Tips Aman Menyusui pada Masa Pandemi

Kamis, 30 Juli 2020 - 12:15 WIB
Foto/dok
JAKARTA - Pandemi Covid-19 adalah masa yang sulit bagi semua orang, khususnya ibu menyusui yang khawatir bayinya tertular virus ini. Namun, ibu tetap bisa sukses menyusui pada periode ini. Bagaimana caranya?

Ada yang berbeda pada peringatan Hari ASI Sedunia 2020 ini. Pekan ASI yang sedianya dirayakan pada tanggal 1-7 Agustus, boleh jadi tidak disambut sukacita oleh para ibu menyusui di dunia. Bagaimana tidak, mereka dihinggapi kekhawatiran untuk memberikan ASI kepada sang buah hati dengan adanya ancaman virus corona.

Terlebih bagi ibu menyusui yang sudah jelas terinfeksi Covid-19. Tetapi Covid-19 sejatinya bukan penghalang bagi ibu untuk memberikan ASI kepada buah hati. Hal ini ditegaskan oleh dr Pura Rayco Solon. Menurutnya, virus ini ditularkan dari orang yang terinfeksi Covid-19 ketika batuk, bersin, atau berbicara.



“Hingga kini tidak ada bukti bahwa virus ini bisa ditularkan dari ibu ke bayi lewat ASI. Jadi bagi ibu yang positif terinfeksi tetap bisa menyusui bayinya dengan menjalankan tindakan pencegahan,” sebut WHO Scientist Child Health & Development ini. Ia melanjutkan, jika ibu yang terinfeksi kebetulan bersin, sementara ia sudah siap menyusui, maka basuh terlebih dahulu bagian payudara ibu dengan air hangat dan sabun, barulah menyusui si kecil. (Baca: Divonis 12 Tahun, Najib Razak Tamat)

Jangan lupa untuk sering mencuci tangan dengan sabun dan menggunakan masker. Lantas, bagaimana jika sang ibu yang terinfeksi tidak dapat memberikan ASI-nya secara langsung? Dr Pura merekomendasikan untuk memerah ASI baik dipompa dengan alat maupun secara manual sehingga bayi tetap bisa mendapatkan ASI sebagai haknya.

“Pastikan peralatan pompanya bersih dan sudah didisinfektan,” imbuhnya. Bagi orang lain yang akan memberikan ASI perah ini, pastikan juga mereka dalam keadaan sehat dan bersih, tangan sudah dicuci dan memakai masker. Termasuk ketika akan memegang botol.

Mengapa pemberian ASI tetap penting pada masa pandemi ini? Dijawab dr Pura, sebab ASI sendiri mengandung imunoglobulin (antibodi) yang berperan memperkuat sistem imunitas tubuh. Menyusui juga melindungi bayi dari berbagai penyakit selama masa kecilnya. Dari laman WHO, ASI efektif dalam melawan penyakit karena kandungannya memperkuat sistem imun dengan cara mentransmisikan antibodi dari sang ibu.

Agar ASI yang diberikan tetap banyak, dr Pura menyarankan ibu untuk menjalankan pola makan sehat, tidur yang cukup, dan kelola stres, serta hindari depresi. Meski terbilang aman memberikan ASI kepada bayi dari ibu yang terinfeksi Covid-19, disarankan untuk tidak tidur satu ruangan dengan bayi untuk mencegah penularan. Jika pun tetap ingin satu ruangan, jaga jarak setidaknya 2 meter. (Baca juga: Sultan Abdul Hamid II Tolak Rayuan Zionis Kuasai Bumi Palestina)

Kalau ingin lebih dekat, maka pastikan Anda memakai masker dan mencuci tangan. “Kalau Anda terinfeksi, Anda bisa berhenti isolasi diri dari bayi Anda kalau sudah tidak demam dan tidak minum obat pereda demam setidaknya 72 jam. Jika tanpa gejala lain, dan sudah 10 hari sejak gejala awal berlangsung,” kata spesialis anak Temitope Awelewa MBCHB MPH FAAP IBCLC dikutip dari situs Healthychildren.org.

Dr Awelewa mengakui, ini adalah masa yang cukup membuat tertekan. Meski begitu, ibu menyusui harus tetap optimistis dan menjalankan kebiasaan sehat untuk mengurangi stres sebaik mungkin. “Selain makan sehat dan tidur cukup, ibu hamil sebaiknya melakukan olahraga secara teratur,” imbuhnya.

Jangan ragu meminta pertolongan medis, jika ibu hamil mengalami kesulitan dalam menyusui, nyeri puting, suplai ASI sedikit, ataupun permasalahan lainnya. Adapun yang tidak kalah penting ialah menaati jadwal vaksinasi anak. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sendiri merekomendasikan beberapa vaksin untuk mencegah Covid-19, salah satunya vaksin influenza. (Lihat videonya: Akibat Hubungan Arus Pendek Listrik, Gudang Penyimpanan Beras Terbakar)

Meski bukan untuk mencegah Covid19, tetap perlu diberikan. Sebab komplikasi terberat dari Covid-19 adalah pneumonia (radang paru). “Maka itu dianjurkan untuk melengkapi semua vaksin yang berhubungan dengan pneumonia seperti PCV, influenza, PCV, MMR, Hib, dan vaksin campak,” urai vaksinator dr Theressia Handayani. Jadi, tidak ada alasan untuk tidak memberikan ASI. Selamat Hari ASI Sedunia. (Sri Noviarni)
(ysw)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More