Bahaya Nge-Vape untuk Kesehatan, Jadi Sorotan usai Chandrika Chika Tertangkap Narkoba
Kamis, 25 April 2024 - 15:32 WIB
Dalam 30 menit penggunaan, vape dapat meningkatkan adrenalin, menyebabkan peningkatan tekanan darah dan detak jantung, yang berarti risiko serangan jantung lebih tinggi.
Gejala lainnya, kata Adam, terjadi gagal jantung, kondisi di mana jantung tidak bekerja secara optimal untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
“Gejalanya antara lain sesak napas, sesak banget. Bahkan ganti baju aja sesak. Jantung berdebar-debar hingga kakinya bengkak,” tulis Adam.
Sementara itu, vape juga sering kali dianggap sebagai pengganti dan tak lebih berbahaya dari rokok. Padahal, Medical News Today melaporkan pada 2020, mencakup 183 penelitian, menemukan bahwa vaping memiliki kaitan dengan faktor risiko penyakit jantung, yakni kerusakan pada jaringan, sel dan organ detak jantung yang tinggi, arteri yang lebih kaku hingga tekanan darah lebih tinggi. Pengguna vape juga memiliki risiko lebih tinggi terkena fibrilasi atrium dan serangan jantung.
Gejala lainnya, kata Adam, terjadi gagal jantung, kondisi di mana jantung tidak bekerja secara optimal untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
“Gejalanya antara lain sesak napas, sesak banget. Bahkan ganti baju aja sesak. Jantung berdebar-debar hingga kakinya bengkak,” tulis Adam.
Sementara itu, vape juga sering kali dianggap sebagai pengganti dan tak lebih berbahaya dari rokok. Padahal, Medical News Today melaporkan pada 2020, mencakup 183 penelitian, menemukan bahwa vaping memiliki kaitan dengan faktor risiko penyakit jantung, yakni kerusakan pada jaringan, sel dan organ detak jantung yang tinggi, arteri yang lebih kaku hingga tekanan darah lebih tinggi. Pengguna vape juga memiliki risiko lebih tinggi terkena fibrilasi atrium dan serangan jantung.
(tdy)
tulis komentar anda