Ganjar Pranowo Kumpul Bareng Anak Muda di Jepara, Diapresiasi lewat Puisi Karya Wiji Thukul
Selasa, 02 Januari 2024 - 22:46 WIB
JAKARTA - Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo bertemu anak-anak muda di Jepara, tepatnya di Taman Kopi Mayong pada Selasa (2/1/2024).
Dalam kunjungannya, Ganjar Pranowo menyapa ratusan pemuda. Pemandangan terasa berbeda saat salah satu dari ratusan pemuda mem
"Apabila usul ditolak tanpa ditimbang, suara dibungkam kritik dilarang tanpa alasan, dituduh subversive dan mengganggu keamanan, maka hanya ada satu kata: lawan!,” demikian penggalan dari puisi tersebut.
Penggalan puisi itu menjadi amunisi rakyat dalam melawan rezim Orde Baru (Orba), saat itu. Kini, puisi itu kembali dilantangkan anak muda Jepara bernama Yoga Pramono atau akrab disapa Jo Carlos. Tentu, aksi itu mengundang tepuk tangan dari para hadirin, termasuk Ganjar.
"Saya senang Pak Ganjar ngomong soal pelanggaran HAM berat saat debat kemarin. Itu harus dituntaskan," kata Carlos.
Di akhir penampilannya, Carlos mengajak semua yang ada dalam forum untuk meneriakkan perlawanan.
"Hitungan ketiga nanti teriak lawan. Satu, dua, tiga, lawan!" serunya disambut teriakan ratusan anak muda.
Sementara itu, Ganjar Pranowo mengaku bahwa selalu ada ide menarik ketika bertemu dengan anak muda. Ini bukanlah kali pertama, tapi hampir tiap daerah yang dikunjunginya, Ganjar selalu menyempatkan diri untuk berdiskusi dengan kalangan muda.
"Ternyata anak muda itu kreatif dan selalu ada hal yang baru. Ini menarik," ujarnya.
Untuk kalangan muda, menurutnya, memang harus mendapat perhatian dari pemerintah. Termasuk di antara adalah para difabel.
"Berilah ruang. Pemerintah harus hadir untuk anak muda. Misalnya tadi ada yang, maaf, disabilitas, mereka harus mendapat perhatian. Mulai sarana dan prasarana dan juga pendidikan," tandasnya.
Dalam kunjungannya, Ganjar Pranowo menyapa ratusan pemuda. Pemandangan terasa berbeda saat salah satu dari ratusan pemuda mem
Baca Juga
"Apabila usul ditolak tanpa ditimbang, suara dibungkam kritik dilarang tanpa alasan, dituduh subversive dan mengganggu keamanan, maka hanya ada satu kata: lawan!,” demikian penggalan dari puisi tersebut.
Penggalan puisi itu menjadi amunisi rakyat dalam melawan rezim Orde Baru (Orba), saat itu. Kini, puisi itu kembali dilantangkan anak muda Jepara bernama Yoga Pramono atau akrab disapa Jo Carlos. Tentu, aksi itu mengundang tepuk tangan dari para hadirin, termasuk Ganjar.
"Saya senang Pak Ganjar ngomong soal pelanggaran HAM berat saat debat kemarin. Itu harus dituntaskan," kata Carlos.
Di akhir penampilannya, Carlos mengajak semua yang ada dalam forum untuk meneriakkan perlawanan.
"Hitungan ketiga nanti teriak lawan. Satu, dua, tiga, lawan!" serunya disambut teriakan ratusan anak muda.
Sementara itu, Ganjar Pranowo mengaku bahwa selalu ada ide menarik ketika bertemu dengan anak muda. Ini bukanlah kali pertama, tapi hampir tiap daerah yang dikunjunginya, Ganjar selalu menyempatkan diri untuk berdiskusi dengan kalangan muda.
"Ternyata anak muda itu kreatif dan selalu ada hal yang baru. Ini menarik," ujarnya.
Untuk kalangan muda, menurutnya, memang harus mendapat perhatian dari pemerintah. Termasuk di antara adalah para difabel.
"Berilah ruang. Pemerintah harus hadir untuk anak muda. Misalnya tadi ada yang, maaf, disabilitas, mereka harus mendapat perhatian. Mulai sarana dan prasarana dan juga pendidikan," tandasnya.
(tdy)
tulis komentar anda