Aktif Bergerak, Anak Cerdas dan Sehat
A
A
A
Penekanan akan pentingnya pemenuhan gizi pada anak, khususnya di kota-kota besar, tampaknya tidak lagi menjadi suatu isu yang merisaukan.
Sayangnya, fakta ini berkebalikan dengan temuan dari South East Asian Nutrition Survey (SEANUTS) yang menunjukkan bahwa umumnya anak-anak Indonesia usai 6-12 tahun mengalami stunting (tinggi badan di bawah rata-rata). Sekitar 25% dari anak-anak di perkotaan, dan bahkan hampir 40% di pedesaan memiliki tinggi badan antara 5- 9 cm di bawah rata-rata usia mereka menurut standar WHO.
Hal ini juga terjadi dengan berat badan. Adapun 20% anak Indonesia yang tinggal di perkotaan dan 30% di pedesaan kekurangan berat badan 1,5-6 Kg dari standar WHO. Dr Rulli PA Situmorang, Medical Manager Frisian Flag Indonesia, mengatakan bahwa SEANUTS diharapkan mampu membuka mata masyarakat tentang pola asuh gizi di Indonesia yang masih perlu banyak diperbaiki.
”Sangat penting untuk memperhatikan nilai gizi dari asupan yang kita konsumsi setiap harinya, mengingat saat ini kita sering kali menemukan makanan praktis yang nilai gizinya sangat buruk,” sebutnya. Untuk mendukung pemenuhan gizi yang optimal, Dr Rulli menjadikan susu sebagai asupan yang direkomendasikan. Namun, asupan bergizi lengkap belum sempurna tanpa adanya aktivitas tubuh.
Sehubungan dengan itu, survei yang sama mengungkap bahwa lebih dari setengah anak Indonesia dianggap tidak aktif karena langkah kaki yang mereka lakukan setiap harinya berada di bawah jumlah rata-rata yang disyaratkan. Anak laki-laki akan dianggap aktif ketika ia melangkah lebih dari 13.000 langkah setiap hari, sedangkan untuk anak perempuan sebanyak 11.000 langkah.
Fakta tersebut memperlihatkan, saat ini anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu untuk menonton tayangan televisi. Rendahnya aktivitas berdampak pada tidak cukup terpenuhinya vitamin D, kalsium, zat besi, serta vitamin C pada tubuh anak.
Hal inilah yang kemudian menggerakkan FrieslandCampina sebagai induk perusahaan dari Frisian Flag Indonesia untuk memperkenalkan kampanye bertajuk ”Drink, Move, Be Strong” yang menekankan pada pentingnya pemenuhan gizi yang sesuai, aktif bergerak dengan melakukan olahraga rutin agar pertumbuhan anak menjadi optimal.
”Aktivitas olahraga, terlebih yang dilakukan di luar ruangan dapat membantu memenuhi kebutuhan tubuh akan vitamin D karena paparan sinar matahari pada pagi atau sore hari mampu mengaktifkan vitamin D pada tubuh, yang membantu menyerap kalsium untuk membentuk tulang dan tubuh yang sehat,” sebut Rulli.
Sebagai bagian dari kampanye ”Drink, Move, Be Strong”, Frisian Flag menyelenggarakan kegiatan pelatihan basket bagi anak-anak Jr NBA, yang merupakan kerja sama dengan asosiasi basket internasional, NBA. Diselenggarakan pekan lalu di Jakarta, kegiatan Jr NBA diikuti anak usia 5-14 tahun, dari wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Kegiatan yang masih akan berlangsung hingga Agustus mendatang ini, diharapkan dapat menjangkau lebih dari 3.000 anak. Melalui kegiatan ini, anak diajak untuk bergerak aktif melalui pelatihan basket oleh para pelatih dari asosiasi ternama tersebut. Kesempatan istimewa ini diharapkan dapat memotivasi mereka untuk semakin rajin dalam menekuni olahraga dalam keseharian, dan tentunya dengan mengonsumsi makanan bergizi, seperti salah satunya adalah susu yang dianjurkan untuk dikonsumsi secara rutin 2 kali sehari sebelum berangkat sekolah pada pagi hari, dan malam sebelum waktu tidur.
Selain dari manfaat bagi tubuh, aktif berolahraga ternyata dapat memberikan manfaat lainnya bagi anak, seperti kemampuan kognitif yang lebih baik. Hal ini karena olahraga mampu melatih dan meningkatkan daya fokus. Selain itu, anak akan mempelajari pentingnya kerja sama di dalam sebuah tim. Hal ini menjadi salah satu elemen utama ketika anak bermain basket karena belajar menjadi sportif.
Dwi nur ratnaningsih
Sayangnya, fakta ini berkebalikan dengan temuan dari South East Asian Nutrition Survey (SEANUTS) yang menunjukkan bahwa umumnya anak-anak Indonesia usai 6-12 tahun mengalami stunting (tinggi badan di bawah rata-rata). Sekitar 25% dari anak-anak di perkotaan, dan bahkan hampir 40% di pedesaan memiliki tinggi badan antara 5- 9 cm di bawah rata-rata usia mereka menurut standar WHO.
Hal ini juga terjadi dengan berat badan. Adapun 20% anak Indonesia yang tinggal di perkotaan dan 30% di pedesaan kekurangan berat badan 1,5-6 Kg dari standar WHO. Dr Rulli PA Situmorang, Medical Manager Frisian Flag Indonesia, mengatakan bahwa SEANUTS diharapkan mampu membuka mata masyarakat tentang pola asuh gizi di Indonesia yang masih perlu banyak diperbaiki.
”Sangat penting untuk memperhatikan nilai gizi dari asupan yang kita konsumsi setiap harinya, mengingat saat ini kita sering kali menemukan makanan praktis yang nilai gizinya sangat buruk,” sebutnya. Untuk mendukung pemenuhan gizi yang optimal, Dr Rulli menjadikan susu sebagai asupan yang direkomendasikan. Namun, asupan bergizi lengkap belum sempurna tanpa adanya aktivitas tubuh.
Sehubungan dengan itu, survei yang sama mengungkap bahwa lebih dari setengah anak Indonesia dianggap tidak aktif karena langkah kaki yang mereka lakukan setiap harinya berada di bawah jumlah rata-rata yang disyaratkan. Anak laki-laki akan dianggap aktif ketika ia melangkah lebih dari 13.000 langkah setiap hari, sedangkan untuk anak perempuan sebanyak 11.000 langkah.
Fakta tersebut memperlihatkan, saat ini anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu untuk menonton tayangan televisi. Rendahnya aktivitas berdampak pada tidak cukup terpenuhinya vitamin D, kalsium, zat besi, serta vitamin C pada tubuh anak.
Hal inilah yang kemudian menggerakkan FrieslandCampina sebagai induk perusahaan dari Frisian Flag Indonesia untuk memperkenalkan kampanye bertajuk ”Drink, Move, Be Strong” yang menekankan pada pentingnya pemenuhan gizi yang sesuai, aktif bergerak dengan melakukan olahraga rutin agar pertumbuhan anak menjadi optimal.
”Aktivitas olahraga, terlebih yang dilakukan di luar ruangan dapat membantu memenuhi kebutuhan tubuh akan vitamin D karena paparan sinar matahari pada pagi atau sore hari mampu mengaktifkan vitamin D pada tubuh, yang membantu menyerap kalsium untuk membentuk tulang dan tubuh yang sehat,” sebut Rulli.
Sebagai bagian dari kampanye ”Drink, Move, Be Strong”, Frisian Flag menyelenggarakan kegiatan pelatihan basket bagi anak-anak Jr NBA, yang merupakan kerja sama dengan asosiasi basket internasional, NBA. Diselenggarakan pekan lalu di Jakarta, kegiatan Jr NBA diikuti anak usia 5-14 tahun, dari wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Kegiatan yang masih akan berlangsung hingga Agustus mendatang ini, diharapkan dapat menjangkau lebih dari 3.000 anak. Melalui kegiatan ini, anak diajak untuk bergerak aktif melalui pelatihan basket oleh para pelatih dari asosiasi ternama tersebut. Kesempatan istimewa ini diharapkan dapat memotivasi mereka untuk semakin rajin dalam menekuni olahraga dalam keseharian, dan tentunya dengan mengonsumsi makanan bergizi, seperti salah satunya adalah susu yang dianjurkan untuk dikonsumsi secara rutin 2 kali sehari sebelum berangkat sekolah pada pagi hari, dan malam sebelum waktu tidur.
Selain dari manfaat bagi tubuh, aktif berolahraga ternyata dapat memberikan manfaat lainnya bagi anak, seperti kemampuan kognitif yang lebih baik. Hal ini karena olahraga mampu melatih dan meningkatkan daya fokus. Selain itu, anak akan mempelajari pentingnya kerja sama di dalam sebuah tim. Hal ini menjadi salah satu elemen utama ketika anak bermain basket karena belajar menjadi sportif.
Dwi nur ratnaningsih
(bbg)