Sandiaga Serap Aspirasi Pengembang Parekraf di Gorontalo, Ajak Bangun Pariwisata Bersama
Rabu, 28 Februari 2024 - 19:45 WIB
GORONTALO - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyerap aspirasi dari komunitas pengembang pariwisata dan ekonomi kreatif (Parekraf) di Gorontalo, Sulawesi dalam kunjungannya pada Selasa, 27 Februari 2024.
Pada kesempatan ini, Sandiaga mendengarkan langsung curhatan para pengembang parekraf dalam hal mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Gorontalo.
Adapun salah satu hal yang dikeluhkan terkait peningkatan destinasi yang menjadi daya tarik Gorontalo selain Hiu Paus yang sudah dikenal wisatawan nusantara dan mancanegara. Begitu juga dengan pembangunan infrastruktur yang menghubungkan dengan pusat ekonomi.
"Kami menemukan beberapa kisah-kisah unik, yang nanti bisa menjadi masukan untuk kita tindak lanjuti ke depan agar lebih baik lagi," kata Sandiaga dalam acara Netas (Nemuin Komunitas) di Roemah Marly, Gorontalo pada Selasa, 27 Februari 2024.
"Sehingga komunitas ini bisa menjadi mitra pemerintah dalam membangun pariwisata dan ekonomi kreatif khususnya di Gorontalo," sambungnya.
Penyelenggaraan event yang mengangkat kebudayaan lokal, dijelaskan Sandiaga akan menjadi daya tarik bagi wisatawan. Lama tinggal wisatawan juga salah satu hal yang menjadi tantangan bagi penggembang parekraf di Gorontalo.
Karenanya, ada event yang bisa berdampak terhadap lama tinggal di destinasi, juga pengeluaran untuk membeli produk kreatif lokal.
Adapun salah satu tradisi yang masih dilestarikan dan dilakukan oleh masyarakat Gorontalo adalah tumbilotohe. Sandiaga melihat hal ini mampu menarik minat wisatawan untuk berkunjung.
Tumbilotohe sendiri merupakan tradisi menyalakan lampu minyak tanah di halaman rumah. Hal ini sebagai penanda berakhirnya bulan Ramadhan di Gorontalo.
"Mudah-mudahan perwakilan komunitas yang hadir pada signature event Kemenparekraf ini dapat melihat potensi dan peluang pariwisata dan ekonomi kreatif di Gorontalo. Sehingga ekonomi masyarakat semakin menggeliat dan lapangan kerja semakin terbuka," pungkasnya.
Pada kesempatan ini, Sandiaga mendengarkan langsung curhatan para pengembang parekraf dalam hal mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Gorontalo.
Adapun salah satu hal yang dikeluhkan terkait peningkatan destinasi yang menjadi daya tarik Gorontalo selain Hiu Paus yang sudah dikenal wisatawan nusantara dan mancanegara. Begitu juga dengan pembangunan infrastruktur yang menghubungkan dengan pusat ekonomi.
"Kami menemukan beberapa kisah-kisah unik, yang nanti bisa menjadi masukan untuk kita tindak lanjuti ke depan agar lebih baik lagi," kata Sandiaga dalam acara Netas (Nemuin Komunitas) di Roemah Marly, Gorontalo pada Selasa, 27 Februari 2024.
Baca Juga
"Sehingga komunitas ini bisa menjadi mitra pemerintah dalam membangun pariwisata dan ekonomi kreatif khususnya di Gorontalo," sambungnya.
Penyelenggaraan event yang mengangkat kebudayaan lokal, dijelaskan Sandiaga akan menjadi daya tarik bagi wisatawan. Lama tinggal wisatawan juga salah satu hal yang menjadi tantangan bagi penggembang parekraf di Gorontalo.
Karenanya, ada event yang bisa berdampak terhadap lama tinggal di destinasi, juga pengeluaran untuk membeli produk kreatif lokal.
Adapun salah satu tradisi yang masih dilestarikan dan dilakukan oleh masyarakat Gorontalo adalah tumbilotohe. Sandiaga melihat hal ini mampu menarik minat wisatawan untuk berkunjung.
Tumbilotohe sendiri merupakan tradisi menyalakan lampu minyak tanah di halaman rumah. Hal ini sebagai penanda berakhirnya bulan Ramadhan di Gorontalo.
"Mudah-mudahan perwakilan komunitas yang hadir pada signature event Kemenparekraf ini dapat melihat potensi dan peluang pariwisata dan ekonomi kreatif di Gorontalo. Sehingga ekonomi masyarakat semakin menggeliat dan lapangan kerja semakin terbuka," pungkasnya.
(dra)
Lihat Juga :
tulis komentar anda