Soal Pencegahan Virus Marburg, Dinkes DKI: Kurangi Kontak dengan Kelelawar
Rabu, 22 Februari 2023 - 11:14 WIB
"Melakukan tatalaksana penanganan sampel cairan dan jaringan tubuh penderita penyakit virus Marburg dengan sangat hati-hati dan sesuai dengan PPI," tambahnya.
Seperti diketahui, penyebaran virus Marburg sejauh ini hanya berada di Guinea. Meski begitu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI tetap memantau potensi 'terbawanya' virus Marburg ke Indonesia melalui pelaku perjalanan.
Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO) virus Marburg pertama kali muncul pada tahun 1967. Ketika lebih dari dua lusin kasus demam berdarah pertama kali muncul di Jerman.
Dengan demikian, sejauh ini belum ada vaksin untuk virus Marburg. Sementara untuk pengobatannya, dia mengatakan belum ada secara spesifik buat Marburg. Namun, bisa mencegah gejala berat jika terinfeksi.
"Belum ada vaksin untuk mencegah virus Marburg. Sampai saat ini belum ada pengobatan yang spesifik untuk penyakit virus Marburg. Pengobatan lebih bersifat suportif dan mengobati gejala (simptomatif)," ucap dr Ngabila.
Seperti diketahui, penyebaran virus Marburg sejauh ini hanya berada di Guinea. Meski begitu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI tetap memantau potensi 'terbawanya' virus Marburg ke Indonesia melalui pelaku perjalanan.
Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO) virus Marburg pertama kali muncul pada tahun 1967. Ketika lebih dari dua lusin kasus demam berdarah pertama kali muncul di Jerman.
Dengan demikian, sejauh ini belum ada vaksin untuk virus Marburg. Sementara untuk pengobatannya, dia mengatakan belum ada secara spesifik buat Marburg. Namun, bisa mencegah gejala berat jika terinfeksi.
"Belum ada vaksin untuk mencegah virus Marburg. Sampai saat ini belum ada pengobatan yang spesifik untuk penyakit virus Marburg. Pengobatan lebih bersifat suportif dan mengobati gejala (simptomatif)," ucap dr Ngabila.
(hri)
tulis komentar anda