Bangga dengan Body Count? Hati-Hati, Kanker Jenis Ini Mengintai

Sabtu, 04 Februari 2023 - 16:26 WIB
Guru Besar Konsultan Onkologi Ginekologi, Prof. Yudi M. Hidayat merasa miris dengan mengemukanya body count. / Foto: ilustrasi/Freepik
JAKARTA - Guru Besar Konsultan Onkologi Ginekologi, Prof. Yudi M. Hidayat merasa miris dengan mengemukanya body count. Belakangan ini, bermunculan tren body count dari sejumlah pengguna TikTok .

Mereka merasa bangga dengan memiliki banyak body count, dan membanggakannya melalui konten di akun media sosialnya.

Untuk diketahui, body count merupakan jumlah orang pernah berhubungan seksual dengan dirinya. Misalnya, mereka menyebut angka 5, berarti mereka telah berhubungan seksual dengan 5 orang.



Prof. Yudi M. Hidayat pun menyebutkan bahwa terdapat risiko kanker serviks di balik kebiasaan gonta-ganti pasangan tersebut. "Multi partner sexual itu meningkatkan risiko kanker serviks pada perempuan," tandasnya saat acara #NgobrolinHPV, baru-baru ini.



Bukan hanya kaum wanita, berganti-ganti pasangan juga bisa membuat pria terinfeksi virus HPV. "Laki-laki bisa terinfeksi virus HPV juga, dan ini dapat menyebabkan kanker penis maupun kanker anus," terangnya.

Prof. Yudi pun mengingatkan jika ada orang yang pamer body count-nya banyak, maka kemungkinan terinfeksi HPV-nya lebih tinggi.

"Pada umumnya, infeksi HPV sampai terbentuk menjadi kanker itu 10 tahun lamanya. Nah, yang sering gonta-ganti pasangan, durasi terbentuk sel kankernya jadi lebih cepat," jelas dia.



"Orang dulu itu kena kanker di usia tua, tapi sekarang anak muda sudah ada yang kena kanker. Ini artinya, virus semakin ganas, dan salah satunya akibat sering gonta-ganti pasangan seksual," tuntasnya.
(nug)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More