Apakah Transplantasi Ginjal Dapat Pembiayaan dari BPJS Kesehatan? Ini Faktanya
Selasa, 23 Januari 2024 - 10:25 WIB
JAKARTA - RSUP Fatmawati belum lama ini sukses melakukan operasi transplantasi ginjal perdana. Apakah tindakan tersebut mendapat pembiyaan dari BPJS Kesehatan?
Untuk diketahui, RSUP Fatmawati di Jakarta baru saja melakukan tindakan operasi transplantasi ginjal. Pasangan donor dan resipiennya merupakan seorang ibu 41 tahun, yang mendonorkan ginjal kiri ke anak perempuannya yang berusia 20 tahun.
Sang anak mengalami gagal ginjal sejak Oktober 2023, yang disebabkan penyakit glomerulonefritis kronik atau peradangan ginjal.
Ketua Tim Transplantasi Ginjal dr Elizabeth Yasmine Wardoyo, SpPD, KGH, FINASIM menjelaskan, kondisi pendonor saat ini sudah dalam keadaan stabil dan sudah kembali ke ruangan perawatan biasa. Sementara kondisi resipien juga dalam keadaan baik. Artinya, fungsi ginjalnya saat ini dalam pengawasan ketat dan sudah berlangsung baik.
“Resipien akan dirawat secara intensif, saat ini masuk ke dalam perawatan ICU. Kemudian di rumah sakit Fatmawati sudah mengembangkan ICU bertekan positif yang kami khususkan untuk resipien transplantasi organ untuk meminimalkan infeksi pasca-operasi,” kata dr Elizabeth, dikutip dalam keterangan resmi Kemenkes, Selasa (23/1/2024).
Menyikapi kejadian tersebut, Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa transplantasi ginjal merupakan salah satu bagian dari program pengampuan layanan urologi-nefrologi yang digaungkan oleh pihaknya. Layanan ini dilakukan sebagai pemerataan layanan kesehatan di seluruh Indonesia.
Untuk diketahui, RSUP Fatmawati di Jakarta baru saja melakukan tindakan operasi transplantasi ginjal. Pasangan donor dan resipiennya merupakan seorang ibu 41 tahun, yang mendonorkan ginjal kiri ke anak perempuannya yang berusia 20 tahun.
Sang anak mengalami gagal ginjal sejak Oktober 2023, yang disebabkan penyakit glomerulonefritis kronik atau peradangan ginjal.
Ketua Tim Transplantasi Ginjal dr Elizabeth Yasmine Wardoyo, SpPD, KGH, FINASIM menjelaskan, kondisi pendonor saat ini sudah dalam keadaan stabil dan sudah kembali ke ruangan perawatan biasa. Sementara kondisi resipien juga dalam keadaan baik. Artinya, fungsi ginjalnya saat ini dalam pengawasan ketat dan sudah berlangsung baik.
“Resipien akan dirawat secara intensif, saat ini masuk ke dalam perawatan ICU. Kemudian di rumah sakit Fatmawati sudah mengembangkan ICU bertekan positif yang kami khususkan untuk resipien transplantasi organ untuk meminimalkan infeksi pasca-operasi,” kata dr Elizabeth, dikutip dalam keterangan resmi Kemenkes, Selasa (23/1/2024).
Menyikapi kejadian tersebut, Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa transplantasi ginjal merupakan salah satu bagian dari program pengampuan layanan urologi-nefrologi yang digaungkan oleh pihaknya. Layanan ini dilakukan sebagai pemerataan layanan kesehatan di seluruh Indonesia.
Lihat Juga :
tulis komentar anda