Inspirasi Busana Prancis 1970-an
Sabtu, 15 Agustus 2020 - 16:36 WIB
JAKARTA - Uniqlo mengumumkan meluncurkan kolaborasi terbarunya bersama ikon fashion global Ines de la Fressange. Koleksi ini menghadirkan 39 item dengan desain yang terisnpirasi dari gaya busana Prancis 1970-an.
Perempuan yang akrab disapa Ines ini lahir dan dibesarkan di Prancis. Ines menjadi top model internasional setelah memulai karirnya pada usia 17 tahun. Ia dikenal sebagai muse dari beberapa merek papan atas, dan kini menjadi ikon mode di kalangan fashion.
“Pada 2013, saya meluncurkan kembali mereknya sendiri, Ines de la Fressange Paris, dan terus mewujudkan gaya Parisian Chic sebagai Art Director,” kata Ines dalam rilis yang diterima SINDO Media.
Ines mengatakan pihaknya konsisten dengan motif Luxurious clothes, and beyond. Menurutnya koleksi ini menyatukan keyakinannya dalam mendesain pakaian dengan filosofi LifeWear untuk menghadirkan pakaian nyaman, inovatif dan berkualitas tinggi.
“Koleksi saluting Fashion Leaders of the Seventies terinspirasi dari beberapa sosok perempuan yang telah lama saya kagumi,” ujar Ines. (Baca juga: 8 Kebiasaan dan Etika Makan Kerajaan Inggris ).
Lebih lanjut Ines menuturkan, dia terinspirasi sosok yang melambangkan kebebasan perempuan dan fashion di era tahun 1970-an. Para perempuan tersebut adalah aktris, penulis lagu, model Jane Birkin serta penyanyi-penulis lagu Françoise Madeleine Hardy.
“Pada tahun tujuh puluhan, banyak perempuan bertekad untuk membebaskan diri dari tradisi. Individu yang bebas tersebut bergaya dan menjalani kehidupan mereka ke arah baru yang lebih menarik,” ujar Ines.
Three Principal Styling Themes, tema pertama dari tiga tema utama koleksi Ines adalah gaya Bohemian yang terinspirasi oleh freespirited culture tahun 1970-an. Busana ini memiliki pilihan twist pleated skirts dan gaun bermotif paisley hingga polka dot. Pada koleksi musim ini terdapat pula berbagai koleksi pakaian rajut, yang menghadirkan pola cerita rakyat Fair Isle.
Untuk pertama kalinya dalam kolaborasi anatara Uniqlo dan Ines terdapat item yang dibuat dengan menggunakan teknologi 3D Knits halus. Teknologi ini dapat memberikan kenyamanan dengan pola yang cerah. Tema kedua adalah Neobourgeois, melalui blus berbahan 100% sutra.
Terdapat pula gaun wrap sebagai pakaian essentials peremouan modern yang dapat dipasangkan dengan mouton-style jackets, cardigan panjang, dan calana kulot untuk acara kasual. “Tema ketiga adalah gaya Mannish, yang diadaptasi dari para wanita tahun 1970-an seperti, koleksi mantel, jaket tweed klasik, celana korduroi, dan pakaian essentials lainnya yang sesuai dengan gaya maskulin,” ujar Ines.
Perempuan yang akrab disapa Ines ini lahir dan dibesarkan di Prancis. Ines menjadi top model internasional setelah memulai karirnya pada usia 17 tahun. Ia dikenal sebagai muse dari beberapa merek papan atas, dan kini menjadi ikon mode di kalangan fashion.
“Pada 2013, saya meluncurkan kembali mereknya sendiri, Ines de la Fressange Paris, dan terus mewujudkan gaya Parisian Chic sebagai Art Director,” kata Ines dalam rilis yang diterima SINDO Media.
Ines mengatakan pihaknya konsisten dengan motif Luxurious clothes, and beyond. Menurutnya koleksi ini menyatukan keyakinannya dalam mendesain pakaian dengan filosofi LifeWear untuk menghadirkan pakaian nyaman, inovatif dan berkualitas tinggi.
“Koleksi saluting Fashion Leaders of the Seventies terinspirasi dari beberapa sosok perempuan yang telah lama saya kagumi,” ujar Ines. (Baca juga: 8 Kebiasaan dan Etika Makan Kerajaan Inggris ).
Lebih lanjut Ines menuturkan, dia terinspirasi sosok yang melambangkan kebebasan perempuan dan fashion di era tahun 1970-an. Para perempuan tersebut adalah aktris, penulis lagu, model Jane Birkin serta penyanyi-penulis lagu Françoise Madeleine Hardy.
“Pada tahun tujuh puluhan, banyak perempuan bertekad untuk membebaskan diri dari tradisi. Individu yang bebas tersebut bergaya dan menjalani kehidupan mereka ke arah baru yang lebih menarik,” ujar Ines.
Three Principal Styling Themes, tema pertama dari tiga tema utama koleksi Ines adalah gaya Bohemian yang terinspirasi oleh freespirited culture tahun 1970-an. Busana ini memiliki pilihan twist pleated skirts dan gaun bermotif paisley hingga polka dot. Pada koleksi musim ini terdapat pula berbagai koleksi pakaian rajut, yang menghadirkan pola cerita rakyat Fair Isle.
Untuk pertama kalinya dalam kolaborasi anatara Uniqlo dan Ines terdapat item yang dibuat dengan menggunakan teknologi 3D Knits halus. Teknologi ini dapat memberikan kenyamanan dengan pola yang cerah. Tema kedua adalah Neobourgeois, melalui blus berbahan 100% sutra.
Terdapat pula gaun wrap sebagai pakaian essentials peremouan modern yang dapat dipasangkan dengan mouton-style jackets, cardigan panjang, dan calana kulot untuk acara kasual. “Tema ketiga adalah gaya Mannish, yang diadaptasi dari para wanita tahun 1970-an seperti, koleksi mantel, jaket tweed klasik, celana korduroi, dan pakaian essentials lainnya yang sesuai dengan gaya maskulin,” ujar Ines.
(tdy)
Lihat Juga :
tulis komentar anda