Dikira Sakit Kepala, Pria 27 Tahun Ini Ternyata Idap Gagal Ginjal
Senin, 07 Agustus 2023 - 09:07 WIB
JAKARTA - Pria 27 dari Levenshulme, Inggris divonis mengidap gagal ginjal setelah mengalami sakit kepala. Akibat penyakit ini, pria bernama Graham Murray itu harus menjalani dialisis selama beberapa tahun.
Dilansir dari Express, Senin (7/8/2023) Graham awalnya mengabaikan gejala gagal ginjal yang muncul. Sebelum menemui dokter, pria itu sempat mengira bahwa sakit kepala yang dialaminya adalah hal biasa.
Dokter umum bahkan mengatakan kondisinya tidak serius tetapi merujuknya ke A&E karena tekanan darah tinggi yang mengkhawatirkan. Namun setelah melakukan tes lebih lanjut, terungkap bahwa Graham mengalami gagal ginjal.
“Ketika saya diberitahu betapa seriusnya kondisi saya, itu adalah kejutan besar,” kata Graham.
Selain sakit kepala, Graham juga mengalami bengkak di pergelangan kaki, sesak napas, dan kesulitan bergerak. “Tapi saya menunda mengunjungi dokter karena saya pikir itu akan hilang,” jelas Graham.
Setelah divonis gagal ginjal, Graham memulai perawatan dialisis, yang mengharuskan pemasangan kateter dan mengandalkan mesin semalaman untuk menyaring cairan dari darahnya. Hidupnya menjadi terpusat pada pengelolaan kondisinya.
“Sulit menjalani dialisis, itu membatasi saya untuk dapat bepergian. Hidup saya menjadi kacau dan terbatas. Saya akan pindah ke London untuk pekerjaan yang telah saya antre, tetapi saya harus menghentikan semua itu karena saya sakit parah,” ujar Graham.
“Saya harus tinggal bersama orang tua saya selama beberapa bulan, itu adalah waktu yang sangat sulit,” tambahnya.
Setelah menjalani dua tahun dialisis, Graham menjalani transplantasi ginjal yang sukses pada September 2021, dengan ibunya sebagai donor.
“Dia benar-benar ingin menjadi orang yang menyumbang, dan itu juga sulit baginya. Ibuku harus melalui banyak hal dan operasi yang sulit,” tandasnya.
Dilansir dari Express, Senin (7/8/2023) Graham awalnya mengabaikan gejala gagal ginjal yang muncul. Sebelum menemui dokter, pria itu sempat mengira bahwa sakit kepala yang dialaminya adalah hal biasa.
Dokter umum bahkan mengatakan kondisinya tidak serius tetapi merujuknya ke A&E karena tekanan darah tinggi yang mengkhawatirkan. Namun setelah melakukan tes lebih lanjut, terungkap bahwa Graham mengalami gagal ginjal.
“Ketika saya diberitahu betapa seriusnya kondisi saya, itu adalah kejutan besar,” kata Graham.
Selain sakit kepala, Graham juga mengalami bengkak di pergelangan kaki, sesak napas, dan kesulitan bergerak. “Tapi saya menunda mengunjungi dokter karena saya pikir itu akan hilang,” jelas Graham.
Setelah divonis gagal ginjal, Graham memulai perawatan dialisis, yang mengharuskan pemasangan kateter dan mengandalkan mesin semalaman untuk menyaring cairan dari darahnya. Hidupnya menjadi terpusat pada pengelolaan kondisinya.
“Sulit menjalani dialisis, itu membatasi saya untuk dapat bepergian. Hidup saya menjadi kacau dan terbatas. Saya akan pindah ke London untuk pekerjaan yang telah saya antre, tetapi saya harus menghentikan semua itu karena saya sakit parah,” ujar Graham.
“Saya harus tinggal bersama orang tua saya selama beberapa bulan, itu adalah waktu yang sangat sulit,” tambahnya.
Setelah menjalani dua tahun dialisis, Graham menjalani transplantasi ginjal yang sukses pada September 2021, dengan ibunya sebagai donor.
“Dia benar-benar ingin menjadi orang yang menyumbang, dan itu juga sulit baginya. Ibuku harus melalui banyak hal dan operasi yang sulit,” tandasnya.
(dra)
tulis komentar anda