Menilik Keindahan Masjid Sultan Omar Ali Saifuddien, Tempat Akad Nikah Pangeran Mateen dan Anisha Rosnah
Kamis, 11 Januari 2024 - 13:31 WIB
BANDAR SERI BEGAWAN - Pangeran Abdul Mateen resmi menikahi Anisha Rosnah pada Kamis (11/1/2024). Akad nikah berlangsung siang ini di Masjid Sultan Omar Ali Saifuddien di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam. Tempat ini merupakan masjid terindah di Asia Pasifik.
Pembangunan masjid Sultan Omar Ali Saifuddien dimulai pada 1954 dan selesai di tanggal 26 September 1958. Namanya diambil dari nama Omar Ali Saifuddien III, Sultan Brunei Darussalam ke-28. Kala itu, Sultan Omar Ali Saifuddien III memberikan masjid ini sebagai hadiah untuk masyarakat Brunei.
Masjid Sultan Omar Ali Saifuddien dirancang oleh AO Coltman dari Booty dan Edwards Chartered Architects asal Inggris, yang saat itu berbasis di Malaysia. Masjid ini dibangun dengan keberagaman gaya arsitektur Islam, khususnya Moghul dan Italia.
Bagian kubah besar masjid dilapisi emas murni. Sementara menara utama masjid, yang tingginya mencapai 171 kaki, dibangun dari marmer. Saat matahari terbenam, Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin menyinari langit malam dengan pencahayaan magisnya. Kubah dan menara emas menjadi hidup, menciptakan pemandangan menakjubkan yang sayang untuk dilewatkan.
Fakta menariknya, menara masjid setinggi 52 meter menjadikannya bangunan tertinggi di pusat Bandar Seri Begawan. Ketika ada bangunan lain yang lebih tinggi maka akan celaka. Sebuah gedung Bank Islam Brunei di dekatnya, awalnya melebihi ketinggian masjid tersebut sehingga lantai teratasnya dibongkar atas perintah sultan.
Untuk ruang salat, masjid ini memiliki lengkungan yang ditopang oleh tiang-tiang dan dinding dari marmer, kemudian terdapat jendela kaca patri serta dihiasi dengan ukiran-ukiran nan indah. Ruang salat dapat menampung 3.000 jamaah sekaligus.
Marmer untuk pembangunannya didatangkan dari Italia, granit dari Shanghai, kaca patri dan lampu gantung dari Inggris, serta karpet dari Arab Saudi dan Belgia. Pintu besar masjid terbuat dari kayu yang didatangkan dari Filipina.
Pembangunan masjid Sultan Omar Ali Saifuddien dimulai pada 1954 dan selesai di tanggal 26 September 1958. Namanya diambil dari nama Omar Ali Saifuddien III, Sultan Brunei Darussalam ke-28. Kala itu, Sultan Omar Ali Saifuddien III memberikan masjid ini sebagai hadiah untuk masyarakat Brunei.
Masjid Sultan Omar Ali Saifuddien dirancang oleh AO Coltman dari Booty dan Edwards Chartered Architects asal Inggris, yang saat itu berbasis di Malaysia. Masjid ini dibangun dengan keberagaman gaya arsitektur Islam, khususnya Moghul dan Italia.
Baca Juga
Bagian kubah besar masjid dilapisi emas murni. Sementara menara utama masjid, yang tingginya mencapai 171 kaki, dibangun dari marmer. Saat matahari terbenam, Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin menyinari langit malam dengan pencahayaan magisnya. Kubah dan menara emas menjadi hidup, menciptakan pemandangan menakjubkan yang sayang untuk dilewatkan.
Fakta menariknya, menara masjid setinggi 52 meter menjadikannya bangunan tertinggi di pusat Bandar Seri Begawan. Ketika ada bangunan lain yang lebih tinggi maka akan celaka. Sebuah gedung Bank Islam Brunei di dekatnya, awalnya melebihi ketinggian masjid tersebut sehingga lantai teratasnya dibongkar atas perintah sultan.
Untuk ruang salat, masjid ini memiliki lengkungan yang ditopang oleh tiang-tiang dan dinding dari marmer, kemudian terdapat jendela kaca patri serta dihiasi dengan ukiran-ukiran nan indah. Ruang salat dapat menampung 3.000 jamaah sekaligus.
Marmer untuk pembangunannya didatangkan dari Italia, granit dari Shanghai, kaca patri dan lampu gantung dari Inggris, serta karpet dari Arab Saudi dan Belgia. Pintu besar masjid terbuat dari kayu yang didatangkan dari Filipina.
Lihat Juga :
tulis komentar anda