Bintang Gone With the Wind, Olivia de Havilland Meninggal Dunia
Senin, 27 Juli 2020 - 12:03 WIB
JAKARTA - Olivia de Havilland merupakan salah satu aktris terakhir yang tersisa di Golden Age Hollywood. Pemenang Academy Award dua kali dan popular lewat "Gone With the Wind," ini dikabarkan meninggal dunia dalam usia 104 tahun.
Juru bicara mendiang de Havilland, Lisa Goldberg mengkonfirmasi berita itu kepada Variety. Dia mengatakan de Havilland meninggal karena sebab alamiah di kediamannya di Paris, Prancis pada Minggu (26/7/2020).
Mantan pengacara de Havilland, Suzelle M. Smith membenarkan kematian kliennya itu. “Tadi malam, dunia kehilangan harta internasional, dan saya kehilangan teman baik dan klien tercinta. Dia meninggal dengan tenang di Paris,” kata Suzelle.
Sejumlah bintang Hollywood memberi penghormatan kepada de Havilland atas kematiannya. Presiden SAG-AFTRA Gabrielle Carteris menyampaikan simpati. “Olivia de Havilland tidak hanya cantik dan berbakat, dia juga seorang visioner yang berani dan inspirasi bagi generasi. Dia adalah keajaiban dan legenda. Istirahat dengan damai,” bebernya.
Olivia de Havilland yang dikenal dengan sebutan ‘si rambut coklat’ ini berhasil memenangkan Oscar untuk kategori aktris terbaik dalam film "The Heiress" dan "To Each Own Your" di akhir 1940-an, dan dinominasikan Oscar untuk "Gone With the Wind," "The Snake Pit" dan "Hold Back the Dawn."
De Havilland yang meninggal dalam usia 104 tahun ini digambarkan sebagai "bintang terakhir yang bertahan" dari "Gone With the Wind" selama lebih dari 50 tahun, setelah Vivien Leigh, Leslie Howard dan Clark Gable meninggal jauh lebih awal.
Semasa hidupnya, de Havilland begitu dicintai di Prancis, di mana dia menerima Legiun Kehormatan yang bergengsi pada 2010 dari Presiden Nicolas Sarkozy. (Baca juga: 9 Lagu Kpop Masuk Daftar Lagu Terbaik Sepanjang Masa Rolling Stone ).
Thierry Fremaux, direktur Festival Film Cannes, memberi penghormatan kepada de Havilland dan mencatat bahwa dia adalah presiden wanita pertama juri Cannes pada 1965.
"Pada saat kita mempertanyakan tempat wanita di bioskop, kita harus ingat Olivia de Havilland untuk kekuatannya dalam menghadapi studio untuk membebaskan aktor dari kontrak yang mengeksploitasi mereka," kata Fremaux.
“Kekuatan dan keberanian yang tidak pernah berhenti ditunjukkannya melalui karier dan hidupnya. Sedangkan sisanya, dia adalah seorang ratu Hollywood dan juga akan dihormati dalam sejarah perfilman,” sambungnya.
Juru bicara mendiang de Havilland, Lisa Goldberg mengkonfirmasi berita itu kepada Variety. Dia mengatakan de Havilland meninggal karena sebab alamiah di kediamannya di Paris, Prancis pada Minggu (26/7/2020).
Mantan pengacara de Havilland, Suzelle M. Smith membenarkan kematian kliennya itu. “Tadi malam, dunia kehilangan harta internasional, dan saya kehilangan teman baik dan klien tercinta. Dia meninggal dengan tenang di Paris,” kata Suzelle.
Sejumlah bintang Hollywood memberi penghormatan kepada de Havilland atas kematiannya. Presiden SAG-AFTRA Gabrielle Carteris menyampaikan simpati. “Olivia de Havilland tidak hanya cantik dan berbakat, dia juga seorang visioner yang berani dan inspirasi bagi generasi. Dia adalah keajaiban dan legenda. Istirahat dengan damai,” bebernya.
Olivia de Havilland yang dikenal dengan sebutan ‘si rambut coklat’ ini berhasil memenangkan Oscar untuk kategori aktris terbaik dalam film "The Heiress" dan "To Each Own Your" di akhir 1940-an, dan dinominasikan Oscar untuk "Gone With the Wind," "The Snake Pit" dan "Hold Back the Dawn."
De Havilland yang meninggal dalam usia 104 tahun ini digambarkan sebagai "bintang terakhir yang bertahan" dari "Gone With the Wind" selama lebih dari 50 tahun, setelah Vivien Leigh, Leslie Howard dan Clark Gable meninggal jauh lebih awal.
Semasa hidupnya, de Havilland begitu dicintai di Prancis, di mana dia menerima Legiun Kehormatan yang bergengsi pada 2010 dari Presiden Nicolas Sarkozy. (Baca juga: 9 Lagu Kpop Masuk Daftar Lagu Terbaik Sepanjang Masa Rolling Stone ).
Thierry Fremaux, direktur Festival Film Cannes, memberi penghormatan kepada de Havilland dan mencatat bahwa dia adalah presiden wanita pertama juri Cannes pada 1965.
"Pada saat kita mempertanyakan tempat wanita di bioskop, kita harus ingat Olivia de Havilland untuk kekuatannya dalam menghadapi studio untuk membebaskan aktor dari kontrak yang mengeksploitasi mereka," kata Fremaux.
“Kekuatan dan keberanian yang tidak pernah berhenti ditunjukkannya melalui karier dan hidupnya. Sedangkan sisanya, dia adalah seorang ratu Hollywood dan juga akan dihormati dalam sejarah perfilman,” sambungnya.
(tdy)
tulis komentar anda