Kedubes AS Gelar American Film Showcase

Kamis, 16 April 2015 - 21:10 WIB
Kedubes AS Gelar American Film Showcase
Kedubes AS Gelar American Film Showcase
A A A
JAKARTA - Mulai tanggal 16—25 April mendatang, Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) menggelar American Film Showcase (AFS). Acara ini digelar di Jakarta, Bandung, Kendari, Medan Aceh dan Padang.

Program itu merupakan inisiatif diplomasi kebudayaan Departemen Luar Negeri AS. Mereka bekerja sama dengan School of Cinematic Arts (SCA) University of Southern California. AFS menampilkan film-film dokumenter dan film pendek. Mereka juga mengelar loka karya mengenai film.

Dalam kesempatan ini, Kedutaan AS membawa dua sutradara film dokumenter, yaitu Leah Mahan dan Irene Taylor Brodsky. Selama dua pekan, keduanya bakal berbagi perspektif mereka mengenai film Amerika dan membahas karier serta prestasi mereka sebagai pembesut film.

Dalam kesempatan ini, Leah bakal menampilkan salah satu karyanya, Hell or High Water: The Battle of Turkey Creek. Film ini dibuatnya selama 12 tahun dan bercerita tentang kiprah Derrick Evans, seorang guru di Boston yang kembali ke kampung halamannya di Mississippi. Di tanah leluhurnya itu, dia menjadi pejuang lingkungan setelah tempat itu porak poranda akibat terjangan badai Katrina dan bencana minyak BP yang mengancam kawasan Gulf Coast di AS.

“Saya tidak pernah membayangkan akan berada di sini untuk memutar film saya di Indonesia. Film ini bercerita tentang sebuah komunitas di Gulf Coast yang terkena musibah dan bagaimana mereka menghadapi musibah ini. Saya melihat film ini terkait dengan masalah yang ada di Indonesia dan saya harap dengan film ini kita bisa saling memahami,” ungkap Leah, saat ditemui di Jakarta, Rabu (15/4/2015).

Awalnya, Leah sebenarnya hanya ingin membuat dokumenter tentang perjalanan Derrick dari Boston ke Mississippi. Di sana, Derrick harus melihat bagaimana komunitas itu berubah karena perkembangan zaman dan pembangunan. Makam keluarga yang digusur dan hilangnya hutan karena digunduli untuk pembangunan.

“Saya kira film ini akan selesai sebelum badai Katrina. Tapi, kemudian ada perkembangan dan berlanjut sampai bencana minyak BP,” ujar Leah.

Selama 12 tahun, Leah mengikuti transformasi Derrick dari seorang guru menjadi aktivis lingkungan. “Saya berkomitmen untuk menyelesaikan film ini. Transformasi hidup Derrick dan juga komunitasnya adalah cerita yang jarang diangkat di Amerika,” kata dia.

Dalam kesempatan itu, Irene menyatakan, dia dan Leah telah memilih sejumlah film yang akan ditunjukan kepada audiens mereka di Indonesia. “Menurut saya, film-film itu ceritanya relevan dengan pengalaman di Indonesia,” ujar dia.

Sementara, Duta Besar AS untuk Indonesia, Robert Blake Jr., menyatakan program ini akan lebih mendekatkan orang Amerika dengan orang Indonesia. “Ini adalah program yang paling sukses karena tidak hanya bisa membawa orang Indonesia lebih dekat dengan orang Amerika melalui film tapi juga dengan ketertarikan pada cerita-cerita yang ada di film ini,” papar Blake.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5899 seconds (0.1#10.140)