Reinterpretasi Jins Ikonik

Minggu, 05 April 2015 - 09:32 WIB
Reinterpretasi Jins Ikonik
Reinterpretasi Jins Ikonik
A A A
Transformasi mode untuk jins yang merupakan must-have-item terus mengalami modernisasi. Berbagai merek terus membuat reinterpretasi baru jins klasik miliknya, mulai dari warna, jenis potongan, hingga pembaharuan detailnya.

Dari masa keemasan rock-and-roll pada tahun 1960-an silam yang diwakili Elvis Presley dan James Dean, jins tetap berlanjut kepopulerannya ke era pop-rock pada tahun 1970-an dengan Bruce Springteen sebagai simbolnya pada masa itu. Termasuk terobosan jins yang dipakai Madonna dan George Michael dengan kesan seksi dan energik pada 1980-an.

Hingga sekarang sensasi jins masih terjadi pada abad milenium bersama Taylor Swift dan Adam Lavine. Kaus maupun atasan formal merupakan padanan yang ideal dipakai pria dan wanita ketika memakai jins. Untuk wanita, tambahan sepatu sneakers yang usang atau sepatu berhak tinggi yang elegan sehingga menambah kesan formal atau santai pada penampilan. Inilah yang membuat jins tak lekang waktu.

Satu di antara merek jins pertama asal Amerika, Levis, selama berpuluh-puluh tahun tetap mempertahankan jins 501 sebagai ikonnya. Levis dari seri 501 tampil sebagai jins orisinal populer dan fashion ikonik sepanjang masa yang juga menjadi “kanvas” kosong bagi penggemar jins yang ingin mengekspresikan diri.

Tak hanya khalayak muda saat itu, juga pesohor musisi, mulai Marilyn Monroe hingga Rihanna, Marlon Brando sampai Kurt Cobain. Merampingkan jins 501 yang klasik untuk menambah kesan modern, jins asal San Fransisco ini pada Kamis (26/3) lalu membuat interpretasi baru dari seri ikonik 501 lewat koleksi 501 CT. Koleksi 501 CT memiliki ukuran yang lebih besar di bagian pinggang dengan potongan yang lebih rendah untuk menambah kenyamanan.

Levis juga merampingkan bagian lutut hingga tumit agar penggemar jins Levis tidak perlu merombak lagi. “Para pemakai 501 telah memodifikasi jins mereka selama berpuluh-puluh tahun, biasanya dengan merampingkan bagian kaki agar lebih semakin pas dipakai. Musim ini Levis memutuskan untuk membantu melakukannya,” ujar Sumesh Wadhwa, Country Manager PT Levi Strauss Indonesia, di sela-sela peluncuran Levis 501 CT di Jakarta.

Sumesh menuturkan, Levis menggunakan jins orisinal 501 sebagai ide memodifikasi dengan pilihan ukuran, warna, dan desain untuk memberi banyak pilihan 501. Levis yang telah memproduksi jins pertama di dunia dengan desain straight yang tak lekang waktu. Selain itu, berbagai penambahan, perbaikan, dan sobekan di Levis dan denim telah terobsesi dengan membentuk ulang jins Levis 501.

Selama lebih dari 150 tahun terakhir telah ada banyak variasi gaya yang dimulai dari Original 501. Bahkan, setiap pasang jins di dunia saat ini merupakan turunan dari Original Levis 501. Laporan Forbes.com menyebutkan ada tiga raksasa label jins asal Amerika, yakni Levis, Wrangler, dan Lee. Fenomena dari masingmasing merek memiliki cerita tersendiri. Lee berada di tempat ke-3 merek populer di kalangan rakyat Amerika, dengan tonggak sejarah pembuatan jins selama 125 tahun.

Lee setahun silam sempat meluncurkan “Move Your Lee” sebagai kampanye iklan untuk bergerak bebas dengan jins. Sementara, Wrangler termasuk populer di kalangan anak muda Amerika. Wrangler, brand denim legendaris sejak 1904 dari Amerika, sempat meluncurkan beberapa koleksi dengan reinterpretasi baru jins dalam sisi modern. Termasuk membuat kaum hawa nyaman memakainya.

Pada 2014 Wrangler mengembangkan denim khusus wanita lewat Wrangler Denim Spa yang terdiri atas sembilan gaya. “Ladies “Wrangler Denim Spa tersedia dalam dua pilihan bahan denim, must-have power stretched denim dan cotton twills dan hadir dalam warna-warna berani yang terinspirasi nuansa musim semi,” kata Anna Maria, Brand Manager Wrangler.

Koleksi tersebut, menurut Anna, menjadi sangat nyaman dipakai untuk kegiatan luar maupun dalam ruang. Dengan beberapa model dari sembilan gaya. Dalam hal modernisasi, Wrangler juga turut melengkapi dengan fitur-fitur menarik yang menggabungkan sport technology dalam sebuah denim.

Wrangler Denim Performance, yang telah di-launch pada musim semi-panas 2014 lalu, sekali lagi diperkenalkan namun dengan fitur-fitur yang lebih lengkap untuk seorang petualang dari sisi benefit fungsionalnya. Reinterpretasi jins Wrangler juga dibuat tahan terhadap air dan minyak, mengandung antibacteria, dan memiliki teknologi dry fast sehingga bahan denim lebih cepat kering.

Sisi kantung depan dan belakang juga diperkuat sehingga meningkatkan ketahanan. Berikut dilengkapi dengan kantung tambahan untuk menyimpan dokumen penting dan kantung kecil yang terpisah untuk menjaga koin dan kunci tetap aman.

Dyah ayu pamela
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6043 seconds (0.1#10.140)
pixels