo gitar mempunyai beban mental tersendiri.
Hal itu berbeda dengan bermain dalam band, baik itu format duo, trio, maupun kuartet karena beban bermusik akan ditanggung bersama. “Kalau bermain trio, kami di-back up pemain lain, jadi kalau kepeleset sedikit, orang mungkin tidak sadar. Kalau bermain sendiri, salah sedikit akan kelihatan. Jadi bermain gitar tunggal itu jauh lebih susah. Tapi, mungkin karena ini yang pertama juga buat aku,” kata Tohpati saat jumpa pers launching album “Guitar Fantasy” di Foodism Cafe, Jakarta, akhir pekan lalu.
Dijelaskannya, bermain gitar tunggal, seorang pemain gitar dituntut menyuguhkan kemampuannya lewat sepuluh jari. Dia bertanggung jawab pada melodi, harmoni, tempo, voicing , dan juga berimprovisasi dalam kendali permainan jari-jarinya sendiri. Terlepas itu semua, Tohpati mampu memperlihatkan kemampuan bermain gitar di album kedelapan ini.
Didistribusikan Demajors, album “Guitar Fantasy” menyuguhkan 10 lagu, yaitu Guitar Fantasy, Panah Asmara, Middle East, Sky Blues, Super Nice Things, Layang-Layang, Peace, My Dream, Yang Dinanti, dan Saturday. “Ini bukan album jazz, blues, pop, atau apa. Ini pure album solo gitar,” kata Tohpati.
Thomasmanggalla
(ftr)