Tengku Erry: Australia Tertarik Kerja Sama Penggemukan Sapi

Jum'at, 16 Maret 2018 - 16:16 WIB
Tengku Erry: Australia Tertarik Kerja Sama Penggemukan Sapi
Tengku Erry: Australia Tertarik Kerja Sama Penggemukan Sapi
A A A
MEDAN - Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Tengku Erry Nuradi berkeliling Australia, terutama di negara bagian Victoria untuk bertemu sejumlah pejabat dan pengusaha. Kunjungan itu dilakukan untuk menarik minat investor di Negeri Kanguru menanamkan modalnya di Sumatera Utara (Sumut).

Dalam promosi Sumut di Australia tersebut, Gubsu Erry Nuradi sebelumnya bertemu Konjen RI di Melbourne, ibukota negara bagian Victoria, Australia, Spica Alphanya Tutuhatunewa. Kali ini, HT Erry Nuradi bertemu dengan President Legislative Council of Victoria, The Hon Bruce Atkinson di gedung Parliament House, East Melbourne, Victoria, Australia, Kamis (15/3/2018).

Dalam pertemuan itu, Bruce Atkinson menyampaikan ketertarikannya untuk menjalin kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) terutama bidang pendidikan, kesehatan dan penggemukan sapi. Apalagi Sumut diketahui memiliki potensi besar untuk peternakan sapi.

Bruce saat itu hadir bersama Commissioner to South East Asia Government of Victoria Brett Stevens, Manager International Engagement Economic Development and International Victoria State Government Sally Hasler, Parliamentary Secretary for Medical Research Frank McGuire. Hadir juga di pertemuan itu Vice Consul di Konjen RI di Melbourne Orchida S Danudjaja.

Erry Nuradi menyambut baik tawaran Bruce yang menyebutkan Australia sangat berminat menjalin kerja sama terutama penggemukan sapi. “Kita menyambut baik keinginan Australia tersebut dan berharap delegasi Negeri Kanguru itu segera berkunjung ke Sumatera Utara serta mencapai kesepakatan bersama,” sebut Erry dalam keterangan tertulisnya yang diterima SINDOnews, Jumat (16/3/2018) .

Terkait penggemukan sapi, kata Erry, Australia merupakan pemasok sapi hidup dan daging beku utama ke Indonesia, termasuk Sumut. Harga daging impor Australia lebih bersaing daripada daging sapi dalam negeri.

Kelebihan Australia bisa menghasilkan daging sapi yang lebih murah dari Indonesia, karena sistem peternakan yang diterapkan di negaranya. "Di Australia, sapi tumbuh di rumput dan kebanyakan hidup di luar,” ujar Erry.

Setiap tahun Australia mampu menghasilkan 8-9 juta sapi potong, namun dari jumlah itu hanya sekitar 1 juta ekor sapi yang dibesarkan melalui rumah penggemukan atau feedloter. Sedangkan sisanya paling banyak dilepas di lapangan terbuka. Biaya menggemukan sapi di lapangan terbuka jauh lebih murah daripada dengan sistem pakan buatan atau sejenisnya.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4812 seconds (0.1#10.140)