Pelayanan Kesehatan Aritmia di Indonesia Perlu Ditingkatkan, Penting demi Kualitas Hidup Pasien

Selasa, 29 Agustus 2023 - 15:39 WIB
Aritmia atau gangguan irama jantung bisa berupa denyut jantung yang terlalu cepat, terlalu lambat, atau bahkan tidak teratur. Foto Ilustrasi/iStock
JAKARTA - Aritmia atau gangguan irama jantung bisa berupa denyut jantung yang terlalu cepat, terlalu lambat, atau bahkan tidak teratur. Kelainan ini dapat bergejala ringan seperti berdebar, pusing, dan kliyengan, tetapi juga bisa berakibat fatal, yaitu terjadinya stroke, gagal jantung, maupun pingsan. Hal yang paling fatal dari gangguan irama jantung ini adalah kematian jantung mendadak (KJM).

Meskipun jumlah pasien aritmia di Indonesia terus meningkat dari waktu ke waktu, namun sampai saat ini penanganannya masih menjadi salah satu tantangan besar dalam bidang kesehatan.

Dewan Penasehat InaHRS/PERITMI Dr. dr. Dicky Armein Hanafy, Sp.JP (K),FIHA, FAsCC membeberkan, berdasarkan data 2023, prevalensi aritmia secara umum diperkirakan 1,5%-5% pada populasi global.



"Aritmia yang paling sering terjadi adalah fibrilasi atrium (FA), dengan prevalensi global mencapai 46,3 juta kasus. Diperkirakan pada 2050, prevalensi FA akan terus meningkat hingga mencapai 6-16 juta kasus di Amerika Serikat, 14 juta kasus di Eropa, dan 72 juta kasus di Asia. Untuk di Indonesia diperkirakan mencapai 3 juta," ungkap dr. Dicky dalam konferensi pers Satu Dekade InaHRS: An Overview and Outlook di Jakarta, Selasa (29/8/2023).



Individu dengan FA, lanjut dr Dicky, mempunyai risiko lima kali lebih tinggi untuk mengalami stroke dibandingkan individu tanpa FA.



Foto/Istimewa

“Orang dengan aritmia biasanya menunjukkan gejala seperti jantung berdetak cepat dari normal (takikardia), jantung berdetak lebih lambat dari normal (bradikardia), pusing, pingsan, cepat lelah, sesak napas, dan nyeri dada. Kadang gejala aritmia tidak dirasakan dan tak didapatkan pada beberapa orang, sehingga sering tidak disadari oleh penderitanya," papar dr. Dicky.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More