FISIP UI Mengirim Misi Budaya Komunitas Tari ke Eropa
Minggu, 21 Mei 2023 - 21:27 WIB
JAKARTA - Komunitas Tari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (KTF FISIP) Universitas Indonesia Radha Sarisha akan akan dikirim mengikuti Festival Du Sud yang diadakan di Perancis dan Spanyol, pada Juli-Agustus mendatang.
Festival Du Sud merupakan salah satu festival seni budaya paling penting di Eropa. Menampilkan 1.200 penari dan musisi dari 18 negara, festival Du Sud ditonton oleh lebih dari 50.000 orang.
Narita, anggota kontingen Misi Budaya Komunitas Tari FISIP UI ke Eropa, mengatakan, selama proses latihan misi budaya, ia belajar bahwa menari bukan hanya tentang berusaha memenuhi keharusan-keharusan untuk menjadi penari yang sempurna di atas panggung, tetapi juga tentang mengasihi, ikhlas, dan bebas.
Misi budaya yang akan diikuti sejumlah 32 mahasiswa FISIP UI ini akan membawakan musik dan tari kreasi dari berbagai daerah di Indonesia, yaitu karya-karya dari Imam Firmansyah dan Jamilah Siregar, di antaranya Tari Kembang Molek dari Betawi, Tari Enggang Lato dari Kalimantan, dan Tari Zapin Kasmaran dari Melayu.
Menurut project officer Edina Rafi Zamira, misi budaya ini bertujuan untuk melestarikan warisan budaya Indonesia dan mempromosikan pariwisata Indonesia melalui pertukaran budaya dan menampilkan kesenian tradisional kepada komunitas seni budaya internasional. Sebelumnya, KTF UI telah berhasil melaksanakan 9 misi budaya ke 14 negara dan lebih dari 30 festival.
Dekan FISIP UI, Prof Semiarto Aji Purwanto menyatakan dukungannya untuk kesuksesan program misi budaya. Dia berharap misi budaya ke Festival Du Sud dapat memperkenalkan kebudayaan dan nilai-nilai bangsa Indonesia yang lebih luas melalui tari tradisional yang akan ditampilkan.
Harapan Prof. Aji tersebut diamini oleh kontingen misi budaya. Bagi Narita, proses latihan rutin yang sudah dijalankannya selama tujuh bulan terakhir menunjukan bahwa menari bukan hanya sekadar menggerakan tubuh, tetapi sebuah proses pembelajaran tentang hidup yang bermakna.
Bagi Narita dan banyak anggota kontingen misi budaya lainnya, menari mengajarkan mereka pentingnya kebersamaan, kepedulian, dan ketekunan.
Sebelum berangkat, KTF FISIP UI akan mengadakan penampilan Gelar Pamit untuk menyampaikan apresiasinya kepada delegasi, donor, institusi, serta pihak lain yang telah mendukung misi budaya pada 30 Mei 2023 di Gedung Kesenian Jakarta. Gelar Pamit akan menampilkan pertunjukan yang setelahnya akan ditampilkan di Festival Du Sud dalam bentuk penampilan seni teatrikal.
Radha Sarisha mengajak pembaca untuk menjadi bagian dari pelestari budaya dengan mendukung kontingen misi budaya dalam Festival Folklor Internasional melalui tautan: kitabisa.com/campaign/opendonasimisibudayaktfradhasarisha
Untuk informasi lebih lanjut ataupun dukungan bagi misi budaya KTF UI 2023 ke Festival Du Sud, pembaca dapat mengunjungi laman Instagram @ktfui atau menghubungi narahubung Afi (08989080800).
Lihat Juga: 6 Budaya Indonesia yang Pernah Diklaim Malaysia, dari Batik, Rendang hingga Reog Ponorogo
Festival Du Sud merupakan salah satu festival seni budaya paling penting di Eropa. Menampilkan 1.200 penari dan musisi dari 18 negara, festival Du Sud ditonton oleh lebih dari 50.000 orang.
Narita, anggota kontingen Misi Budaya Komunitas Tari FISIP UI ke Eropa, mengatakan, selama proses latihan misi budaya, ia belajar bahwa menari bukan hanya tentang berusaha memenuhi keharusan-keharusan untuk menjadi penari yang sempurna di atas panggung, tetapi juga tentang mengasihi, ikhlas, dan bebas.
Misi budaya yang akan diikuti sejumlah 32 mahasiswa FISIP UI ini akan membawakan musik dan tari kreasi dari berbagai daerah di Indonesia, yaitu karya-karya dari Imam Firmansyah dan Jamilah Siregar, di antaranya Tari Kembang Molek dari Betawi, Tari Enggang Lato dari Kalimantan, dan Tari Zapin Kasmaran dari Melayu.
Menurut project officer Edina Rafi Zamira, misi budaya ini bertujuan untuk melestarikan warisan budaya Indonesia dan mempromosikan pariwisata Indonesia melalui pertukaran budaya dan menampilkan kesenian tradisional kepada komunitas seni budaya internasional. Sebelumnya, KTF UI telah berhasil melaksanakan 9 misi budaya ke 14 negara dan lebih dari 30 festival.
Dekan FISIP UI, Prof Semiarto Aji Purwanto menyatakan dukungannya untuk kesuksesan program misi budaya. Dia berharap misi budaya ke Festival Du Sud dapat memperkenalkan kebudayaan dan nilai-nilai bangsa Indonesia yang lebih luas melalui tari tradisional yang akan ditampilkan.
Harapan Prof. Aji tersebut diamini oleh kontingen misi budaya. Bagi Narita, proses latihan rutin yang sudah dijalankannya selama tujuh bulan terakhir menunjukan bahwa menari bukan hanya sekadar menggerakan tubuh, tetapi sebuah proses pembelajaran tentang hidup yang bermakna.
Bagi Narita dan banyak anggota kontingen misi budaya lainnya, menari mengajarkan mereka pentingnya kebersamaan, kepedulian, dan ketekunan.
Sebelum berangkat, KTF FISIP UI akan mengadakan penampilan Gelar Pamit untuk menyampaikan apresiasinya kepada delegasi, donor, institusi, serta pihak lain yang telah mendukung misi budaya pada 30 Mei 2023 di Gedung Kesenian Jakarta. Gelar Pamit akan menampilkan pertunjukan yang setelahnya akan ditampilkan di Festival Du Sud dalam bentuk penampilan seni teatrikal.
Radha Sarisha mengajak pembaca untuk menjadi bagian dari pelestari budaya dengan mendukung kontingen misi budaya dalam Festival Folklor Internasional melalui tautan: kitabisa.com/campaign/opendonasimisibudayaktfradhasarisha
Untuk informasi lebih lanjut ataupun dukungan bagi misi budaya KTF UI 2023 ke Festival Du Sud, pembaca dapat mengunjungi laman Instagram @ktfui atau menghubungi narahubung Afi (08989080800).
Lihat Juga: 6 Budaya Indonesia yang Pernah Diklaim Malaysia, dari Batik, Rendang hingga Reog Ponorogo
(ars)
tulis komentar anda