Baik Buruk Kopi untuk Kesehatan

Sabtu, 25 Juli 2020 - 09:34 WIB
Perdangan pada gusi bisa diredam dari kandungan kafein yang terdapat pada kopi. Kafein ini mampu meningkatkan senyawa adenosin yang berfungsi sebagai norotransmoitter yang menghambat kemampuan dalam menimbulkan rasa nyeri.

"Kafein yang terkandung dalam kopi inilah yang mampu mengaktifkan jalur adrenalin pusat dan menekan nyeri endogen, jadi sangat membantu untuk penderita radang gusi," tutur Yahya.

Dokter gigi lulusan Universitas Indonesia itu pun menambahkan, selain memberikan dampak positif, kandungan zat quinic pada kopi dapat memberikan sisi negatif untuk kesehatan gigi. Jika dikonsumsi secara berlebihan, dikhawatirkan zat quinic ini dapat menimbulkan penyakit lain yakni radang gusi atau yang di sebut gingivitis.

Mungkin, sebagian orang menganggap radang gusi atau gingivitis terjadi karena kurangnya makan-makanan berserat seperti sayur dan buah. "Ya memang betul, kurang makan sayur dan buah, tetapi yang mereka tidak sadari adalah mengonsumsi kopi yang berlebihan tanpa menjaga kebersihan mulut dapat menyebabkan gingivitis," tambahnya. (Lihat videonya: Usai Memesan Minuman, Seorang Pengunjung Warkop Tiba-tiba Meninggal)

Yahya pun menyarankan, minum kopi memang bagus dan boleh-boleh saja, asal dibatasi. Misalnya yang tadinya sehari 3x menjadi 1x saja cukup dan jangan lupa untuk menjaga kebersihan gigi. (Aprilia S Andyna)

Tips Mengkonsumsi Kopi yang Baik untuk Kesehatan (dr Daniel Tanubudi)

1. Konsumsi dengan takaran yang wajar.

Takaran minum kopi yang wajar adalah 1 sampai 2 cangkir per hari. Satu cangkir kopi diperkirakan mengandung sekitar100 mg kafein. Namun yang penting tetap memperhatikan kondisi tubuh setelah minum kopi. Kalau berdebar-debar sebaiknya kurangi dosis atau jauhi dosis.

2. Pilih waktu yang tepat untuk minum kopi

Supaya kandungan kafein dalam kopi tidak mengganggu jam tubuh yang bisa berdampak pada gangguan tidur, ada waktu tertentu untuk meminum kopi. Jika pada pagi hari, kopi sebaiknya diminum satu jam setelah bangun tidur. Alasannya karena, saat bangun tidur tubuh sedang memproduksi hormon stres kortisol dalam jumlah tinggi.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More