Mediasi Dewi Perssik dan Ketua RT Terkait Sapi Kurban Berakhir Deadlock
Kamis, 29 Juni 2023 - 21:55 WIB
JAKARTA - Pedangdut Dewi Perssik akhirnya bertemu langsung dengan Malkan, Ketua RT 06/RW 04, Kelurahan Cilandak Barat, Jakarta Selatan di Masjid Babul Khoirot Kamis (29/6/2023). Pertemuan itu bertujuan untuk mediasi terkait penolakan sapi kurban miliknya.
Dewi Perssik didampingi keponakannya, Rosa Meldianti tiba sekitar pukul 16.00 WIB. Sementara, Malkan dan beberapa tokoh setempat sudah terlebih dahulu hadir. Mediasi tersebut juga terlihat mendapat pengawalan dari aparat kepolisian setempat.
Saat mediasi berlangsung, terlihat ketegangan antara Dewi Perssik dengan Malkan. Keduanya saling berbalas argumentasi dengan nada tinggi, dan disaksikan pula oleh banyak warga berkumpul di sekitar masjid.
Ketika mediasi di ruangan tertutup, di lantai atas Masjid Babul Khoirot, terdengar suara keras seorang pria mengingatkan Dewi Perssik bahwa masjid bukanlah tempat untuk menitipkan sapi.
"Masjid tempat umum Pak Ustaz aja nggak masalah, kok RT malah marah-marah. RT itu harusnya mengayomi warganya,” kata Dewi Perssik pada saat proses mediasi.
Mediasi yang berjalan hampir satu jam lamanya itu pun berakhir tanpa ada kejelasan dari kedua belah pihak. Rencana untuk menggelar konferensi pers setelah mediasi tersebut gagal.
Tak berselang lama, Dewi Perssik pun meninggalkan Masjid Babul Khoirot sebagai tempat mediasi tersebut. Dan langsung kembali ke kediamannya, setelah tidak adanya kesepakatan dari kedua belah pihak.
“Nggak ada solusi, nggak ada titik terang, orang saya dibentak kok, saya ngamuk lah, saya marah. Saya punya niat baik, nggak ada saya niat politik-politikan,” kata Dewi Perssik.
Sementara itu, Wakil Ketua RT 06/RW 04, Kelurahan Cilandak Barat, Abdi menjelaskan bahwa pertemuan dengan Dewi Perssik berakhir deadlock.
“Jadi saya sampaikan di sini melalui Pak RT, pertemuan ini deadlock. Kemudian, beliau (Dewi Perssik) tidak mau untuk tabayyun dalam hal ini," kata Abdi.
"Kami welcome saja, kalau kami salah, kami minta maaf. Kalau beliau masih keukeuh, kami nggak bisa,” pungkasnya.
Lihat Juga: Dewi Perssik Ngamuk Dituduh Komentari Pertikaian Nikita Mirzani-Lolly: Sukanya Kok Ngadu Domba Orang
Dewi Perssik didampingi keponakannya, Rosa Meldianti tiba sekitar pukul 16.00 WIB. Sementara, Malkan dan beberapa tokoh setempat sudah terlebih dahulu hadir. Mediasi tersebut juga terlihat mendapat pengawalan dari aparat kepolisian setempat.
Saat mediasi berlangsung, terlihat ketegangan antara Dewi Perssik dengan Malkan. Keduanya saling berbalas argumentasi dengan nada tinggi, dan disaksikan pula oleh banyak warga berkumpul di sekitar masjid.
Ketika mediasi di ruangan tertutup, di lantai atas Masjid Babul Khoirot, terdengar suara keras seorang pria mengingatkan Dewi Perssik bahwa masjid bukanlah tempat untuk menitipkan sapi.
"Masjid tempat umum Pak Ustaz aja nggak masalah, kok RT malah marah-marah. RT itu harusnya mengayomi warganya,” kata Dewi Perssik pada saat proses mediasi.
Mediasi yang berjalan hampir satu jam lamanya itu pun berakhir tanpa ada kejelasan dari kedua belah pihak. Rencana untuk menggelar konferensi pers setelah mediasi tersebut gagal.
Tak berselang lama, Dewi Perssik pun meninggalkan Masjid Babul Khoirot sebagai tempat mediasi tersebut. Dan langsung kembali ke kediamannya, setelah tidak adanya kesepakatan dari kedua belah pihak.
“Nggak ada solusi, nggak ada titik terang, orang saya dibentak kok, saya ngamuk lah, saya marah. Saya punya niat baik, nggak ada saya niat politik-politikan,” kata Dewi Perssik.
Sementara itu, Wakil Ketua RT 06/RW 04, Kelurahan Cilandak Barat, Abdi menjelaskan bahwa pertemuan dengan Dewi Perssik berakhir deadlock.
“Jadi saya sampaikan di sini melalui Pak RT, pertemuan ini deadlock. Kemudian, beliau (Dewi Perssik) tidak mau untuk tabayyun dalam hal ini," kata Abdi.
"Kami welcome saja, kalau kami salah, kami minta maaf. Kalau beliau masih keukeuh, kami nggak bisa,” pungkasnya.
Lihat Juga: Dewi Perssik Ngamuk Dituduh Komentari Pertikaian Nikita Mirzani-Lolly: Sukanya Kok Ngadu Domba Orang
(hri)
tulis komentar anda