8 Mimpi Paling Umum dan Arti Sebenarnya yang Harus Diketahui
Minggu, 05 November 2023 - 00:05 WIB
JAKARTA - Setiap orang pernah mengalami mimpi yang membuat terbangun dalam keadaan panik. Namun, Anda kemudian segera menyadari bahwa hal tersebut hanyalah sebuah mimpi.
Subyek penafsiran mimpi selama berabad-abad telah membuat orang terpesona, dan semua dapat memahaminya. Meskipun masih belum sepenuhnya dipahami mengapa Anda bermimpi, menganalisis mimpi dan memberikan maknanya telah menjadi sumber hiburan dan refleksi diri.
Dengan rata-rata orang mengalami antara tiga hingga lima mimpi per malam, psikolog dan ahli neurobiologi memiliki memiliki sejumlah teori tentang mengapa Anda bermimpi dan apa arti mimpi tersebut.
Berikut mimpi paling umum dan arti sebenarnya dilansir dari Stars Insider, Minggu (5/11/2023).
Salah satu jenis mimpi yang paling umum ini berarti bahwa Anda mengkhawatirkan penampilan Anda atau Anda mengkhawatirkan kemampuan Anda untuk berkomunikasi. Bermimpi kehilangan gigi mungkin juga berakar pada kenyataan.
Menurut sebuah penelitian pada 2018, iritasi gigi sebenarnya bisa menjadi penyebabnya, bukan tekanan psikologis.
Subyek penafsiran mimpi selama berabad-abad telah membuat orang terpesona, dan semua dapat memahaminya. Meskipun masih belum sepenuhnya dipahami mengapa Anda bermimpi, menganalisis mimpi dan memberikan maknanya telah menjadi sumber hiburan dan refleksi diri.
Dengan rata-rata orang mengalami antara tiga hingga lima mimpi per malam, psikolog dan ahli neurobiologi memiliki memiliki sejumlah teori tentang mengapa Anda bermimpi dan apa arti mimpi tersebut.
Mimpi Paling Umum dan Arti Sebenarnya
Berikut mimpi paling umum dan arti sebenarnya dilansir dari Stars Insider, Minggu (5/11/2023).
1. Gigi Copot
Salah satu jenis mimpi yang paling umum ini berarti bahwa Anda mengkhawatirkan penampilan Anda atau Anda mengkhawatirkan kemampuan Anda untuk berkomunikasi. Bermimpi kehilangan gigi mungkin juga berakar pada kenyataan.
Menurut sebuah penelitian pada 2018, iritasi gigi sebenarnya bisa menjadi penyebabnya, bukan tekanan psikologis.
tulis komentar anda