Rencana Indonesia Bertransisi dari Pandemi ke Endemi, Ahli Epidemiologi: Harus Siap dan Butuh Strategi

Rabu, 21 Juni 2023 - 11:52 WIB
Ahli Epidemiologi Griffith University Australia, dr. Dicky Budiman menilai, endemi bukanlah tolak ukur bahwa kondisi dari suatu negara telah terbebas dari pandemi. Dibutuhkan kesiapan dan strategi khusus untuk menuju endemi. Foto/Dok Sindonews
JAKARTA - Baru-baru ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan masyarakat agar tidak larut dalam euforia jika pandemi Covid-19 bertransisi menjadi endemi.

Dalam pernyataannya Jokowi mengatakan rencananya, transisi tersebut akan diumumkan pada beberapa minggu ke depan.Salah satu dampak berubahnya pandemi menjadi endemi adalah warga yang kena Covid-19 diwajibkan bayar sendiri jika masuk ruang perawatan. Pada saat masih menjadi pandemi, perawatan warga yang terkena Covid-19 semuanya ditanggung pemerintah alias gratis.

Menanggapi hal ini, Ahli Epidemiologi Griffith University Australia, dr. Dicky Budiman mengaku sependapat dengan pernyataan orang nomor satu di Indonesia itu.





Dicky menilai, endemi bukanlah tolak ukur bahwa kondisi dari suatu negara telah terbebas dari pandemi. Ia menyebut, meskipun nantinya sudah bertransisi ke endemi, bukan tidak mungkin, kematian akibat pandemi Covid-19 masih tetap ada.“Satu, endemi itu bukan satu kondisi yang baik ya. Dan apalagi menyenangkan ya. Betul kata pak Presiden,” ujar dr.Dicky, dalam keterangan resminya baru-baru ini.



Foto/dok sindonews

“Kita sebetulnya kalau bicara endemi kematian bisa tetap ada dan bisa juga relatif tinggi tapi stabil atau stabil tinggi, itu endemi. Stabil terus orang masuk rumah sakit itu endemi. Jadi kata kuncinya itu stabil dan bisa diprediksi,” terangnya lagi.

Dicky juga mengingatkan, meski saat ini kondisi beberapa negara sudah masuk dalam masa endemi, namun, hal tersebut jangan sampai membuat Pemerintah lengah dengan setiap kemungkinan terburuk yang ada. Mengingat, bukan tidak mungkin juga suatu saat bisa muncul kembali pandemi baru.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More