Waspadai Makanan Ultra Proses, Picu Obesitas hingga Kanker
Kamis, 25 Januari 2024 - 12:33 WIB
JAKARTA - Makanan ultra-proses memiliki reputasi buruk. Mengonsumsi makanan ini dapat meningkatkan risiko terkena kanker dan penyakit lainnya.
Penelitian terus membahas efek berbahaya dari mengonsumsi makanan olahan . Makanan ini umumnya tinggi garam, lemak dan gula serta mengandung bahan tambahan buatan yang dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan seperti penyakit jantung, obesitas, dan diabetes tipe 2.
Studi yang dipublikasikan di eClinicalMedicine menemukan bahwa mengonsumsi terlalu banyak makanan ultra-olahan dapat meningkatkan risiko terkena obesitas dan diabetes tipe-2 pada orang dewasa.
Karena makanan ultra-proses tidak mahal dan kemasannya menarik sehingga orang cenderung mengonsumsi lebih banyak makanan tersebut. Roti, biskuit, sereal sarapan, minuman berkarbonasi, sup instan, yogurt rasa buah, ham, sosis dan beberapa minuman beralkohol adalah contoh makanan ultra-proses.
Dampak berbahaya dari makanan ultra-olahan sudah banyak diketahui, di mana Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) membatasi konsumsi makanan ini.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi makanan tinggi gula secara teratur dapat menyebabkan obesitas, sindrom metabolik, dan diabetes tipe-2. Karbohidrat olahan dalam makanan ultra-olahan dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah dan insulin Anda.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam British Medical Journal menemukan bahwa mengonsumsi 10 persen lebih banyak makanan ultra-olahan meningkatkan risiko terkena penyakit arteri koroner, penyakit kardiovaskular dan gangguan serebrovaskular (penyakit yang memengaruhi aliran darah di otak).
Penelitian terus membahas efek berbahaya dari mengonsumsi makanan olahan . Makanan ini umumnya tinggi garam, lemak dan gula serta mengandung bahan tambahan buatan yang dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan seperti penyakit jantung, obesitas, dan diabetes tipe 2.
Studi yang dipublikasikan di eClinicalMedicine menemukan bahwa mengonsumsi terlalu banyak makanan ultra-olahan dapat meningkatkan risiko terkena obesitas dan diabetes tipe-2 pada orang dewasa.
Karena makanan ultra-proses tidak mahal dan kemasannya menarik sehingga orang cenderung mengonsumsi lebih banyak makanan tersebut. Roti, biskuit, sereal sarapan, minuman berkarbonasi, sup instan, yogurt rasa buah, ham, sosis dan beberapa minuman beralkohol adalah contoh makanan ultra-proses.
Dampak berbahaya dari makanan ultra-olahan sudah banyak diketahui, di mana Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) membatasi konsumsi makanan ini.
Efek samping lain makanan ultra-proses
Makanan ultra-proses sering kali tidak mahal dan rasanya enak, itulah sebabnya makanan ini sangat populer di kalangan anak muda. Namun, makanan tersebut mengandung bahan berbahaya seperti tambahan gula, garam, dan lemak jenuh. Mereka juga rendah serat makanan dan vitamin, penting untuk meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi makanan tinggi gula secara teratur dapat menyebabkan obesitas, sindrom metabolik, dan diabetes tipe-2. Karbohidrat olahan dalam makanan ultra-olahan dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah dan insulin Anda.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam British Medical Journal menemukan bahwa mengonsumsi 10 persen lebih banyak makanan ultra-olahan meningkatkan risiko terkena penyakit arteri koroner, penyakit kardiovaskular dan gangguan serebrovaskular (penyakit yang memengaruhi aliran darah di otak).
Lihat Juga :
tulis komentar anda