Waspada! Salah Pilih Sampo Bikin Wanita Berisiko Alami Diabetes Tipe 2
Minggu, 12 Februari 2023 - 20:35 WIB
JAKARTA - Studi terbaru menemukan bahwa bahan kimia dalam sampo bisa tingkatkan risiko diabetes tipe 2 pada wanita . Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism ini menemukan bahan kimia bernama phthalates ini meningkatkan risiko diabetes hampir dua pertiga.
Dilansir dari Express, Minggu (12/2/2023) phthalates merupakan bahan kimia yang bisa meningkatkan daya tahan plastik. Bahan kimia ini biasanya juga digunakan dalam produk perawatan pribadi, mainan anak-anak, kemasan makanan dan minuman.
Bahan kimia ini juga ditambahkan ke wewangian untuk membantu aroma bertahan lebih lama di kulit. Dikenal sebagai EDC (bahan kimia pengganggu endokrin), kandungan ini meniru estrogen dan telah dikaitkan dengan kanker payudara hingga ovarium, serta menopause dini.
“Penelitian kami menemukan phthalate dapat berkontribusi pada insiden diabetes yang lebih tinggi pada wanita, terutama wanita kulit putih. Orang-orang terpapar phthalate setiap hari, meningkatkan risiko beberapa penyakit metabolik,” kata penulis studi utama doctor Sung Kyun Park dari University of Michigan.
“Penting bagi kita untuk menangani EDC sekarang karena berbahaya bagi kesehatan manusia,” lanjutnya.
EDC juga dapat mengubah tubuh menyimpan lemak, yang menyebabkan obesitas. Selain itu, beberapa phthalate telah ditemukan menyebabkan kemandulan. Percobaan yang diterbitkan di JAMA Pediatrics menunjukkan wanita lebih mungkin melahirkan secara prematur jika memiliki kadar phthalate yang tinggi dalam aliran darahnya sebelum hamil.
Sebagai bagian dari studi terbaru ini, sebuah analisis terhadap 1.308 wanita di seluruh AS menunjukkan konsentrasi phthalate di atas rata-rata meningkatkan insiden diabetes tipe 2 sebesar 30 hingga 63 persen. Sekitar lima persen kasus, peserta mengembangkan diabetes selama periode enam tahun.
Phthalate yang digunakan selama pembuatan plastik, juga telah terdeteksi di banyak produk sehari-hari. Mulai dari air kemasan hingga papan lantai. Beberapa jenis phthalate telah dilarang karena kekhawatiran akan keamanannya.
Diabetes tipe 2 adalah kondisi yang mengubah hidup yang menyebabkan kadar gula darah menjadi terlalu tinggi. Penyakit ini juga dapat meningkatkan risiko kondisi lain seperti penyakit jantung dan stroke. Adapun gejala diabetes di antaranya merasa sangat haus dan sangat lelah.
Gejala diabetes lainnya adalah kencing lebih sering dari biasanya, terutama di malam hari. Penurunan berat badan dan hilangnya massa otot, gatal di sekitar penis atau vagina, atau sariawan yang sering terjadi, luka yang sembuh perlahan dan penglihatan kabur.
Dilansir dari Express, Minggu (12/2/2023) phthalates merupakan bahan kimia yang bisa meningkatkan daya tahan plastik. Bahan kimia ini biasanya juga digunakan dalam produk perawatan pribadi, mainan anak-anak, kemasan makanan dan minuman.
Bahan kimia ini juga ditambahkan ke wewangian untuk membantu aroma bertahan lebih lama di kulit. Dikenal sebagai EDC (bahan kimia pengganggu endokrin), kandungan ini meniru estrogen dan telah dikaitkan dengan kanker payudara hingga ovarium, serta menopause dini.
“Penelitian kami menemukan phthalate dapat berkontribusi pada insiden diabetes yang lebih tinggi pada wanita, terutama wanita kulit putih. Orang-orang terpapar phthalate setiap hari, meningkatkan risiko beberapa penyakit metabolik,” kata penulis studi utama doctor Sung Kyun Park dari University of Michigan.
“Penting bagi kita untuk menangani EDC sekarang karena berbahaya bagi kesehatan manusia,” lanjutnya.
EDC juga dapat mengubah tubuh menyimpan lemak, yang menyebabkan obesitas. Selain itu, beberapa phthalate telah ditemukan menyebabkan kemandulan. Percobaan yang diterbitkan di JAMA Pediatrics menunjukkan wanita lebih mungkin melahirkan secara prematur jika memiliki kadar phthalate yang tinggi dalam aliran darahnya sebelum hamil.
Sebagai bagian dari studi terbaru ini, sebuah analisis terhadap 1.308 wanita di seluruh AS menunjukkan konsentrasi phthalate di atas rata-rata meningkatkan insiden diabetes tipe 2 sebesar 30 hingga 63 persen. Sekitar lima persen kasus, peserta mengembangkan diabetes selama periode enam tahun.
Phthalate yang digunakan selama pembuatan plastik, juga telah terdeteksi di banyak produk sehari-hari. Mulai dari air kemasan hingga papan lantai. Beberapa jenis phthalate telah dilarang karena kekhawatiran akan keamanannya.
Diabetes tipe 2 adalah kondisi yang mengubah hidup yang menyebabkan kadar gula darah menjadi terlalu tinggi. Penyakit ini juga dapat meningkatkan risiko kondisi lain seperti penyakit jantung dan stroke. Adapun gejala diabetes di antaranya merasa sangat haus dan sangat lelah.
Gejala diabetes lainnya adalah kencing lebih sering dari biasanya, terutama di malam hari. Penurunan berat badan dan hilangnya massa otot, gatal di sekitar penis atau vagina, atau sariawan yang sering terjadi, luka yang sembuh perlahan dan penglihatan kabur.
(dra)
Lihat Juga :
tulis komentar anda