Eksplorasi Scarf

Jum'at, 10 April 2015 - 09:01 WIB
Eksplorasi Scarf
Eksplorasi Scarf
A A A
MUSIM ini scarf masih menjadi pelengkap tampilan fashion yang dibuat oleh berbagai rumah mode. Sebutlah Gucci, Saint Laurent, Tom Ford, maupun Tommy Hilfiger yang membawa ciri desain scarf dengan gaya tersendiri.

Pada label Gucci, scarf muncul dengan printed sutra bersama paduan jaket militer denim dan atasan kimono berbentuk yang melebar pada sisinya. Sementara Saint Laurent, di bawah desain menarik Hedi Slimane menerapkan unsur yang mengarah pada nada era 70-an dengan rancangan strip panjang printed berbahan sifon, senada dengan yang dibuat Tommy Hilfiger. Kemudian Tom Ford mendesainnya dalam sutra hitam yang saat dikenakan seperti berfungsi sebagai kalung jenis choker .

“Pilihan cara mengenakan scarf semakin variatif, mulai bentuk neckerchiefs panjang, yang hanya dikenakan tipis, scarft untuk dililitkan di tas, sebagai ikat pinggang, atau secara lembut disampirkan di dekat garis bahu maupun diikat di leher,” tulis Harriet Quickwhen, penulis mode di Vogue.co.uk. Dalam hierarki gaya yang dibuat Saint Laurent misalnya, scarf dibuat ramping dan diagonal memotong di tepinya, seperti bentuk “L” untuk versi yang biasa dipakai pelajar.

Bentuk ini ketika dibawa di leher seseorang di bawah kemeja kerah saat makan malam atau dengan gaun cooktail saat jamuan minum teh yang sedikit minim, menambahkan dosis gaya yang acuh tak acuh. Scarf model panjang yang menjuntai ke bawah tampaknya menjadi hal yang pasti pada musim semi ini. Di label Hermes, desain scarf muncul dalam bentuk maxi twilly , berpadu dengan twill jacquard sutra yang diikatkan di satu leher bergaya dengan panjang yang tersisa untuk terbang bersama angin.

Ukuran scarf yang besar persegi 120 x 120 milik Hermes menambah dimensi bentuk. Bali Barret, direktur artistik Hermes untuk koleksi perempuan siap pakai dan aksesori, pertama mulai memakai bentuk scarf kotak besar seperti yang Hermes buat ini dengan rok mini saat masih menjadi remaja di Paris. Ketika diangkat sebagai direktur artistik Hermes, scarf sutra ini menjadi idenya dalam menciptakan lagi desain serupa.

Barret kemudian memikirkan kembali bahan sutra untuk scarf -nya yang juga ditambah dengan material kulit. Dia juga membuat printed baru yang menekankan tampilan yang anggun. “Di Prancis, ada pesan ekspresi lubang memori dan itulah yang dimaksudkan dengan scarf ini. Bagi saya, scarf akan sangat nyaman dipadu dengan gaun,” sebutnya.

Veronica Etro, direktur kreatif Etro, merek Italia yang berbasis milik keluarga, paling dikenal untuk cetakan paisley asli untuk scarf -nya, mengatakan, “Ada begitu banyak yang dapat Anda pilih untuk bermain dari segi desain dengan manik-manik, bordir, cetakan, dan lipatannya.” Mulai dari desain yang mencakup bentuk kotak besar, kotak saku, bentuk panjang dan foulards . Musim semi ini dia memakai bentuk segitiga yang terinspirasi dari pakaian pria Arab.

“Mereka sangat berguna ketika bepergian, juga ketika dalam jenis cuaca tertentu,” kata Etro. Selain bentuk scarf yang pemakaiannya bisa berubah-ubah, scarf juga sering dibuat dalam edisi terbatas. Thescarfgallery.com , sebuah situs yang didirikan oleh desainer tekstil Helen David, mantan pendiri English eksentrik, dapat ditemukan syal edisi terbatas yang dilukis tangan seniman dalam bahan sutra. Selain itu, ada sejarah yang kaya dengan seni scarf dari Picasso, Matisse, dan Raoul Dufy saat pertama kali melakukan pekerjaan mereka dengan sutra.

Termasuk cetakan Aztec Katy Binks dan ilustrasi siluet oleh Rob Ryan. Situs ini juga dilengkapi sebuah film tentang seorang wanita yang mengikat scarf dalam 25 cara yang berbeda. Situs inspirasional ini pun mengajarkan segala macam gaya dari model simpul “telinga kelinci”, model “air terjun” dan yang terkesan rapi “turtleneck”.

Sederet desain scarf baru-baru ini juga diluncurkan, menandai rilis Savage Beauty , sebuah acara peringatan sepak terjang (alm) desainer Alexander McQueen, yang dilakukan di Victoria dan Albert Museum, London. Scarf memiliki 5 desain berbahan sutra yang masingmasing memperlihatkan kreasi ikonis yang pernah dibuat McQueen, seperti sepatu Armadillo pada musim semi 2010, serta gaun berbalut cat semprot yang dikeluarkan pada musim semi 1999.

Scarf ini selain dibuat untuk mengenang kejeniusan seorang Alexander McQueen, juga merupakan produk paling mudah dijangkau dari rumah mode berbasis London tersebut. Koleksi kapsul ini tersedia dalam edisi terbatas, hanya 100 buah untuk tiap desainnya, serta dijual seharga USD595 per helai di flagship store Alexander McQueen di Bond Street, London.

Dyah ayu pamela
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6303 seconds (0.1#10.140)