Karakteristik Warna Kulit

Senin, 04 Mei 2015 - 12:36 WIB
Karakteristik Warna...
Karakteristik Warna Kulit
A A A
Kulit putih sering menjadi tolok ukur kecantikan sebagian besar wanita Indonesia. Padahal, pada faktanya kulit warna gelap justru lebih tahan terhadap bahaya sinar matahari.

Menurut dermatologis dr Abraham Arimuko MARS FINSDV FAADV yang juga pengurus aktif Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski), pada dasarnya kulit manusia terbagi menjadi enam tipe warna, yaitu caucasian blond, caucasian, light asian, mediterran, middle eastern , dan dark skined black.

Secara umum, kulit orang Indonesia memiliki tipe kulit terbanyak, yaitu tipe light asian, mediterran , dan middle eastern atau biasa disebut kulit kuning, kulit kuning langsat, dan kulit sawo matang. ”Kulit Asia khususnya kulit orang Indonesia punya keuntungan, yakni memiliki banyak pigmen sebagai penghalang dari sinar matahari,” kata pria yang akrab disapa dr Ari di acara Nivea Skinversation Class, Hotel Shangrila, Jakarta, Kamis (23/4).

Menurut dr Ari, semakin gelap warna kulit semakin bagus karena kulit jadi lebih terlindungi sinar matahari karena kulit warna gelap memiliki lebih banyak pigmen. ”Ketika memiliki banyak pigmen, kulit bukan hanya lebih rentan terbakar atau terkena sunburn . Kulit juga lebih kebal terhadap penyakit kanker,” kata dr Ari.

Namun, banyak wanita Indonesia menjadi kurang percaya diri ketika kulitnya berubah menjadi lebih gelap setelah terpapar sinar matahari. Padahal, menurut dr Ari, hal tersebut merupakan proses adaptasi karena secara alamiah kulit mengeluarkan pigmen untuk melindungi diri. Berbeda dengan orang kulit putih atau orang Kaukasian yang lebih mudah terkena kanker kulit karena pigmennya sedikit.

Meskipun kulit sawo matang khas orang Indonesia berisiko kecil terkena kanker, bukan berarti juga sudah aman. Sinar matahari, khususnya jenis UV A, ternyata berbahaya karena merusak hingga bagian kulit terbawah. ”Efeknya bisa mengakibatkan dark skin , kulit menjadi kering, berkerut, dan yang terburuk terkena kanker. Hal itu memang tidak akan terjadi dalam jangka waktu pendek namun bisa puluhan tahun setelahnya saat usia menua,” kata dr Ari.

Sementara itu, menurut Yulias Rachmatika, Marketing Manager Nivea Skin Care, memaparkan bila saat ini dark skin atau masalah kulit menggelap akibat paparan sinar ultraviolet menempati posisi kelima terbesar masalah kesehatan kulit yang dikeluhkan oleh masyarakat di dunia. Hal ini disebabkan oleh ketidakpahaman sebagian besar orang akan aplikasi tabir surya sebagai perlindungan kulit dari sinar ultraviolet.

Meski sinar matahari juga punya sejumlah manfaat bagi kulit, beberapa syarat dan ketentuan dari paparan sinar matahari sangat perlu dipahami agar masalah dark skin tidak mengancam kulit. Dark skin paling banyak dipicu oleh kondisi kulit telanjang atau yang tidak diaplikasikan tabir surya berkualitas yang mampu melindungi kulit secara aktif.

”Untuk itulah penggunaan tabir surya dengan SPF yang tepat, serta pemakaian secara teratur dapat mengurangi dampak buruk sinar ultraviolet tersebut,” kata Yulias. Namun, tampilan berbagai warna kulit ternyata bisa diubah. Salah satunya adalah dengan peeling.

Menurut dr Sari Chairunnisa SpKK dari Klinik Bamed Skin Care, peeling pada dasarnya adalah teknik pengelupasan atau pengikis bagian epidermis kulit terluar sehingga mengakibatkan regenerasi jaringan epidermis yang baru.

Dwi nur ratnaningsih
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0724 seconds (0.1#10.140)