Waspada Penyakit Ginjal Kronis Akibat Diabetes, Terapi Obat Ini Bantu Perburukan Kondisi Pasien

Senin, 15 Januari 2024 - 22:22 WIB
“Tanda awal penyakit ginjal pada pasien diabetes adalah peningkatan pengeluaran albumin dalam urin. Hal ini terjadi jauh sebelum tes yang biasa dilakukan oleh dokter menunjukkan bukti bahwa pasien menderita penyakit ginjal, sehingga penting bagi penderita diabetes untuk melakukan tes ini setidaknya sekali setahun," tambahnya.

PGK tercatat sebagai penyebab 4,6% kematian global pada 2017 dan merupakan peringkat ke-12 sebagai penyebab kematian di tahun yang sama. Angka ini diprediksi akan terus meningkat dan pada 2040, diproyeksikan PGK menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia.

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 didapatkan prevalensi PGK di Indonesia sebesar 0,38% atau 3,8 orang per 1.000 penduduk, dan sekitar 60% penderita gagal ginjal tersebut harus menjalani dialisis.

”Dokter harus lebih proaktif melakukan skiring PGK pada pasien diabetes tipe 2. Ada baiknya awareness para dokter, khususnya di bidang Endokrin, lebih ditingkatkan. Jika menghadapi pasien dengan diabetes tipe 2, ada baiknya skrining PGK juga rutin dilakukan minimal sekali setahun. Sehingga jika ditemukan lebih awal, dokter dapat memberikan pengobatan yang lebih tepat dan menghindari progresi," terang Prof. Suastika.

Faktor utama progresi PGK pada pasien diabetes tipe 2 adalah inflamasi dan fibriosis di ginjal yang terlihat dari adanya albuminuria yang merupakan tanda awal kerusakan ginjal.

Untuk bantu mengatasi inflamasi dan fibriosis di ginjal, Bayer Indonesia meluncurkan obat Finerenone. Obat ini diklaim mampu mencegah munculnya inflamasi dan fibrosis sebagai faktor utama kerusakan struktur permanen pada ginjal yang berujung gagal ginjal dan cuci darah bagi pasien PGK dengan diabetes tipe 2.

Berdasarkan penelitian American Society of Nephrology (ASN) Kidney Week 2021, terapi dengan Finerenone mampu menurunkan risiko progresi PGK pada pasien diabetes tipe 2, serta menunjukkan penurunan kebutuhan dialisis sebesar 36%.

“Finerenone dari Bayer merupakan pengobatan inovatif yang disetujui secara global dan Indonesia untuk mengatasi tingginya risiko perburukan ginjal pada pasien PGK dengan diabetes tipe 2. Obat ini secara khusus menargetkan penurunan risiko inflamasi dan fibrosis, yang menjadi keunggulan utama pengobatan ini, khususnya bagi pasien PGK dengan diabetes tipe 2,” kata Dr. Dewi Muliatin Santoso, Head of Medical Dept. Pharmaceutical Division PT Bayer Indonesia.

Pedoman klinis terbaru untuk manajemen PGK dengan diabetes tipe 2 merekomendasikan kombinasi terapi obat untuk mengurangi risiko secara optimal, yaitu dengan Finerenone.

“Finerenone dari Bayer adalah Mineralocorticoid Receptor Antagonist (MRA) nonsteroid pertama yang disetujui BPOM untuk PGK (dengan albuminuria) yang berhubungan dengan diabetes tipe 2 pada orang dewasa,” ujar Dr. Dewi.

Finerenone bekerja dengan memblokir sekelompok protein, yang disebut reseptor mineralokortikoid. Peningkatan stimulasi reseptor mineralokortikoid diketahui memicu cedera dan peradangan pada ginjal sehingga berperan dalam progresi PGK.

Menurut Dr. Dewi, Finerenone berfungsi menghentikan stimulasi tersebut untuk memperlambat, bahkan mencegah peradangan atau inflamasi, serta fibrosis yang bisa memperparah dan merusak ginjal. Data juga menunjukkan adanya penurunan albumin secara lebih cepat setelah empat bulan mendapatkan terapi menggunakan Finerenone, dan hasilnya pun berdampak jangka panjang pada ginjal.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More