Cara Mendampingi Agar Pasien Kanker Anak Betah di Rumah

Kamis, 13 Agustus 2020 - 12:15 WIB
Foto/dok
JAKARTA - Pandemik memaksa anak untuk belajar dan tinggal di rumah saja. Lalu bagaimana mendampingi pasien kanker anak agar betah di rumah?

Isu anak yang tidak betah bersekolah di rumah dibuktikan lewat hasil survei UNICEF pada bulan Juni 2020. Dimana disebutkan bahwa 66% dari 60 juta anak Indonesia mengaku tidak nyaman bersekolah di rumah. Hal ini adalah wajar mengingat anak-anak adalah mahluk yang bebas dan memiliki hak untuk bermain.

Seperti diutarakan oleh Ketua Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI) Rahmi Adi Putra Tahir saat membuka seminar webinar YOAI Membuat Anak Betah di Rumah beberapa waktu lalu. (Baca: Pentingnya Anak Bahagia Meski Belajar di Rumah)

“Saat harus tinggal di rumah dan bersekolah di rumah dalam waktu lama, maka anak akan mudah menjadi bosan,” kata Rahmi. Dibenarkan oleh Nelly Hursepuny Mpsi, psikologi di Rehabilitasi Medik RS Kanker Dharmais, Jakarta, bahwa anak-anak memiliki dunia sendiri dan sangat suka bermain dengan teman-temannya.



Ketika harus tinggal di rumah saja, bukan hanya anak tidak bisa bermain dengan bebas, namun keterbatasan tempat bermain di rumah juga menambah masalah. Di sisi lain, orang tua juga berhadapan dengan situasi tidak menentu akibat pandemi. Dalam hal ini terutama orang tua pasien kanker anak. Bagaimanapun, anak yang memiliki kanker harus rutin berobat ke rumah sakit.

“Baik anak dan orang tua bisa mengalami kecemasan. Covid-19 adalah penyakit baru, pemberitaan terus menerus tentang pandemi semakin menambah rasa cemas,” jelas Nelly.

Anak dengan kanker yang merasa cemas dan stres, akan semakin menurun daya tahan tubuhnya. Menurut Nelly, penurunan daya tahan tubuh ini harus dihindari.

“Untuk mengurangi kecemasan, sebaiknya orang tua dengan anak penderita kanker tetap berkonsultasi secara rutin dengan dokter, tentang kondisi si anak. Apakah perlu isolasi total, atau seberapa aman membawa anak pasien kanker pergi ke rumah sakit,” saran Nelly. (Baca juga: Membuat Bekal Makan Siang Sehat)

Anak yang baru menjalani kemoterapi, memiliki daya tahan tubuh lemah sehingga perlu ektsra penjagaan dari penularan berbagai penyakit, termasuk Covid-19. Caranya, tambah Nelly, dengan memantau asupan gizi dan minum dan obat yang perlu dikonsumsi agar daya tahan kuat. Lebih lanjut Nelly menjelaskan, bahwa orang tua harus bisa mengubah perilaku atau menyesuaikan dengan kondisi saat ini.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More