Pakar Psikologi Sebut Generasi Z Rentan Alami Gangguan Kesehatan Mental
Selasa, 30 April 2024 - 11:11 WIB
Faktor lain yang mempengaruhi kesehatan mental para gen Z yakni sebagian besar mereka memiliki lebih dari satu akun di media sosial. Hal tersebut terjadi karena sebagian besar mereka tidak ingin menampakkan jati diri aslinya di media sosial.
Prof Nurul menilai, fenomena tersebut menunjukkan kepribadian yang kurang sehat. Ibaratnya, dalam social media para gen Z harus memakai banyak topeng layaknya bermain peran. Jika fenomena tersebut berlangsung cukup lama akan mempengaruhi kesehatan mental bagi mereka.
“Tentunya, mereka akan mengalami kelelahan karena fenomena tersebut. Dari sini kita dapat lihat pendidikan dalam keluarga menjadi faktor protektif untuk para gen Z terhadap pengaruh media sosial yang negatif,” ujarnya.
‘Nah, kontrol diri ini dapat meliputi seberapa lama kita terpapar media sosial. Misalnya, dalam waktu 1-2 jam dirasa sudah lelah dalam menggunakan media sosial, harus segera berhenti dan mencari distraksi lain,” paparnya.
Menurut dia, batasan-batasan menggunakan media sosial tidak ada patokan. Yang mengetahui batasan waktu tersebut hanya diri sendiri. Dengan memiliki kontrol diri yang tepat, gen Z dapat terhindar dari gangguan kesehatan mental.
Lihat Juga: Cerita SZE Menolak SM Entertainment dan Vonzy yang Semakin Percaya Diri dalam Konten Nebeng Boy!
Prof Nurul menilai, fenomena tersebut menunjukkan kepribadian yang kurang sehat. Ibaratnya, dalam social media para gen Z harus memakai banyak topeng layaknya bermain peran. Jika fenomena tersebut berlangsung cukup lama akan mempengaruhi kesehatan mental bagi mereka.
“Tentunya, mereka akan mengalami kelelahan karena fenomena tersebut. Dari sini kita dapat lihat pendidikan dalam keluarga menjadi faktor protektif untuk para gen Z terhadap pengaruh media sosial yang negatif,” ujarnya.
Kontrol Diri
Prof Nurul mengimbau agar gen Z memiliki kontrol diri terhadap penggunaan social media, mengatur dan membatasi waktu dalam menggunakan social media. Dengan batasan tersebut, para gen Z akan meminimalisir dampak negatif dari social media.‘Nah, kontrol diri ini dapat meliputi seberapa lama kita terpapar media sosial. Misalnya, dalam waktu 1-2 jam dirasa sudah lelah dalam menggunakan media sosial, harus segera berhenti dan mencari distraksi lain,” paparnya.
Menurut dia, batasan-batasan menggunakan media sosial tidak ada patokan. Yang mengetahui batasan waktu tersebut hanya diri sendiri. Dengan memiliki kontrol diri yang tepat, gen Z dapat terhindar dari gangguan kesehatan mental.
Lihat Juga: Cerita SZE Menolak SM Entertainment dan Vonzy yang Semakin Percaya Diri dalam Konten Nebeng Boy!
(tsa)
tulis komentar anda