Film Niti Kaweruh, Kisah Perjuangan Masyarakat Tengger Bromo Hadapi Tantangan Pendidikan
Kamis, 05 Oktober 2023 - 12:59 WIB
"Film ini menggambarkan bagaimana transformasi pembelajaran, bagaimana mengedukasi masyarakat kita untuk tetap mengedepankan pendidikan dan kearifan lokal. Saya kira luar biasa menyaksikan bagaimana transformasi ini bisa dilakukan. Kita juga telah menyaksikan bagaimana INOVASI membuat semacam terobosan dengan multigrade teaching, “papar Rachmadi.
Lebih lanjut Rachmadi mengatakan jika dikaitkan dengan Kurikulum Merdeka , multigrade dapat memastikan keberlanjutan pembelajaran (learning continue) meskipun ada keterbatasan-keterbatasan. “Kalau kita coba kaitkan dengan Kurikulum Merdeka ini akan mengawal learning journey anak-anak kita,” ujarnya.
Film ini juga menyoroti peran penting orang tua dalam mendorong anak-anak mereka untuk bersekolah hingga ke jenjang yang lebih tinggi. Orang tua yang dulu menjemput anaknya di sekolah untuk diajak ke pasar atau ladang ataupun aktivitas lainnya, kini mendorong anak-anaknya untuk bersekolah hingga ke tingkat yang lebih atas.
Rachmadi menekankan pentingnya melanjutkan program bersama INOVASI untuk menguatkan ekosistem perbaikan kualitas pendidikan di Pemkab Probolinggo.Heri Sulistyanto Plt Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo, menyatakan komitmennya untuk melanjutkan program ini di masa mendatang dan menciptakan program "Ayo Kembali ke Sekolah" guna meningkatkan keaktifan siswa di sekolah.
Pemkab Probolinggo bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk institusi keagamaan dan masyarakat, untuk mewujudkan cita-cita ini. Mereka juga telah melantik kepala sekolah baru untuk mengisi kekosongan jabatan di 352 sekolah.
Film "Niti Kaweruh - Menggapai Harapan di Lereng Bromo" adalah sebuah cerminan inspiratif tentang bagaimana semangat dan dedikasi dapat mengubah pendidikan di daerah terpencil. Program INOVASI bersama dengan Pemkab Probolinggo dan kabupaten lainnya di Indonesia akan terus berupaya menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
MG/Theresa Grace Nadia
Lebih lanjut Rachmadi mengatakan jika dikaitkan dengan Kurikulum Merdeka , multigrade dapat memastikan keberlanjutan pembelajaran (learning continue) meskipun ada keterbatasan-keterbatasan. “Kalau kita coba kaitkan dengan Kurikulum Merdeka ini akan mengawal learning journey anak-anak kita,” ujarnya.
Film ini juga menyoroti peran penting orang tua dalam mendorong anak-anak mereka untuk bersekolah hingga ke jenjang yang lebih tinggi. Orang tua yang dulu menjemput anaknya di sekolah untuk diajak ke pasar atau ladang ataupun aktivitas lainnya, kini mendorong anak-anaknya untuk bersekolah hingga ke tingkat yang lebih atas.
Rachmadi menekankan pentingnya melanjutkan program bersama INOVASI untuk menguatkan ekosistem perbaikan kualitas pendidikan di Pemkab Probolinggo.Heri Sulistyanto Plt Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo, menyatakan komitmennya untuk melanjutkan program ini di masa mendatang dan menciptakan program "Ayo Kembali ke Sekolah" guna meningkatkan keaktifan siswa di sekolah.
Pemkab Probolinggo bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk institusi keagamaan dan masyarakat, untuk mewujudkan cita-cita ini. Mereka juga telah melantik kepala sekolah baru untuk mengisi kekosongan jabatan di 352 sekolah.
Film "Niti Kaweruh - Menggapai Harapan di Lereng Bromo" adalah sebuah cerminan inspiratif tentang bagaimana semangat dan dedikasi dapat mengubah pendidikan di daerah terpencil. Program INOVASI bersama dengan Pemkab Probolinggo dan kabupaten lainnya di Indonesia akan terus berupaya menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
MG/Theresa Grace Nadia
(wur)
Lihat Juga :
tulis komentar anda