Profil Cucu DI Pandjaitan, Sifra dan Samuel Panggabean yang Sama-Sama Terjun ke Dunia Hukum

Sabtu, 30 September 2023 - 09:41 WIB
DI Pandjaitan dikunjungi sang cucu, Sifra Panggabean, di makamnya yang terletak di TMP Kalibata, Jakarta Selatan. Foto/Instagram Sifra Panggabean
JAKARTA - DI Pandjaitan menjadi salah satu Pahlawan Revolusi yang gugur dalam peristiwa pembunuhan Gerakan 30 September PKI (G3OS/PKI). Kisah memilukan yang terjadi 58 tahun lalu itu tentu masih membekas di benak keturunan DI Pandjaitan, di antaranya Sifra dan Samuel Panggabean.

Sifra yang kini berusia 33 tahun dan Samuel 27 tahun, tentu saja belum lahir ketika G30S/PKI terjadi. Mereka hanya tahu kisah tersebut dari penuturan keluarga yang melihat langsung kejadian berdarah di pagi-pagi buta tersebut.

Diketahui, dalam peristiwa G30S/PKI, DI Pandjaitan ditembak di halaman rumahnya oleh tentara yang mendukung gerakan tersebut, dan tewas di tempat. Kejadian itu disaksikan langsung oleh keluarga sang Pahlawan Revolusi.







Meski kakek mereka dibunuh secara keji, Sifra dan Samuel mengaku, tidak menaruh dendam pada anggota PKI maupun keturunannya. Keduanya ingin melanjutkan hidup tanpa konflik, meski kekejaman PKI telah merenggut nyawa kakek yang tak pernah mereka kenal.

Profil Sifra dan Samuel Panggabean

Sifra dan Samuel merupakan anak dari Riri Pandjaitan, putri bungsu mendiang DI Pandjaitan. Ayahnya bernama Parlin Panggabean. Sifra diketahui lahir di Jakarta pada 5 April 1990. Ia merupakan praktisi hukum yang telah memiliki lisensi advokat dan membuka biro hukum sendiri.

Sifra mendapat gelar Sarjana Hukum dari jurusan Damai dan Resolusi Konflik Universitas Pelita Harapan Jakarta. Ia lulus pada 2013.

Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More