Baik Buruk Kopi untuk Kesehatan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hingga kini kopi masih menjadi salah satu minuman favorit masyarakat. Minuman dengan ciri khas warna hitam ini diketahui sebagai salah satu sumber energi, sekaligus minuman yang bisa membuat insomnia. Namun, kopi ternyata juga menyimpan manfaat untuk kesehatan.
Kopi pada dasarnya merupakan produk alam yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Di Indoneia, kopi hitam dikenal sebagai minuman yang dapat menaikkan level energi sehingga akan menghilangkan kantuk sekaligus membuat bersemangat dalam melakukan aktivitas. Namun, ada pula yang mengungkapkan bahwa kopi hitam memiliki manfaat yang lebih dari itu.
Minuman ini ternyata memiliki kandungan antioksidan yang berperan sangat penting bagi kesehatan tubuh. Kopi hitam pun mengandung nutrisi esensial, seperti kromium, potasium, niacin, vitamin E, dan magnesium yang mampu menjaga kekuatan tulang. (Baca: Kopi Kekinian Botol Literan, Teman Santai dan Bekerja di Rumah)
Menurut dokter spesialis penyakit dalam, Mulyani Gultom, kopi memang baik untuk kesehatan, namun harus dilihat dahulu kandungan kafein per cangkirnya. Takaran normal mengkonsumsi kafein itu 400 mg per hari, lihat dahulu sebelum meminum kandungan kafein dalam kopinya.
"Kafein bisa sensitif dengan lambung, maka dianjurkan meminum kopi tidak boleh melebihi 400 mg kandungan kafeinnya dalam sehari. Selain itu, sebelum ngopi perut sebaiknya diisi dulu, jika mengonsumsi kopi dengan perut kosong akan menekan kerja lambung," jelasnya.
Namun, kandungan kafein yang terdapat di kopi ternyata memiliki nilai positif untuk kesehatan. Salah satunya menjaga kesehatan mulut dan gigi. Seperti yang dilansir dari Men's Health, peneliti dari Boston Univerity mengatakan kopi memiliki banyak manfaat kesehatan, seperti untuk keehatan mulut dan gigi dari penyakit peradangan gusi dan peradangan pada tulang rahang.
Hasil ini didapatkan dari penelitian terhadap 1.000 pria selama 30 tahun. Mereka menemukan bahwa pria yang minum satu cangkir kopi sehari atau lebih memiliki lebih sedikit gigi rusak atau tanggal akibat peradangan pada gusi. Peneliti juga menemukan bahwa orang yang rajin minum kopi berisiko lebih kecil terkena penyakit periodontal seperti gusi berdarah atau serangan bakteri pada gigi.
Lantas, bagaimana bisa kopi membantu menjaga kesehatan mulut dan gigi? Seperti diungkapkan oleh drg Yahya Hidayat, antioksidan yang terkandung dalam kopi mampu meredam proses peradangan yang bisa merusak gusi dan tulang rahang. (Baca juga: Kisah Pengusaha UMKM Berkelit dari Himpitan Wabah Corona)
"Terlalu sering minum kopi memang bisa mengubah warna gigi, tetapi sisi positifnya kita bisa terhindar dari peradangan gusi dan masalah mulut, selama mengkonsumsinya dengan takaran yang wajar," jelasnya.
Perdangan pada gusi bisa diredam dari kandungan kafein yang terdapat pada kopi. Kafein ini mampu meningkatkan senyawa adenosin yang berfungsi sebagai norotransmoitter yang menghambat kemampuan dalam menimbulkan rasa nyeri.
"Kafein yang terkandung dalam kopi inilah yang mampu mengaktifkan jalur adrenalin pusat dan menekan nyeri endogen, jadi sangat membantu untuk penderita radang gusi," tutur Yahya.
Dokter gigi lulusan Universitas Indonesia itu pun menambahkan, selain memberikan dampak positif, kandungan zat quinic pada kopi dapat memberikan sisi negatif untuk kesehatan gigi. Jika dikonsumsi secara berlebihan, dikhawatirkan zat quinic ini dapat menimbulkan penyakit lain yakni radang gusi atau yang di sebut gingivitis.
Mungkin, sebagian orang menganggap radang gusi atau gingivitis terjadi karena kurangnya makan-makanan berserat seperti sayur dan buah. "Ya memang betul, kurang makan sayur dan buah, tetapi yang mereka tidak sadari adalah mengonsumsi kopi yang berlebihan tanpa menjaga kebersihan mulut dapat menyebabkan gingivitis," tambahnya. (Lihat videonya: Usai Memesan Minuman, Seorang Pengunjung Warkop Tiba-tiba Meninggal)
Yahya pun menyarankan, minum kopi memang bagus dan boleh-boleh saja, asal dibatasi. Misalnya yang tadinya sehari 3x menjadi 1x saja cukup dan jangan lupa untuk menjaga kebersihan gigi. (Aprilia S Andyna)
Tips Mengkonsumsi Kopi yang Baik untuk Kesehatan (dr Daniel Tanubudi)
1. Konsumsi dengan takaran yang wajar.
Takaran minum kopi yang wajar adalah 1 sampai 2 cangkir per hari. Satu cangkir kopi diperkirakan mengandung sekitar100 mg kafein. Namun yang penting tetap memperhatikan kondisi tubuh setelah minum kopi. Kalau berdebar-debar sebaiknya kurangi dosis atau jauhi dosis.
2. Pilih waktu yang tepat untuk minum kopi
Supaya kandungan kafein dalam kopi tidak mengganggu jam tubuh yang bisa berdampak pada gangguan tidur, ada waktu tertentu untuk meminum kopi. Jika pada pagi hari, kopi sebaiknya diminum satu jam setelah bangun tidur. Alasannya karena, saat bangun tidur tubuh sedang memproduksi hormon stres kortisol dalam jumlah tinggi.
Sementara bila mengonsumsi pada sore hari sekitar 4-6 jam sebelum waktu tidur. Tujuannya agar efek kafein kopi dalam tubuh mulai berkurang ketika sudah masuk jam istirahat. (Baca juga: Kemegahan Hagia Sophia Kembali Terpancar dengan Salat jumat Pertama)
3. Campuran dalam kopi
Sebaiknya kurangi penggunaan campuran kopi seperti krimer, atau susu tinggi lemak. Karena, campuran kopi tersebut bisa sumber kalori ekstra yang berujung pada risiko diabetes hingga penyakit jantung.
4. Pilih gua kopi yang baik.
Penambahan gula merah atau aren pada kopi bisa jadi pilihan yang sehat dibandingkan gula pasir biasa. Kandungan kalori pada gula aren lebih kecil dibandingkan dengan gula putih. Selain antioksidan, gula merah juga menyimpan sejumlah zat lain yang baik untuk tubuh, seperti zat fitonutrien lainnya. (Aprilia)
Kopi pada dasarnya merupakan produk alam yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Di Indoneia, kopi hitam dikenal sebagai minuman yang dapat menaikkan level energi sehingga akan menghilangkan kantuk sekaligus membuat bersemangat dalam melakukan aktivitas. Namun, ada pula yang mengungkapkan bahwa kopi hitam memiliki manfaat yang lebih dari itu.
Minuman ini ternyata memiliki kandungan antioksidan yang berperan sangat penting bagi kesehatan tubuh. Kopi hitam pun mengandung nutrisi esensial, seperti kromium, potasium, niacin, vitamin E, dan magnesium yang mampu menjaga kekuatan tulang. (Baca: Kopi Kekinian Botol Literan, Teman Santai dan Bekerja di Rumah)
Menurut dokter spesialis penyakit dalam, Mulyani Gultom, kopi memang baik untuk kesehatan, namun harus dilihat dahulu kandungan kafein per cangkirnya. Takaran normal mengkonsumsi kafein itu 400 mg per hari, lihat dahulu sebelum meminum kandungan kafein dalam kopinya.
"Kafein bisa sensitif dengan lambung, maka dianjurkan meminum kopi tidak boleh melebihi 400 mg kandungan kafeinnya dalam sehari. Selain itu, sebelum ngopi perut sebaiknya diisi dulu, jika mengonsumsi kopi dengan perut kosong akan menekan kerja lambung," jelasnya.
Namun, kandungan kafein yang terdapat di kopi ternyata memiliki nilai positif untuk kesehatan. Salah satunya menjaga kesehatan mulut dan gigi. Seperti yang dilansir dari Men's Health, peneliti dari Boston Univerity mengatakan kopi memiliki banyak manfaat kesehatan, seperti untuk keehatan mulut dan gigi dari penyakit peradangan gusi dan peradangan pada tulang rahang.
Hasil ini didapatkan dari penelitian terhadap 1.000 pria selama 30 tahun. Mereka menemukan bahwa pria yang minum satu cangkir kopi sehari atau lebih memiliki lebih sedikit gigi rusak atau tanggal akibat peradangan pada gusi. Peneliti juga menemukan bahwa orang yang rajin minum kopi berisiko lebih kecil terkena penyakit periodontal seperti gusi berdarah atau serangan bakteri pada gigi.
Lantas, bagaimana bisa kopi membantu menjaga kesehatan mulut dan gigi? Seperti diungkapkan oleh drg Yahya Hidayat, antioksidan yang terkandung dalam kopi mampu meredam proses peradangan yang bisa merusak gusi dan tulang rahang. (Baca juga: Kisah Pengusaha UMKM Berkelit dari Himpitan Wabah Corona)
"Terlalu sering minum kopi memang bisa mengubah warna gigi, tetapi sisi positifnya kita bisa terhindar dari peradangan gusi dan masalah mulut, selama mengkonsumsinya dengan takaran yang wajar," jelasnya.
Perdangan pada gusi bisa diredam dari kandungan kafein yang terdapat pada kopi. Kafein ini mampu meningkatkan senyawa adenosin yang berfungsi sebagai norotransmoitter yang menghambat kemampuan dalam menimbulkan rasa nyeri.
"Kafein yang terkandung dalam kopi inilah yang mampu mengaktifkan jalur adrenalin pusat dan menekan nyeri endogen, jadi sangat membantu untuk penderita radang gusi," tutur Yahya.
Dokter gigi lulusan Universitas Indonesia itu pun menambahkan, selain memberikan dampak positif, kandungan zat quinic pada kopi dapat memberikan sisi negatif untuk kesehatan gigi. Jika dikonsumsi secara berlebihan, dikhawatirkan zat quinic ini dapat menimbulkan penyakit lain yakni radang gusi atau yang di sebut gingivitis.
Mungkin, sebagian orang menganggap radang gusi atau gingivitis terjadi karena kurangnya makan-makanan berserat seperti sayur dan buah. "Ya memang betul, kurang makan sayur dan buah, tetapi yang mereka tidak sadari adalah mengonsumsi kopi yang berlebihan tanpa menjaga kebersihan mulut dapat menyebabkan gingivitis," tambahnya. (Lihat videonya: Usai Memesan Minuman, Seorang Pengunjung Warkop Tiba-tiba Meninggal)
Yahya pun menyarankan, minum kopi memang bagus dan boleh-boleh saja, asal dibatasi. Misalnya yang tadinya sehari 3x menjadi 1x saja cukup dan jangan lupa untuk menjaga kebersihan gigi. (Aprilia S Andyna)
Tips Mengkonsumsi Kopi yang Baik untuk Kesehatan (dr Daniel Tanubudi)
1. Konsumsi dengan takaran yang wajar.
Takaran minum kopi yang wajar adalah 1 sampai 2 cangkir per hari. Satu cangkir kopi diperkirakan mengandung sekitar100 mg kafein. Namun yang penting tetap memperhatikan kondisi tubuh setelah minum kopi. Kalau berdebar-debar sebaiknya kurangi dosis atau jauhi dosis.
2. Pilih waktu yang tepat untuk minum kopi
Supaya kandungan kafein dalam kopi tidak mengganggu jam tubuh yang bisa berdampak pada gangguan tidur, ada waktu tertentu untuk meminum kopi. Jika pada pagi hari, kopi sebaiknya diminum satu jam setelah bangun tidur. Alasannya karena, saat bangun tidur tubuh sedang memproduksi hormon stres kortisol dalam jumlah tinggi.
Sementara bila mengonsumsi pada sore hari sekitar 4-6 jam sebelum waktu tidur. Tujuannya agar efek kafein kopi dalam tubuh mulai berkurang ketika sudah masuk jam istirahat. (Baca juga: Kemegahan Hagia Sophia Kembali Terpancar dengan Salat jumat Pertama)
3. Campuran dalam kopi
Sebaiknya kurangi penggunaan campuran kopi seperti krimer, atau susu tinggi lemak. Karena, campuran kopi tersebut bisa sumber kalori ekstra yang berujung pada risiko diabetes hingga penyakit jantung.
4. Pilih gua kopi yang baik.
Penambahan gula merah atau aren pada kopi bisa jadi pilihan yang sehat dibandingkan gula pasir biasa. Kandungan kalori pada gula aren lebih kecil dibandingkan dengan gula putih. Selain antioksidan, gula merah juga menyimpan sejumlah zat lain yang baik untuk tubuh, seperti zat fitonutrien lainnya. (Aprilia)
(ysw)