Kenalkan Teknologi DSA untuk Bantu Tangani Stroke Akut
Jum'at, 17 April 2020 - 17:27 WIB
JAKARTA - Kemajuan teknologi dalam dunia medis rupanya membuat Rumah Sakit Royal Progress (RSRP) menunjukan komitmen untuk memperkuat dedikasi pelayanan kesehatan terintegrasi bagi masyarakat dengan menghadirkan teknologi medis terkini, yaitu Digital Subtraction Angiography (DSA).
Teknologi terapan ini menghadirkan terobosan signifikan dalam bidang kedokteran vaskular dengan memberikan gambaran yang sangat jelas tentang keadaan pembuluh darah pasien sehingga diagnosis dan pengobatan dapat dilakukan dengan lebih tepat, efektif, dan aman.
Di tengah kemajuan teknologi, saat ini DSA bisa mendeteksi kelainan pada pembuluh darah secara lebih jelas dan terukur, sehingga diagnosa dan pengobatan yang diberikan oleh dokter dapat dilakukan dengan lebih tepat. RSRP merupakan salah satu rumah sakit di kawasan Jakarta Utara yang menyediakan layanan dokter subspesialis Radiologi Intervensi beserta dengan teknologinya secara lengkap.
Selama 32 tahun mengabdi melayani kesehatan masyarakat, RSRP tidak pernah berhenti menerapkan inovasi dan teknologi medis terkini. Tentunya dengan kehadiran teknologi DSA sebagai salah satu layanan unggulan RSRP menjadi suatu langkah besar sekaligus mempertegas komitmen dalam memberikan layanan kesehatan secara menyeluruh dan terintegrasi.
dr. Ivan R. Setiadarma, MM, Direktur Utama Rumah Sakit Royal Progress mengatakan, pihaknya meningkatkan komitmen di layanan kesehatan bukan hanya ditunjukkan melalui kehadiran dokter spesialis dan subspesialis yang berkompeten di bidangnya, namun juga dari kemajuan teknologi layanan penunjang.
“Harapan kami, masyarakat sekitar khususnya mereka yang berdomisili di Jakarta Utara, bisa mendapatkan kemudahan akses pengobatan terbaik untuk menangani permasalahan pada pembuluh darah melalui inovasi DSA di rumah sakit kami,” ujarnya.
Secara medis, ada dua tujuan DSA yaitu untuk diagnostik dan teurapetik. Sebagai diagnostik, prosedur DSA memungkinkan deteksi dan evaluasi berbagai kondisi termasuk stroke, pembuluh darah yang memberi makan sel tumor, penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah, penilaian aliran darah, kelainan dinding pembuluh darah, hubungan tidak normal antara pembuluh darah arteri dan vena, serta gangguan pembuluh darah lainnya.
Sedangkan sebagai fungsi teurapetik, DSA dilakukan sebagai tindakan pengobatan pada pembuluh darah yang abnormal yaitu dengan cara memasukkan obat, alat, maupun implan pada pembuluh yang dituju.
DSA juga digunakan sebagai terapi pelengkap sebelum menjalani operasi. Saat pasien menjalani DSA dengan tujuan diagnostik, tidak tertutup kemungkinan perlunya dilanjutkan dengan tindakan intervensi terapeutik selama prosedur berlangsung dr. Kevin Julius Tanady, Sp.Rad, Subsp.RI (K), selaku dokter spesialis Radiologi Konsultan Radiologi Intervensi RS Royal Progress menyampaikan bahwa teknologi DSA terkini membawa inovasi dalam visualisasi pembuluh darah.
Teknologi terapan ini menghadirkan terobosan signifikan dalam bidang kedokteran vaskular dengan memberikan gambaran yang sangat jelas tentang keadaan pembuluh darah pasien sehingga diagnosis dan pengobatan dapat dilakukan dengan lebih tepat, efektif, dan aman.
Di tengah kemajuan teknologi, saat ini DSA bisa mendeteksi kelainan pada pembuluh darah secara lebih jelas dan terukur, sehingga diagnosa dan pengobatan yang diberikan oleh dokter dapat dilakukan dengan lebih tepat. RSRP merupakan salah satu rumah sakit di kawasan Jakarta Utara yang menyediakan layanan dokter subspesialis Radiologi Intervensi beserta dengan teknologinya secara lengkap.
Selama 32 tahun mengabdi melayani kesehatan masyarakat, RSRP tidak pernah berhenti menerapkan inovasi dan teknologi medis terkini. Tentunya dengan kehadiran teknologi DSA sebagai salah satu layanan unggulan RSRP menjadi suatu langkah besar sekaligus mempertegas komitmen dalam memberikan layanan kesehatan secara menyeluruh dan terintegrasi.
dr. Ivan R. Setiadarma, MM, Direktur Utama Rumah Sakit Royal Progress mengatakan, pihaknya meningkatkan komitmen di layanan kesehatan bukan hanya ditunjukkan melalui kehadiran dokter spesialis dan subspesialis yang berkompeten di bidangnya, namun juga dari kemajuan teknologi layanan penunjang.
“Harapan kami, masyarakat sekitar khususnya mereka yang berdomisili di Jakarta Utara, bisa mendapatkan kemudahan akses pengobatan terbaik untuk menangani permasalahan pada pembuluh darah melalui inovasi DSA di rumah sakit kami,” ujarnya.
Secara medis, ada dua tujuan DSA yaitu untuk diagnostik dan teurapetik. Sebagai diagnostik, prosedur DSA memungkinkan deteksi dan evaluasi berbagai kondisi termasuk stroke, pembuluh darah yang memberi makan sel tumor, penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah, penilaian aliran darah, kelainan dinding pembuluh darah, hubungan tidak normal antara pembuluh darah arteri dan vena, serta gangguan pembuluh darah lainnya.
Sedangkan sebagai fungsi teurapetik, DSA dilakukan sebagai tindakan pengobatan pada pembuluh darah yang abnormal yaitu dengan cara memasukkan obat, alat, maupun implan pada pembuluh yang dituju.
DSA juga digunakan sebagai terapi pelengkap sebelum menjalani operasi. Saat pasien menjalani DSA dengan tujuan diagnostik, tidak tertutup kemungkinan perlunya dilanjutkan dengan tindakan intervensi terapeutik selama prosedur berlangsung dr. Kevin Julius Tanady, Sp.Rad, Subsp.RI (K), selaku dokter spesialis Radiologi Konsultan Radiologi Intervensi RS Royal Progress menyampaikan bahwa teknologi DSA terkini membawa inovasi dalam visualisasi pembuluh darah.
tulis komentar anda