Kemewahan Jam Tangan

ARLOJI dengan teknologi terkini dengan desain klasik menjadi daya tarik untuk tren arloji pada tahun ini.

Bila jam tangan memesona bagi pria karena fungsinya yang juga seperti gadgetpintar dan bersifat teknis, maka untuk wanita, keindahan arloji adalah soal estetika dan apresiasi craftworkyang terlibat di dalamnya.

Karena itu, saat jam dikenakan dengan busana tertentu akan tampak semakin baik. ”Ini dimulai sekitar satu dekade lalu dengan seorang wanita di Singapura yang membuat titik pemahaman tentang kerajinan di balik jam tangan mewah,” tutur Guido Terreni, Managing Director Bvlgari untuk bisnis perhiasan, dikutip dari Telegraph.

Terreni mengatakan, kaum hawa menilai apresiasi arloji dari sisi craftwork merupakan sebuah kreativitas. Meski sebelumnya banyak wanita yang juga memilih jam tangan model laki-laki, padahal ada banyak gaya jam tangan feminin yang tersedia. Kecenderungan model chronographs sporty juga menjadi komplikasi yang disukai wanita ketika memilih jam tangan.

Pemilihan ini bukan sematamata tentang fungsi, tetapi tampilannya. Wanita, menurut Terreni, juga tetap menginginkan gaya feminin dengan sisi keanggunan yang klasik sebagai pilihan lain jam tangan dengan detail handcraft. Arloji yang terjual paling cepat di kalangan wanita juga sangat dekat dengan konotasi tampilan romantis yang menawan.

Satu di antaranya, ada penambahan detail moonphase dari Bulgari yang dihidupkan lagi oleh mereka. Kemudian versi yang lebih kecil dari itu adalah Hermes Arceau Petite Lune dan Rendez-Vous Celestial dari Jaeger- LeCoultre. Moonphase dibuat dengan sisi lembut untuk jenis komplikasi detail. Juga memiliki detail halus yang selalu menjadi bagian dari komplikasi.

Adapun perempuan lebih cenderung banyak melihat detail daripada pria. Menurut Gasy Mead, Direktur Girard-Perregaux UK, wanita akhirnya memiliki perhatian khusus dari berbagai merek pembuat jam tangan laki-laki yang telah lama membuat komplikasi desain untuk mereka. Girard- Perregaux pun meluncurkan versi baru dari Cat’s Eye dengan gold daynight disc. ”Ini memberikan animasi dan membawa ke sisi kehidupan estetis,” kata Mead.

Brian Duffy, Chief Executive Aurum, grup di balik merek jam Swiss seperti Mappin & Webb, juga telah menyaksikan perubahan apa yang wanita inginkan dan lihat pada sebuah jam tangan. Di antaranya otomatis dan komplikasi detail handcraft di dalamnya. Sampai satu dekade lalu, tourbillon, salah satu jenis gerakan paling kompleks untuk jam tangan, hampir secara eksklusif selalu terlihat pada jam tangan pria.

Kemudian belakangan ini, ada versi tourbillon yang juga dibuat untuk jam tangan wanita, termasuk Bulgari’s new jewelled swan tourbillon. ”Di kalangan tertentu, tourbillonyang merupakan jam tangan mewah dan dimiliki untuk pria, sekarang juga diinginkan wanita,” sebut Terreni.

Namun, menurut Terreni, dengan merek warisan perhiasan Bulgari, para wanita juga suka nilai tambah perhiasan di dalamnya yang mencerminkan kode perhiasan Bulgari. Sudut pandang ini turut didukung oleh Nicolas Beau, Internasional Watch Director Chanel. Komplikasi pertama untuk jam tangan wanita dengan tourbillon dibuat Chanel pada 2005.

Namun, pihaknya membuat berbeda dengan baseplate keramik dan batu rubi tradisional serta safir. Komplikasi sejak saat itu turut memasukkan detail moonphasesdan chronographs untuk Chanel J12. Untuk versi gerakan pemutar jam baru, Piaget membuat revolusioner ultratipis 900p Altiplano dan Roger Dubuis dengan Excalibur Creative Skeleton Broceliande yang disematkan dengan berlian berbentuk daun.

Kecenderungan perempuan untuk estetika juga menyebabkan ciptaan yang agak aneh seperti Christophe Claret Margot-kelopak enamel secara acak ditempatkan. Patek Philippe menyebutkan komplikasi halus setiap tahun untuk jam tangan wanita. Waktu dunia dengan berlian bezel adalah sepotong sisi elegan yang dapat ditemukan.

Di antara semua komplikasi kerumitan desain jam tangan wanita yang semakin terus dikembangkan, para pembuat arloji pun dianggap sangat serius menggarap pasar jam tangan untuk wanita.

Dyah ayu pamela