Bagaimana Protokol Pengobatan Pasien Kanker Payudara Selama Pandemi?

Kamis, 16 Juli 2020 - 12:16 WIB
Ia juga membeberkan, risiko Covid-19 antara orang biasa dan pasien kanker menurut Journa of Cancer sama saja. Maka itu dr. Farida menegaskan agar pengobatan kanker tetap dilakukan. Sementara penelitian di Inggris dan Perancis menyatakan angka kematian akibat Covid-19 pasien kanker dan bukan kanker adalah sama. Faktor usia dan komorbidlah (hipertensi misalnya) yang menyebabkan kematian.

Pada kesempatan terpisah, dr. Sonar Soni Panigoro Sp. B(K)Onk - Spesialis Bedah Onkologi RS Medistra mengatakan, kanker payudara merupakan kasus kanker terbesar di dunia. Sel kanker butuh waktu untuk berkembang, sel ini membelah setiap dua hingga enam minggu sekali. Kalau di bawah satu sentimeter ukurannya maka akan sulit dideteksi. (Lihat videonya: Tak Hanya HH, Sejumlah Selebritas Ini Juga Pernah Terlibat Prostitusi Online)

“Sedangkan ukuran diatas satu sentimer sudah bisa diraba atau dengan melakukan pemeriksaan penunjang seperti USG,” ujarnya. Dr. Sonar menjelaskan ada beberapa faktor risiko kanker. Diantaranya faktor makanan (30-35%), infeksi (15-20%), rokok (25-30%) , dan obesitas (10-20%). Ada beberapa kondisi yang dapat memicu risiko terjadinya kanker payudara, diantaranya mens yang terlalu cepat sebelum usia 12 tahun dan menopause yang telat.

Dikutip dari Jurnal Nature Genetics, menopause yang lebih awal justru mengurangi risiko kanker payudara sebab akan semakin sedikit terekspos pada hormon estrogen. Faktor lain adalah wanita yang terlalu dini melahirkan, dan memiliki banyak anak, penggunaan terapi pengganti hormon dan konsumsi alkohol berlebih. (Sri Noviarni)
(ysw)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More