Demam Berdarah Masih Mengancam
A
A
A
LOS ANGELES - Demam berdarah merupakan salah satu penyakit yang mematikan dan membunuh banyak orang di dunia, yang secara luas terabaikan. Penyakit ini ditularkan oleh nyamuk dan terus meluas di negara-negara, termasuk India dan Malaysia.
Dilansir dari VOA, dikabarkan kini akan tersedia vaksin yang dapat memberikan perlindungan terhadap penyakit tersebut. Demam berdarah dapat menyebabkan penderitanya lesu, seperti gejala flu, gatal, sakit kepala dan pegal-pegal pada persendian.
Penasihat senior dan ilmuwan konsorsium internasional di Dengue Vaccine Initiative, Scott Halstead, seperti ebola, demam berdarah dianggap penyakit yang berkaitan dengan darah, menyebabkan kematian yang besar. Parahnya, penyakit ini sudah menginfeksi 100 juta orang di seluruh Asia.
“Saya pikir orang yang bekerja di bidang demam dengue merasa, 'Ooh, kami akan diabaikan. Tetapi karena ratusan ribu, mungkin jutaan orang memerlukan perawatan klinis, maka itu merupakan masalahyang kita hadapi di semua tempat,” papar Halstead.
Demam berdarah memiliki empat jenis virus. Dua tahun lalu, percobaan vaksin yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi Prancis, Sanofi Pasteur diuji coba pada sebuah kelompok terdiri 4.000 anak sekolah di Thailand, sayangnya tidak berhasil. Hanya 30% anak yang terlindungi dari infeksi.
Halstead mengatakan, vaksin tersebut gagal karena diberikan kepada anak-anak yang terjangkit demam berdarah tipe 2, virus yang terbukti paling sulit di antara ke-4 jenis virus yang paling sulit dicegah.
Kini, dalam uji coba klinik lanjutan yang dilakukan di 5 negara Amerika Latin, yang melibatkan hampir 21.000 anak sehat, perusahaan itu menjanjikan hasil vaksin yang sama. Dengan adanya uji coba tersebut, para peneliti Sanofi berharap akan belajar tentang bagaimana vaksin itu memberikan perlindungan terhadap demam berdarah.
Dilansir dari VOA, dikabarkan kini akan tersedia vaksin yang dapat memberikan perlindungan terhadap penyakit tersebut. Demam berdarah dapat menyebabkan penderitanya lesu, seperti gejala flu, gatal, sakit kepala dan pegal-pegal pada persendian.
Penasihat senior dan ilmuwan konsorsium internasional di Dengue Vaccine Initiative, Scott Halstead, seperti ebola, demam berdarah dianggap penyakit yang berkaitan dengan darah, menyebabkan kematian yang besar. Parahnya, penyakit ini sudah menginfeksi 100 juta orang di seluruh Asia.
“Saya pikir orang yang bekerja di bidang demam dengue merasa, 'Ooh, kami akan diabaikan. Tetapi karena ratusan ribu, mungkin jutaan orang memerlukan perawatan klinis, maka itu merupakan masalahyang kita hadapi di semua tempat,” papar Halstead.
Demam berdarah memiliki empat jenis virus. Dua tahun lalu, percobaan vaksin yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi Prancis, Sanofi Pasteur diuji coba pada sebuah kelompok terdiri 4.000 anak sekolah di Thailand, sayangnya tidak berhasil. Hanya 30% anak yang terlindungi dari infeksi.
Halstead mengatakan, vaksin tersebut gagal karena diberikan kepada anak-anak yang terjangkit demam berdarah tipe 2, virus yang terbukti paling sulit di antara ke-4 jenis virus yang paling sulit dicegah.
Kini, dalam uji coba klinik lanjutan yang dilakukan di 5 negara Amerika Latin, yang melibatkan hampir 21.000 anak sehat, perusahaan itu menjanjikan hasil vaksin yang sama. Dengan adanya uji coba tersebut, para peneliti Sanofi berharap akan belajar tentang bagaimana vaksin itu memberikan perlindungan terhadap demam berdarah.
(nfl)