Anak-anak di Gaza Idap Flu Perut Imbas Konsumsi Air Terkontaminasi untuk Bertahan Hidup
Selasa, 07 November 2023 - 07:57 WIB
JAKARTA - Anak-anak di Jalur Gaza dilaporkan mengidap sejumlah penyakit akibat mengonsumsi air kotor yang sudah terkontaminasi. Hal ini dilakukan untuk bertahan hidup di tengah konflik Israel dan Palestina yang masih berlangsung.
Konflik Israel dan Palestina sendiri telah menyebabkan krisis air bersih di Jalur Gaza . Kondisi ini membuat sejumlah warga rela mengantre untuk mendapatkan air kotor yang kemudian digunakan untuk aktivitas sehari-hari mereka.
Akibatnya, kini banyak anak mulai sakit akibat menggunakan air yang sudah terkontaminasi. Bahkan seorang guru bernama Eman Basher mengatakan bahwa anak-anak di Jalur Gaza mengalami flu perut dengan gejala kram, dan diare.
“Anak-anak saya menderita flu perut dengan gejala termasuk kram perut, muntah, dan diare, yang selalu saya asumsikan adalah hasil normal dari tidur di lantai atau perubahan cuaca,” kata Basher dilansir dari The Guardian, Selasa (7/11/2023).
“Hanya untuk mengetahui bahwa itu disebabkan oleh air yang terkontaminasi dari yang kita minum setiap harinya dan mengantre berjam-jam untuk mendapatkannya,” tambahnya.
Sebelumnya, truk-truk pembawa bantuan dari Mesir hanya mampu membawa air yang cukup untuk 15 ribu orang. Jumlah ini hanya sekitar lima persen dari kebutuhan di Jalur Gaza.
Sementara itu, terdapat lebih dari 1,4 juta orang yang membutuhkan air bersih. Beberapa di antaranya dilaporkan mendapat air dari pabrik desalinasi, tetapi mereka hanya bisa memenuhi kapasitas 40 persen.
Di sisi lain, warga di Jalur Gaza juga mencoba membuat sumur. Namun, air sumur tersebut mengandung kadar garam yang relatif tinggi dan dapat menimbulkan masalah kesehatan jika terkonsumsi.
Konflik Israel dan Palestina sendiri telah menyebabkan krisis air bersih di Jalur Gaza . Kondisi ini membuat sejumlah warga rela mengantre untuk mendapatkan air kotor yang kemudian digunakan untuk aktivitas sehari-hari mereka.
Akibatnya, kini banyak anak mulai sakit akibat menggunakan air yang sudah terkontaminasi. Bahkan seorang guru bernama Eman Basher mengatakan bahwa anak-anak di Jalur Gaza mengalami flu perut dengan gejala kram, dan diare.
“Anak-anak saya menderita flu perut dengan gejala termasuk kram perut, muntah, dan diare, yang selalu saya asumsikan adalah hasil normal dari tidur di lantai atau perubahan cuaca,” kata Basher dilansir dari The Guardian, Selasa (7/11/2023).
“Hanya untuk mengetahui bahwa itu disebabkan oleh air yang terkontaminasi dari yang kita minum setiap harinya dan mengantre berjam-jam untuk mendapatkannya,” tambahnya.
Sebelumnya, truk-truk pembawa bantuan dari Mesir hanya mampu membawa air yang cukup untuk 15 ribu orang. Jumlah ini hanya sekitar lima persen dari kebutuhan di Jalur Gaza.
Sementara itu, terdapat lebih dari 1,4 juta orang yang membutuhkan air bersih. Beberapa di antaranya dilaporkan mendapat air dari pabrik desalinasi, tetapi mereka hanya bisa memenuhi kapasitas 40 persen.
Di sisi lain, warga di Jalur Gaza juga mencoba membuat sumur. Namun, air sumur tersebut mengandung kadar garam yang relatif tinggi dan dapat menimbulkan masalah kesehatan jika terkonsumsi.
Lihat Juga :
tulis komentar anda