Waspadai Bahaya Overhidrasi

Senin, 11 Mei 2015 - 08:42 WIB
Waspadai Bahaya Overhidrasi
Waspadai Bahaya Overhidrasi
A A A
MINUMbanyak air memang sangat dianjurkan untuk kesehatan. Namun, jika mengonsumsinya berlebihan, bisa sangat berbahaya dan menimbulkan efek buruk bagi tubuh, bahkan bisa menyebabkan kematian.

Pengetahuan masyarakat saat ini tentang overhidrasi masih sangat minim dan perlu perhatian berbagai pihak. Sebab overhidrasi menimbulkan dampak negatif yang serius bagi kesehatan, bahkan beberapa kasus dapat berakhir dengan kematian.

Gangguan kesadaran disebabkan oleh pembengkakan otak akibat overhidrasi karena air dalam jumlah yang berlebihan masuk sampai ke dalam sel-sel otak dan bila tidak tertangani dengan cepat dan tepat bisa mengakibatkan kematian. Overhidrasi adalah suatu keadaan saat tubuh seseorang mengalami kelebihan cairan. Kondisi ini terjadi saat seseorang minum berlebihan dalam waktu singkat sehingga mengalami kelebihan cairan yang berakibat konsentrasi natrium dalam plasma darah menjadi sangat rendah. Keadaan ini dapat disebabkan oleh beberapa hal.

Misalnya penderita penyakit tertentu, yaitu pada orang-orang yang ginjalnya tidak dapat membuang cairan secara normal, penderita penyakit jantung, ginjal, hati, dan penyakit jiwa. Overhidrasi juga lebih rentan terjadi pada anak-anak, lansia, konsumen obat-obatan tertentu seperti ekstasi dan obat penghilang rasa sakit karena bisa menahan cairan di dalam tubuh. Namun, penyebab utama dari overhidrasi adalah minum berlebihan dalam jangka waktu beberapa jam.

Misalnya dalam waktu 10–15 menit sebanyak 1 liter air atau minuman lainnya, juga dapat diakibatkan oleh adanya gangguan pengeluaran cairan tubuh. Gejala overhidrasi terbagi atas overhidrasi ringan, yaitu seseorang merasa mual dan kram. Overhidrasi sedang jika seseorang sudah merasakan sakit kepala, perut terasa penuh/begah, kaki dan tangan serta jari-jari bengkak.

Sementara overhidrasi berat bisa dilihat jika seseorang sudah kejang-kejang, disorientasi, hilang kesadaran, koma, dan bila tidak tertangani dengan cepat dan tepat akan meninggal dunia. Berbagai istilah diberikan untuk menyatakan kondisi overhidrasi, antara lain exercise associated hyponatermia (EAH), water intoxication, water poison atau hyponatermia.

Anggota team Indonesian Hydration Working Group (IHWG) dan pakar fisiologi olahraga Departemen Fisiologi FKUI Dr dr Ermita I Ilyas MS AIFO mengatakan, untuk memastikan apakah seseorang mengalami overhidrasi, sebaiknya dilakukan pemeriksaan kadar natrium plasma darah. Hal ini berbeda dengan orang yang diduga mengalami dehidrasi, di mana pemeriksaan dilakukan melalui warna urine. Pada penderita dehidrasi, bila masih dapat buang air kecil, akan terlihat urine yang pekat dan berwarna kuning tua.

“Perempuan lebih rentan mengalami overhidrasi dibandingkan laki-laki karena perempuan mempunyai ukuran tubuh lebih kecil sehingga pengeluaran panas dan cairan tubuh melalui penguapan dan melalui keringat lebih sedikit, akibatnya lebih banyak cairan tertahan di dalam tubuh.

Selain itu, adanya faktor perubahan hormonal, seperti saat mens, tubuh perempuan mempunyai kecenderungan menahan air,” kata dr Ermita dalam acara Seminar Media Kenali dan Pahami Overhidasi : Upayakan Asupan Air Sesuai Kebutuhan Tubuhdi Gedung A RSCM, Jakarta, Selasa (5/5).

Iman firmansyah
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7158 seconds (0.1#10.140)