Viral! Bule di Bali Jualan Pakaian hingga Sepatu dan Sandal Bekas Ramai Dibahas Netizen
Senin, 29 Januari 2024 - 14:41 WIB
JAKARTA - Video yang menampilkan sejumlah bule berjualan pakaian bekas di Bali viral di media sosial. Tampak dalam video yang dibagikan akun TikTok @jejouw itu para bule menjajakan dagangan mereka di pop-up store yang sangat sederhana.
Pakaian yang dijual para bule mencakup kaus, sweater, celana, hingga sepatu dan sandal. Untuk harganya sendiri dibanderol beragam. Kaus dijual mulai Rp50.000 hingga ada yang mencapai Rp1 jutaan. Sementara sweater dan celana dibanderol harga ratusan ribu.
Pada videonya, @jejouw membeli sebuah kaus seharga Rp50.000 dan memborong 10 kaus dengan warna dan model yang bermacam-macam senilai Rp1 jutaan. Ia juga membeli sweater dari yang semula dibanderol Rp500 ribu, kemudian ditawar menjadi Rp300 ribu.
Video tersebut kemudian mendapat sorotan dari para netizen. Hingga berita ini ditulis, Senin (29/1/2024), video telah disukai lebih dari 17 ribu kali dan dibagikan hingga sekitar seribu kali. Tidak sedikit juga netizen yang memberikan tanggapannya di kolom komentar.
"Ramah tamahnya negara kita orang asing bisa gampang berdagang," kata @mrchase.
"Apa pada punya izin sebagai wna berdagang," tanya @komentarpositif80.
"Enak kali ya orang kuar jualan macam itu wkwkw," timpal @iqbal_asoy.
Berdasarkan informasi yang didapat dari diskusi netizen, diketahui bahwa momen para bule berjualan pakaian bekas diwadahi oleh sebuah event. Acara ini menurut sejumlah pihak juga lumrah dilakukan di setiap negara.
"Jgn kaget, yg beginian mah di sunday market bnyk. Ada lho yg jauh2 dari aussie berpartisipasi ikut "jualan" di salah satu sunday market, gatau dah tu gimana perizinannya wkwkkw," beber @bananasplit789.
"Is this really a problem? Jualan-jualan kecil informal di market2 (dadakan?). Kayak emak2 diaspora di LN jualan makanan di bazaar2 or terima PO gitu bukan," ujar @jen_l4u.
Pakaian yang dijual para bule mencakup kaus, sweater, celana, hingga sepatu dan sandal. Untuk harganya sendiri dibanderol beragam. Kaus dijual mulai Rp50.000 hingga ada yang mencapai Rp1 jutaan. Sementara sweater dan celana dibanderol harga ratusan ribu.
Pada videonya, @jejouw membeli sebuah kaus seharga Rp50.000 dan memborong 10 kaus dengan warna dan model yang bermacam-macam senilai Rp1 jutaan. Ia juga membeli sweater dari yang semula dibanderol Rp500 ribu, kemudian ditawar menjadi Rp300 ribu.
Video tersebut kemudian mendapat sorotan dari para netizen. Hingga berita ini ditulis, Senin (29/1/2024), video telah disukai lebih dari 17 ribu kali dan dibagikan hingga sekitar seribu kali. Tidak sedikit juga netizen yang memberikan tanggapannya di kolom komentar.
"Ramah tamahnya negara kita orang asing bisa gampang berdagang," kata @mrchase.
"Apa pada punya izin sebagai wna berdagang," tanya @komentarpositif80.
"Enak kali ya orang kuar jualan macam itu wkwkw," timpal @iqbal_asoy.
Berdasarkan informasi yang didapat dari diskusi netizen, diketahui bahwa momen para bule berjualan pakaian bekas diwadahi oleh sebuah event. Acara ini menurut sejumlah pihak juga lumrah dilakukan di setiap negara.
"Jgn kaget, yg beginian mah di sunday market bnyk. Ada lho yg jauh2 dari aussie berpartisipasi ikut "jualan" di salah satu sunday market, gatau dah tu gimana perizinannya wkwkkw," beber @bananasplit789.
"Is this really a problem? Jualan-jualan kecil informal di market2 (dadakan?). Kayak emak2 diaspora di LN jualan makanan di bazaar2 or terima PO gitu bukan," ujar @jen_l4u.
(tsa)
tulis komentar anda