Peluang Beriklan dalam Video

Orang Indonesia menghabiskan waktu 181 menit setiap hari di smartphone mereka, lebih banyak dibanding 132 menit untuk menonton TV (Milward Brown 2014). Dampaknya, konsumsi video secara mobile pun ikut meningkat.

Pertumbuhan penonton video di smartphone dan tablet di Indonesia bisa dibilang meledak. Pada 2012 hingga 2014, tumbuhnya mencapai 532 (eMarketer, July 2014). Selain karena akses internet yang semakin baik, keinginan masyarakat untuk mengakses informasi dalam bentuk konten video di perangkat mobile juga semakin tinggi.

Facebook, misalnya, mencatat bahwa dua pertiga dari keseluruhan pengguna video di jejaring sosial terbesar di dunia itu ditonton melalui smartphone dan tablet. Head of Facebook Indonesia Anand Tilak menilai, dengan semakin banyaknya penonton video, maka akan membuka lebih banyak peluang bagi para pelaku bisnis untuk menjangkau target yang lebih luas dengan alur cerita dalam sebuah iklan video.

Facebook, menurut Anand, saat ini sedang aktif menjalin kerjasama dengan sejumlah pebisnis maupun pemilik brand di Indonesia untuk membantu agar tercapai hasil bisnis yang baik melalui alur cerita kreatif dan jangkauan konsumen lebih luas. ”Dengan munculnya tren iklan video, kami berinovasi untuk membangun costumized ads serta creative acceleration, yakni sebuah fitur yang didedikasikan untuk pemilik brand yang akan memasang iklan,” katanya.

”Fitur ini diharapkan dapat membantu brand dan kreator lokal untuk mengembangkan ide kreatif dan menjawab tantangan tren iklan video,” ia menambahkan. Hingga saat ini, Anand mengatakan, sudah banyak yang memanfaatkan iklan video melalui Facebook.

Misalnya saja Garuda Indonesia yang baru-baru membuat iklan Garuda Miles menggunakan video ads di News Feed Facebook. Ia juga mengklaim bahwa Facebook telah membantu Lenovo Indonesia untuk meningkatkan penjualan menggunakan Page Post Ads serta melacak penjualan menggunakan metodologi outcome measurement.

Binti mufarida