10 Penjahat Marvel Paling Tidak Berguna di Semesta MCU
Minggu, 20 Agustus 2023 - 14:31 WIB
Foto: Screen Rant
Sony Burch ingin membangun sebuah kerajaan kejahaan. Dia jelas punya rencana besar. Tapi, ide kalau Sony bisa bertahan di lanskap pahlawan dan penjahat super jelas konyol.
Sony memicu satu bencan ke bencana lain. Dia punya anugerah anak buah yang banyak, tapi hanya itu. Ant-Man bukanlah pahlawan Marvel yang paling mengintimidasi, tapi Sony tidak berdaya menghadapinya. Dengan menghadapi sains super, dia sama sekali tidak ada apa-apanya.

Foto: Slash Film
Eternals memperkenalkan konsep Celestial, Eternals, dan Deviants dalam satu film. Di film itu, ada satu Deviant yang berevolusi dan ingin mencuri kekuatan Ajax dan Gilgamesh, Kro. Dengan kekuatan itu, dia bisa menyembuhkan dirinya, lebih kuat, dan memberikannya hati nurani.
Tapi, target selanjutnya adalah Thena. Superhero dengan kekuatan kognitif itu dengan mudah membunuh Kro tanpa banyak usaha. Rasanya, tidak ada gunanya membangun karakter yang berevolusi begitu banyak tapi dibunuh begitu saja. Kro pergi tanpa meninggalkan dampak apa pun pada film tersebut.

Foto: MCU Wiki – Fandom
Taserface hanya peduli pada namanya. Dulunya, dia anak buah Yondu di Ravager dan melakukan pemberontakan. Seperti namanya, dia karakter yang ada untuk mengklaim kekuasaan. Dia sukses melakukan menggulingkan Yondu, tapi hanya itu.
Sony Burch ingin membangun sebuah kerajaan kejahaan. Dia jelas punya rencana besar. Tapi, ide kalau Sony bisa bertahan di lanskap pahlawan dan penjahat super jelas konyol.
Sony memicu satu bencan ke bencana lain. Dia punya anugerah anak buah yang banyak, tapi hanya itu. Ant-Man bukanlah pahlawan Marvel yang paling mengintimidasi, tapi Sony tidak berdaya menghadapinya. Dengan menghadapi sains super, dia sama sekali tidak ada apa-apanya.
3. Kro

Foto: Slash Film
Eternals memperkenalkan konsep Celestial, Eternals, dan Deviants dalam satu film. Di film itu, ada satu Deviant yang berevolusi dan ingin mencuri kekuatan Ajax dan Gilgamesh, Kro. Dengan kekuatan itu, dia bisa menyembuhkan dirinya, lebih kuat, dan memberikannya hati nurani.
Tapi, target selanjutnya adalah Thena. Superhero dengan kekuatan kognitif itu dengan mudah membunuh Kro tanpa banyak usaha. Rasanya, tidak ada gunanya membangun karakter yang berevolusi begitu banyak tapi dibunuh begitu saja. Kro pergi tanpa meninggalkan dampak apa pun pada film tersebut.
2. Taserface

Foto: MCU Wiki – Fandom
Taserface hanya peduli pada namanya. Dulunya, dia anak buah Yondu di Ravager dan melakukan pemberontakan. Seperti namanya, dia karakter yang ada untuk mengklaim kekuasaan. Dia sukses melakukan menggulingkan Yondu, tapi hanya itu.
tulis komentar anda