Kartini Masa Kini Harus Kerja Keras
A
A
A
BAGI Syahrini, perayaan Hari Kartini yang berlangsung setiap tahun pada 21 April itu sebagai simbol. Simbol untuk para perempuan Indonesia agar terus mempunyai kepercayaan diri yang tinggi terhadap bidang atau pekerjaan yang dijalani.
Selain itu, pelantun tembang Kau Yang Memilih Aku ini menilai Kartini masa kini itu Kartini yang punya integritas, Kartini yang mau kerja keras, Kartini yang tidak mau kalah dengan laki-laki dalam hal positif dan dalam hal positif itu artinya selalu terdepan di bidangnya.
Untuk menyelami semangat Kartini, pemilik album “My Lovely” ini berusaha terus bekerja keras di bidang yang digelutinya. Tentunya berusaha menelurkan karya-karya yang bisa diterima masyarakat. Pemilik nama asli Rini Fatimah Jaelani ini memang menjadi salah satu penyanyi yang cepat mendapatkan popularitas dan dia berhasil mempertahankan eksistensinya dengan karya yang dimiliki.
Perempuan kelahiran Bogor, 1 Agustus 1982, ini juga punya cara unik untuk menjaga eksistensinya di dunia hiburan. Gebrakannya itu, seperti memopulerkan Bulu Mata Anti Badai, Jambul Khatulistiwa, dan Alis Semut Beriringan. Wanita yang ingin dipanggil dengan gelar “Princess” ini juga kerap kali membuat jargon yang selalu menggemparkan dunia hiburan.
Jargon terakhir yang dia ciptakan adalah “Seperti itu” yang juga judul single terbarunya yang diciptakan penyanyi senior Melly Goeslaw. Namun, Kartini yang menjadi inspirasi baginya dan wanita Indonesia ini diharapkan tidak kebablasan.
Artinya perempuan tetap eksis dan bersaing dengan lawan jenisnya tanpa harus menghilangkan kodratnya sebagai wanita. Berikut petikan wawancara Syahrini saat ditemui di kantor MNC Plaza, setelah menjadi bintang tamu dalam acara talkshow Seleb on News.
Seperti apa Anda memaknai Hari Kartini?
Setiap tahun Hari Kartini itu simbol. Simbol untuk para perempuan Indonesia untuk terus mempunyai kepercayaan diri yang tinggi terhadap dirinya dan terhadap bidang apa pun pekerjaannya. Karena Kartini masa kini itu Kartini yang punya integritas, Kartini yang mau kerja keras, Kartini yang tidak mau kalah dengan laki-laki dalam hal positif. Dalam hal positif itu artinya selalu terdepan di bidangnya tanpa harus menghilangkan kodratnya sebagai wanita.
Karena sesusah apa pun perempuan, wanita tetap saja kodratnya wanita, mengurus suami dan anak dan harus menjadi ibu. Artinya tetap saja pemimpin itu letaknya ada di laki-laki atau suami pada akhirnya. Nah dengan pakem itu, artinya kita bisa mempunyai filter bahwa sesusah apapun kita (perempuan), tetap saja kita harus menghormati laki-laki sebagai imam kita.
Bagaimana Anda melihat Kartini di zaman sekarang ini?
Kartini masa kini itu Kartini yang bisa mengefektifkan waktu dan tidak buang-buang waktu. Waktu itu dipakai untuk kerja-kerja-kerja dan kerja. Buat aku sih seperti itu, waktunya dipakai untuk hal-hal positif, energi yang masuk juga positif sehingga bisa membangun citra dirinya itu secara positif untuk ke depannya.
Apakah kerja keras itu yang membuat Anda berhasil menjaga eksistensi, termasuk terus melakukan perubahan dalam diri?
Saya isi (waktu saya) dengan berkarya dan bekerja, seperti hari ini (tampil di Seleb on News) . Karena kalau tidak begitu, kayaknya wanita buangbuang waktu. Kalau pakemnya tidak boleh kalah dalam hal positif dengan laki-laki, artinya (perempuan) harus bekerja dan berkarya.
Untuk perubahan, sebenarnya secara pribadi tidak ada perubahan, Syahrini yang dulu sama saja Syahrini yang sekarang, tetapi perubahannya ada dalam bentuk karyanya, pekerjaannya semakin banyak, semakin luas lagi karya-karya yang lainnya atau sudah lebih matang dalam cara berpikir. Kalau dulu kan di usiaku yang masih proses ke arah dewasa, dan sekarang insya Allah hal itu sudah menjadi matang dan punya pemikiran yang lebih positif dan lebih baik lagi ke depannya.
Saya ya begini-begini saja, yang berubah adalah pekerjaannya lebih banyak, tanggung jawabnya lebih banyak. Kayak sekarang nyanyi setiap hari karena itu tanggung jawab saya sebagai seniman.
Fatturahman hakim
Selain itu, pelantun tembang Kau Yang Memilih Aku ini menilai Kartini masa kini itu Kartini yang punya integritas, Kartini yang mau kerja keras, Kartini yang tidak mau kalah dengan laki-laki dalam hal positif dan dalam hal positif itu artinya selalu terdepan di bidangnya.
Untuk menyelami semangat Kartini, pemilik album “My Lovely” ini berusaha terus bekerja keras di bidang yang digelutinya. Tentunya berusaha menelurkan karya-karya yang bisa diterima masyarakat. Pemilik nama asli Rini Fatimah Jaelani ini memang menjadi salah satu penyanyi yang cepat mendapatkan popularitas dan dia berhasil mempertahankan eksistensinya dengan karya yang dimiliki.
Perempuan kelahiran Bogor, 1 Agustus 1982, ini juga punya cara unik untuk menjaga eksistensinya di dunia hiburan. Gebrakannya itu, seperti memopulerkan Bulu Mata Anti Badai, Jambul Khatulistiwa, dan Alis Semut Beriringan. Wanita yang ingin dipanggil dengan gelar “Princess” ini juga kerap kali membuat jargon yang selalu menggemparkan dunia hiburan.
Jargon terakhir yang dia ciptakan adalah “Seperti itu” yang juga judul single terbarunya yang diciptakan penyanyi senior Melly Goeslaw. Namun, Kartini yang menjadi inspirasi baginya dan wanita Indonesia ini diharapkan tidak kebablasan.
Artinya perempuan tetap eksis dan bersaing dengan lawan jenisnya tanpa harus menghilangkan kodratnya sebagai wanita. Berikut petikan wawancara Syahrini saat ditemui di kantor MNC Plaza, setelah menjadi bintang tamu dalam acara talkshow Seleb on News.
Seperti apa Anda memaknai Hari Kartini?
Setiap tahun Hari Kartini itu simbol. Simbol untuk para perempuan Indonesia untuk terus mempunyai kepercayaan diri yang tinggi terhadap dirinya dan terhadap bidang apa pun pekerjaannya. Karena Kartini masa kini itu Kartini yang punya integritas, Kartini yang mau kerja keras, Kartini yang tidak mau kalah dengan laki-laki dalam hal positif. Dalam hal positif itu artinya selalu terdepan di bidangnya tanpa harus menghilangkan kodratnya sebagai wanita.
Karena sesusah apa pun perempuan, wanita tetap saja kodratnya wanita, mengurus suami dan anak dan harus menjadi ibu. Artinya tetap saja pemimpin itu letaknya ada di laki-laki atau suami pada akhirnya. Nah dengan pakem itu, artinya kita bisa mempunyai filter bahwa sesusah apapun kita (perempuan), tetap saja kita harus menghormati laki-laki sebagai imam kita.
Bagaimana Anda melihat Kartini di zaman sekarang ini?
Kartini masa kini itu Kartini yang bisa mengefektifkan waktu dan tidak buang-buang waktu. Waktu itu dipakai untuk kerja-kerja-kerja dan kerja. Buat aku sih seperti itu, waktunya dipakai untuk hal-hal positif, energi yang masuk juga positif sehingga bisa membangun citra dirinya itu secara positif untuk ke depannya.
Apakah kerja keras itu yang membuat Anda berhasil menjaga eksistensi, termasuk terus melakukan perubahan dalam diri?
Saya isi (waktu saya) dengan berkarya dan bekerja, seperti hari ini (tampil di Seleb on News) . Karena kalau tidak begitu, kayaknya wanita buangbuang waktu. Kalau pakemnya tidak boleh kalah dalam hal positif dengan laki-laki, artinya (perempuan) harus bekerja dan berkarya.
Untuk perubahan, sebenarnya secara pribadi tidak ada perubahan, Syahrini yang dulu sama saja Syahrini yang sekarang, tetapi perubahannya ada dalam bentuk karyanya, pekerjaannya semakin banyak, semakin luas lagi karya-karya yang lainnya atau sudah lebih matang dalam cara berpikir. Kalau dulu kan di usiaku yang masih proses ke arah dewasa, dan sekarang insya Allah hal itu sudah menjadi matang dan punya pemikiran yang lebih positif dan lebih baik lagi ke depannya.
Saya ya begini-begini saja, yang berubah adalah pekerjaannya lebih banyak, tanggung jawabnya lebih banyak. Kayak sekarang nyanyi setiap hari karena itu tanggung jawab saya sebagai seniman.
Fatturahman hakim
(ftr)