Temuan Ilmuwan Rusia, Air Mendidih Bisa Bunuh Virus Corona Baru

Minggu, 09 Agustus 2020 - 11:14 WIB
Ilmuan Rusia menemukan bahwa air dalam suhu mendidih dapat membunuh virus corona. Foto: Ilustrasi/Istimewa
JAKARTA - Sebuah penelitian yang dilakukan ilmuwan Rusia menemukan bahwa, virus corona baru yang menyebabkan COVID-19 dapat dibunuh dengan air dalam waktu 72 jam. Informasi ini dilaporkan Anadolu Agency, kantor berita milik pemerintah yang berkantor pusat di Ankara, Turki.

Dari laporan tersebut, riset yang dilakukan oleh pusat penelitian negara bagian untuk virologi dan bioteknologi VECTOR itu menemukan bahwa air pada suhu mendidih dapat menghancurkan virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan COVID-19 , secara lengkap dan instan. Hasil penelitian juga menunjukkan, 90% partikel virus mati pada air bersuhu ruangan dalam 24 jam dan 99,9% dalam 72 jam.



Temuan yang diterbitkan pekan lalu oleh Layanan Federal Rusia untuk kesejahteraan manusia itu menunjukkan kalau ketahanan virus corona secara langsung tergantung pada suhu air.

Selain virus corona baru dapat hidup di air dalam kondisi tertentu, penelitian ini juga mengklaim bahwa virus tidak berkembang biak di laut ataupun air tawar. Studi yang sama menunjukkan, virus dapat tetap aktif hingga 48 jam pada permukaan stainless steel, linoleum, kaca, plastik, dan keramik.



Namun, penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar disinfektan rumah tangga efektif terhadap virus SARS-CoV-2. Studi ini menemukan pula kalau etil dan isopropil alkohol dengan konsentrasi 30% dapat membunuh hingga jutaan partikel virus dalam waktu setengah menit.



Laman Times Now News belum lama ini menulis, laporan para ilmuwan Rusia ini bertentangan dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan konsentrasi lebih dari 60% diperlukan untuk menghancurkan virus. Studi tersebut mengungkap bahwa disinfektan dengan klorin dapat sepenuhnya membersihkan permukaan virus corona baru dalam 30 detik.

Sementara itu, laporan yang mengutip sumber pemerintah menyatakan bahwa Rusia berencana menyetujui vaksin virus corona untuk penggunaan luas pada pertengahan Agustus 2020. Namun, mereka belum merilis data ilmiah pada uji coba vaksin COVID-19.
(luq)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More