Vaksin dan Covid-19 Sebabkan Jumlah Sperma Pria Turun Drastis, yang Lagi Program Hamil Harus Tahu!
Kamis, 11 Mei 2023 - 21:45 WIB
JAKARTA - Covid-19 sejak awal kemunculannya ternyata menjadi momok bagi pasangan suami istri yang tengah menjalani program hamil. Bukan semata karena penyakit tersebut dapat mengancam nyawa, tapi juga berpengaruh terhadap kesuburan pria.
Mungkin banyak yang belum tahu kalau infeksi Covid-19 cukup berpengaruh terhadap keberhasilan program kehamilan. Hal itu diungkapkan oleh Dokter Spesialis Andrologi dan Seksologi di RS Pondok Indah Dr. dr. Silvia Werdhy Lestari.
Dokter Silvia menjelaskan, infeksi virus Covid-19 bisa membuat jumlah sperma pada pria berkurang sehingga sangat berpengaruh pada keberhasilan program kehamilan. Bahkan, tak hanya infeksi virus Covid-19, penggunaan vaksinnya juga dapat menjadi pemicu penurunan jumlah sperma, meskipun tidak separah saat terinfeksi Covid-19.
“Walaupun dia ada yang virus dilemahkan, tapi ada yang partikel virusnya sama, cuma derajatnya beda-beda. Tapi kalau dibandingkan dengan infeksi Covid, pengaruh vaksin jauh lebih rendah dalam penurunan jumlah sperma daripada saat terinfeksi Covid,” tutur dr. Silvia saat diwawancara di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (11/5/2023).
Dokter Silvia lalu menceritakan salah satu pengalamannya saat mendapat pasien yang ingin melakukan program kehamilan, namun kondisi prianya sedang positif Covid-19.
“Saat itu kita sama-sama nggak tahu, kemarin dikasih obat kok malah turun ekstrem lagi (spermanya), dari 20 juta tinggal 2 juta. Apa nggak deg-degan saya,” ungkapnya.
“Padahal sudah direncanakan untuk inseminasi, ya kok malah tinggal 2 juta. Ya apalagi yang dari awal (jumlah sperma) 2 juta, lalu pas Covid ya bisa saja berkurang sampe nol jumlahnya. Gimana mau bayi tabung kalau nggak ada spermanya? Jadi ya mau nggak mau kita tunda,” sambungnya.
Mungkin banyak yang belum tahu kalau infeksi Covid-19 cukup berpengaruh terhadap keberhasilan program kehamilan. Hal itu diungkapkan oleh Dokter Spesialis Andrologi dan Seksologi di RS Pondok Indah Dr. dr. Silvia Werdhy Lestari.
Dokter Silvia menjelaskan, infeksi virus Covid-19 bisa membuat jumlah sperma pada pria berkurang sehingga sangat berpengaruh pada keberhasilan program kehamilan. Bahkan, tak hanya infeksi virus Covid-19, penggunaan vaksinnya juga dapat menjadi pemicu penurunan jumlah sperma, meskipun tidak separah saat terinfeksi Covid-19.
“Walaupun dia ada yang virus dilemahkan, tapi ada yang partikel virusnya sama, cuma derajatnya beda-beda. Tapi kalau dibandingkan dengan infeksi Covid, pengaruh vaksin jauh lebih rendah dalam penurunan jumlah sperma daripada saat terinfeksi Covid,” tutur dr. Silvia saat diwawancara di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (11/5/2023).
Dokter Silvia lalu menceritakan salah satu pengalamannya saat mendapat pasien yang ingin melakukan program kehamilan, namun kondisi prianya sedang positif Covid-19.
“Saat itu kita sama-sama nggak tahu, kemarin dikasih obat kok malah turun ekstrem lagi (spermanya), dari 20 juta tinggal 2 juta. Apa nggak deg-degan saya,” ungkapnya.
“Padahal sudah direncanakan untuk inseminasi, ya kok malah tinggal 2 juta. Ya apalagi yang dari awal (jumlah sperma) 2 juta, lalu pas Covid ya bisa saja berkurang sampe nol jumlahnya. Gimana mau bayi tabung kalau nggak ada spermanya? Jadi ya mau nggak mau kita tunda,” sambungnya.
tulis komentar anda